Minggu, 05 Desember 2010

kEUTAMAAN ILMU DAN MEMBACA AL-QUR'AN

KEUTAMAAN ILMU
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin mengumpulkan keutamaan ilmu ini dalam 13 macam:
1. Bahwa ilmu dien adalah warisan para nabi Shallallaahu alaihi wa Salam, warisan yang lebih mulia dan berharga dari segala warisannya para nabi. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam telah bersabda:
فَضْلُ الْعَالِمِ عَلَى الْعَابِدِ كَفَضْلِ الْقَمَرِ عَلَى النُّجُوْمِ. اَلْعُلَمَاءُ وَرَثَةُ اْلأَنْبِيَاءِ، وَاْلأَنْبِيَاءُ لَمْ يُوَرِّثُوْا دِيْنَاًرا وَلاَ دِرْهَمًا وَإِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ. (الترمذي).
“Keutamaan sesorang ‘alim (berilmu) atas seorang ‘abid (ahli ibadah) seperti keutamaan bulan atas seluruh bintang-bintang. Sesungguhnya ulama itu pewaris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidaklah mewariskan dinar maupun dirham, mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa mengambilnya (warisan ilmu) maka dia telah mengambil keuntungan yang banyak.” (HR. Tirmidzi).
2. Ilmu itu tetap akan kekal sekalipun pemiliknya telah mati, tetapi harta yang jadi rebutan manusia itu pasti akan sirna. Setiap kita pasti kenal Abu Hurairah Radhiallaahu anhu, gudangnya periwayatan hadits, sehingga beliau menjadi sasaran bidik kejahatan kaum Syi’ah dengan tuduhan-tuduhan keji yang dilancarkannya terhadap diri beliau, dalam rangka menghancurkan Islam dan kaum muslimin.
Dari segi harta Abu Hurairah Radhiallaahu anhu memang termasuk golongan fuqara’ (kaum papa), memang hartanya telah sirna, tapi ilmunya tak pernah sirna, kita semua masih tetap membacanya.
3. Ilmu, sebanyak apapun tak menyusahkan pemiliknya untuk menyimpan, tak perlu gedung yang tinggi dan besar untuk meletakkannya. Cukup disimpan dalam dada dan kepalanya, bahkan ilmu itu yang akan menjaga pemiliknya sehingga memberi rasa nyaman dan aman, lain halnya dengan harta yang semakin bertumpuk, semakin susah pula untuk mencari tempat menyimpannya, belum lagi harus menjaganya dengan susah payah bahkan bisa menggelisahkan pemiliknya.
4. Ilmu, bisa menghantarkan pemiliknya menjadi saksi atas kebenaran dan keesaan Allah. Adakah yang lebih tinggi dari tingkatan ini? Inilah firman Allah Ta’ala:
“Allah menyatakan bahwasanya tidak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang menegakkan keadilan. Para Malaikat dan orang-orang yang berilmu (juga menyatakan yang demikian itu). Tak ada Ilah (yang berhak disembah) melainkan Dia, Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (Ali Imran: 18).
Sedang pemilik harta? Harta sama sekali takkan menghantarkan pemiliknya sampai ke derajat sana.
5. Para ulama (Ahli ilmu syari’at), termasuk golongan petinggi kehidupan yang Allah perintahkan supaya orang mentaatinya, tentunya selama tidak menganjurkan durhaka kepada Allah dan RasulNya, sebagaimana firmanNya:
6. Para ulama, mereka itulah yang tetap tegar dalam mempertahankan dan mewujudkan syariat Allah hingga datangnya hari kiamat.
7. Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Salam menggambarkan para pemilik ilmu dengan lembah yang bisa menampung air yang bermanfaat terhadap alam sekitar, beliau bersabda, yang artinya:
“Perumpamaan dari petunjuk ilmu yang aku diutus dengannya bagaikan hujan yang menimpa tanah, sebagian di antaranya ada yang baik (subur) yang mampu menampung air dan menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rerumputan yang banyak, di antaranya lagi ada sebagian tanah keras yang (mampu) menahan air yang dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia untuk minuman, mengairi tanaman dan bercocok tanam. Dan sebagian menimpa tanah tandus kering yang gersang, tidak bisa menahan air yang menumbuhkan tumbuh-tumbuhan. Maka demikianlah permisalan orang yang memahami (pandai) dalam dien Allah dan memanfaatkan apa yang dengannya aku diutus Allah, maka dia mempelajari dan mengajarkan. Sedangkan permisalan bagi orang yang tidak (tidak memperhatikan ilmu) itu (sangat berpaling dan bodoh), dia tidak menerima petunjuk Allah yang dengannya aku diutus.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
8. Ilmu adalah jalan menuju Surga, tiada jalan pintas menuju Surga kecuali ilmu. Sabdanya:
مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ.
“Barangsiapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah mudahkan baginya jalan menuju Surga.” (HR. Muslim).
9. Ilmu merupakan pertanda kebaikan seorang hamba. Tidaklah akan menjadi baik melainkan orang yang berilmu, sekalipun bukan jaminan mutlak orang yang (mengaku) berilmu mesti baik.
Sabda beliau Shallallaahu alaihi wa Salam :
مَنْ يُرِدِ اللهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ.
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan, Allah akan pahamkan dia (masalah) dien.” (Al-Bukhari).
10. Ilmu adalah cahaya yang menerangi kehidupan hamba sehingga dia tahu bagaimana beribadah kepada Allah dan bermuamalah dengan para hamba Allah.
11. Orang ‘alim (berilmu) adalah cahaya bagi manusia lainnya. Dengan dirinyalah manusia dapat tertunjuki jalan hidupnya. Tentunya ingat kisah seorang pembunuh yang menghabisi 100 nyawa. Dia bunuh seorang ahli ibadah sebagai korban yang ke-100 karena jawaban bodoh dari si ahli ibadah yang menjawab bahwa sudah tak ada lagi pintu taubat bagi pembunuh nyawa manusia. Akhirnya dia datang kepada seorang ‘alim, dan disana ia ditunjukkan jalan taubat, maka diapun mendapatkan penerangan bagi jalan hidupnya.
12. Allah akan mengangkat derajat Ahli Ilmu (orang alim) di dunia dan akhirat. Di dunia Allah angkat derajatnya di tengah-tengah umat manusia sesuai dengan tingkat amal yang dia tegakkan. Dan di akhirat akan Allah angkat derajat mereka di Surga sesuai dengan derajat ilmu yang telah diamalkan dan didakwahkannya.

KEUTAMAAN MEMBACA AL QUR’AN
Secara garis besar keutamaan-keutamaan membaca Al-Qur’an ialah
1) Membaca Al-Qur'an mendatangkan rahmat Allah Ta'ala
" Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitabullah dan mendirikan shalat serta menafkahkan sebagian rizqinya yang telah kami anugerahkan kepadanya secara diam-diam dan terang-terangan, mereka mengharapkan suatu perniagaan yang tiada merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya, Sesungguhnya Allah Maha pengampun lagi Maha mensyukuri". (Fathir : 29-30). Sebagian ulama berpendapat bahwa membaca Al-Qur'an itu lebih utama dari pada membaca tasbih, tahlil dan dzikir-dzikir lainnya.
2) Orang Yang Membaca Al-Qur’an seperti buah Utrujah
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Perumpamaan seorang mukmin yang membaca Al-Qur'an ialah ibarat buah utrujjah, baunya harum dan enak rasanya, sedangkan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al-Qur'an adalah ibarat buah kurma, tidak berbau tapi manis rasanya. Adapun perumpamaan orang munafik yang membaca Al-Qur'an ialah bagaikan wewangian, baunya harum tapi pahit rasanya, sedangkan perumpamaan orang munafik yang tidak membca Al-Qur'an adalah bagaikan buah hanzolah, tidak berbau lagi pahit rasanya". (HR. Al-Bukhari dan Muslim)
3) Pahala membaca Al-Qur'an sangat banyak
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa membaca satu huruf dari Al-Qur'an, dihitung untuknya satu kebaikan, dan pahala satu kebaikan adalah sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan "Aliif laam miim" itu satu huruf, melainkan Aliif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim adalah satu huruf". (HR. Tirmidzi)
4) Al-Qur'an menentukan tinggi atau rendahnya tempat di surga bagi pembacanya.
Sabda Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam: "Nanti akan dikatakan kepada pembaca Al-Qur'an:"Bacalah (Al-Qur'an) dan naiklah (menempati surga), bacalah ia dengan tartil seperti kamu mentartilkan bacaannya sewaktu di dunia. Sesungguhnya tempatmu itu adalah berdasarkan ayat terakhir yang kamu baca". (HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Nasai)
5) Al-Qur'an akan memberi syafa'at kepada pembacanya besok di akherat
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:"Bacalah selalu Al-Qur'an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat nanti untuk memberi syafa'at kepada para pembacanya". (HR.Muslim)
6) Balasan di akherat bagi orang tua yang anaknya selalu membaca dan mengamalkan Al-Qur'an
Rasul Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda: "Barangsiapa selalu membaca Al-Qur'an dan mengamalkannya, niscaya Allah akan memakaikan mahkota kepada kedua orang tuanya besok di hari kiamat, yang mana cahaya mahkota tersebut lebih indah dari cahaya matahari yang menyinari rumah-rumah dunia. Maka apakah gerangan balasan pahala yang akan dianugerahkan kepada orang yang membaca dan mengamalkan Al-Qur'an itu sendiri? " (HR.Abu Daud).
7) Membaca Al-Qur'an akan men-datangkan ketenteraman, ketenangan, kedamaian dan rahmat Allah akan selalu menyertainya
Rasul Shalllalllahu 'Alaihi Wasallam telah bersabda: "Jika ada sekelompok orang yang berkumpul di salah satu rumah Allah untuk membaca dan mempelajari kitabullah, maka akan turun kepada mereka ketentraman, kedamaian dan dan mereka akan diliputi oleh rahmat serta dikelilingi oleh para malaikat. Dan Allah selalu menyebut mereka di kalangan penduduk langit". (HR. Muslim, Ibnu Majah, Abu Daud dan Tirmidzi)

Kamis, 18 November 2010

MUDZAKARAH DAKWAH*

Musyawarah
Maksud dan Tujuan Musyawarah :
Bagaimana kita bisa menyatukan hati, fikir, dan kerja kita dan apa yang akan kita buat sehingga mampu mendatangkan hidayah Allah SWT dan kita siap untuk menggunakan harta, diri, dan waktu kita untuk memenuhi takaza-takaza (keperluan) agama.
Kalam Dakwah
Kejayaan, kebahagiaan, kemuliaan, dan kesuksesan makhluk ada dalam kekuasaan Allah SWT. Allah yang menciptakan. Allah yang memelihara. Allah yang memberi rizki. Allah menciptakan suasana dan keadaan. Allah menciptakan sesuatu dengan kudrat dan iradat Nya tanpa bantuan makhluk.
Segala yang nampak ataupun yang tidak nampak berasal dari khazanah Allah. Untuk kejayaan, kebahagiaan, kemuliaan, dan keselamatan umat manusia Allah telah menghantarkan Agama Islam yang sempurna. Agama adalah seluruh perintah Allah ikut sunnah Rasulullah saw. Ketiadaan dan kekurangan dalam amal agama akan menyebabkan kerugian, penderitaan, kegagalan, dan kehinaan baik di dunia maupun di akhirat yang kekal abadi selama-lamanya. Agama penting namun usaha atas agama jauh lebih penting. Agama lebih penting dari tanah, air, api, dan udara. Bagaimana agama dapat wujud dalam diri kita dan seluruh umat serta dapat tersebar ke seluruh alam sampai hari kiamat? Jawabnya : Hanya ada satu cara, yaitu dengan usaha dan cara Rasulullah saw, tidak dapat dengan cara lain. Sebagaimana kita melihat hanya dengan mata, mendengar dengan telinga, berbicara dengan mulut, berjalan dengan kaki, dan sebagainya.
Usaha Dakwah
Usaha dakwah adalah sarana tarbiyah umat untuk mencapai kesempurnaan sifat umat di seluruh alam yang dikerjakan secara bertahap-tahap, sehingga umat ini layak untuk meneruskan risalah kenabian.
Tarbiyah bagi umat untuk mencapai sifat-sifat :
1. Iman dan yakin seperti iman dan yakinnya Rasulullah saw
2. Fikir dan risau seperti fikir dan risau Rasulullah saw
3. Maksud hidup seperti maksud hidup Rasulullah saw
4. Kecintaan seperti kecintaan Rasulullah saw
5. Tertib hidup seperti tertib hidup Rasulullah saw
Umat Nabi saw
ALHAMDULILLAH, kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang terbaik, yang dilahirkan di tengah-tengah manusia yang mempunyai tanggung jawab amar ma’ruf nahi mungkar.
MASYA ALLAH, kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang terbaik yang berlandaskan kasih sayang terhadap umat yang tumbuh dengan pengorbanan jiwa dan raga, deraian air mata, dan tetesan darah para shuhada.
ASTAGHFIRULLAH, kita umat Nabi, umat yang satu, umat yang tebaik yang sekarang sedang terpecah-belah karena tinggalkan dakwah secara sunnah.
INSYA ALLAH, kita umat Nabi, umat yang satu umat yang terbaik akan mengalami kejayaan agama sebagaimana di zaman Nabi Muhammad dan para shahabatnya yang mana laki2nya berbondong-bondong memakmurkan masjid, keluar di jalan Allah. Para wanitanya menutup aurat secara sempurna, mendorong laki2nya untuk memperjuangkan agama, mendidik anak2 mereka untuk menjadi anak2 yang sholeh dan sholehah, alim alimah, hafidz hafidzah, abid abidah, da’i da’iyyah. Kapan ini akan terjadi??? Bila umat mendahulukan 3 perkara, membelakangkan 8 perkara dan menafikan 5 perkara.
Mengutamakan : 1. Perintah Allah, 2. Sunnah Rasulullah, dan 3. Jihad/Dakwah
Membelakangkan : 1. Bapak, 2. Anak, 3. Saudara, 4. Istri, 5. keluarga (organisasi), 6. harta, 7. Bisnis, dan Rumah.
Menafikan : 1. Suku, 2. Bangsa, 3. Bahasa, 4. Warna kulit, dan 5. Profesi / kedudukan
Wahai umat Nabi jadikanlah dakwah sebagai maksud hidup dengan 6 keyakinan :
1. Dakwah Perintah Allah 4. Di dalam dakwah ada Jaminan Allah
2. Dakwah Sunnah Rasulullah 5. Di dalam dakwah ada Janji Allah
3. Dakwah menuju Ridho Allah 6. Di dalam dakwah ada Nushratullah
11 Amalan yang dicintai Allah
1. Dakwah 2. Dhuha 3. Dzikir 4. Doa 5. Tahajjud 6. Tilawah Al-Qur’an 7. Taubat
8. Tawadhu’/tunduk pandang 9. Shalat di awal waktu 10. Silaturrahmi 11. Sedekah
Sumber-Sumber Rizki Orang-Orang yang Beriman
1. Takwa 2. Shalawat 3. Shalat 4. Dakwah 5. Ta’lim wat Tha’alum 6. Tilawah
7. Dzikir/Tasbihat 8. Istigfar/Taubat 9. Silaturrahmi 10. Sedekah 11.Bekerja
IMAN YAKIN
Perkara yang paling penting dunia dan ahirat adalah perkara iman. Bila iman baik, maka amal ibadah ikut baik dan ahwal suasana juga ikut baik. Jika iman rusak, maka amal ibadah ikut rusak dan ahwal suasana rusak pula. Jadi, baik buruknya amal ibadah dan ahwal suasana tergantung iman. Iman yang baik membutuhkan hati yang lurus, hati yang lurus membutuhkan lisan yang lurus, lisan supaya lurus; memperbanyak dakwah dan dzikir Allah khaalik [Allah yang menciptakan ] Allah maalik [Allah yang memelihara] Allah roozik [ Allah yang memberi rizqi]. Jika hal ini di ulang–ulang, maka akan timbul sifat qonaah [yakni menerima apa adanya]. Sedang jika memperbanyak dakawah dan dzikir Allah syamii’ [Allah maha mendengar] Allah basiir [Allah maha melihat ] Allah aliim [Allah maha mengetahui]. Apabila hal yang tiga di ulang-ulang maka akan timbul sifat takwa yakni takut kepada Allah, sehinga akan takut bermaksiat kepada Allah karna Allah senamtiasa melihat mendengarkan mengetahui. Jika ada orang mengatakan bahwa mahluk 100% datangnya dari Allah imannya sempurna. Jika ada orang mengatakan bahwa mahluk 99% datangnya dari Allah dan 1% datangnya dari mahluk, maka Iman tidak sempurna, jika ada orang mengatakan mahluk datangnya dari mahluk berarti orang kafir: inilah hakikat Laa ilaha illaah Mahluk tidak bisa mendatangkan manfaat dan muzdarat tampa izin Allah, seperti obat tidak bisa menyembuhkan penyakit, yang menyembuhkan penyakit hanya Allah, obat bisa menyembuhkan penyakit membutuhkan pertolongan Allah. Allah menyembuhkan penyakit tidak butuh obat, tapi Allah berkehendak menyembuhkan penyakit lewat asbab obat atau tanpa obat
24 UNSUR DAKWAH
1. Empat yang di perbanyak
1. dakwah ilAllah Allah
2. taklim wetaklum
3. dzikir ibadah
4. hitmat
2. Empat yang di kurangi
1. masa makan dan minum
2. masa tidur dan istirahat
3. bicara sia-sia
4. mengurus diri
3. Empat yang dijaga
1. Jaga ketaatan pada Amir selama taat pada Allah dan Rasulnya
2. Jaga Amalan Ijtima’I dan sempurnakan amalan Infirodi
3. Jaga kehormatan masjid
4. Jaga Sifat Sabar dan tahan uji
4. Empat yang ditinggalkan
1. meminta pada mahluk, kecuali meminta pada Allah
2. mengharap pada mahluk, kecuali berharap pada Allah
3. memakai barang orang tampa izin [gosop]
4. jangan boros atau mubadir
5. Empat yang didekati
1. Alim Ulama’
2. Muballig/Penceramah
3. Muddzakkir/Ahli dzikir
4. Mushonnif/Penulis
6.Empat yang harus dihindari
1. Politik
2. Khilafiah
3. Pangkat dan derma
4. Aib masyarakat

ENAM SIFAT SAHABAT R.A
Sesungguhnya Allah swt meletakan kejayaan kebahagian di dunia dan ahirat dalam agama yang sempurna yang di bawa nabi Muhammad saw. Umat islam saat ini belum mampu mengamalkan agama secara sempurna karena lemahnya iman. Sahabat r.a telah mampu mengamalkan agama secara sempurna karena memiliki enam sifat. Umat islam saat ini akan ada kekuatan untuk mengamalkan agama secara sempurna apabila memiliki enam sifat sahabat r.a. Enam sifaf tersebut adalah:
1. YAKIN TERHADAP KALIMAH TOYIBAH LAA ILAHA ILLALLAAHA WAMUHAMMADUR RASULULLAH
a. LAA ILAHA ILLALLAAHA
ARTINYA tidak ada tuhan yang disembah selain Allah
MAKSUDNYA; mengeluarkan keyakinan-keyakinan kepada mahluk dari dalam
hati dan hanya memasukan keyakinan-keyakinan kepada Allah ke dalam hati.
FADILAHNYA;
“Barang siapa yang mati sedangangkan ia yakin bahwa tidak ada yang berhak di
sembah selain Allah, maka dijamin masuk surga” {hadist}
“Barang siapa yang bersaksi bahwa tidak ada yg berhak di sembah selain Allah dan
nabi muhamad saw utusan Allah, hatinya membenarkan lisannya, maka akan
masuk surga dari pintu mana yang ia sukai” {hadist}
“sekecil- kecilnya iman. Allah swt akan membalasnya dengan surga seluas sepuluh
kali dunia” {hadist}
CARA MENDAPATKANNYA;
- mendakwahkan pentingnya iman
- latihan dengan membentuk holqoh iman
- berdo’a kepada Allah agar di beri hakekat iman
b. MUHAMADUROSULUALLAH
ARTINYA; nabi muhamad utusan Allah
MAKSUDNYA; menyakini bahwa satu-satunya jalan untuk mendapatkan kejayaan
dunia dan ahirat hanya dengan cara rasuluAllah saw. [hadits]
FADILAHNYA;
“Tidak akan masuk neraka seseorang yang bersaksi bahwa tidak ada tuhan yang
berhak di sembah selain Allah dan nabi muhamad saw utusan Allah” [hadist]
“barang siapa yang berpegang tenguh pada sunahku di kala rusaknya umatku maka
baginya pahala 100 orang mati syahid.”
“barang siapa yang menghidupkan sunahku, sungguh cinta kepadaku dan barang
siapa cinta kepadaku akan di surga bersamaku’’ [hadist]
CARA MENDAPATKANNYA’’
- Mendakwah kan pentingnya sunah
- latihan dengan menghidupkan sunah, dalam kehidupan sehari-hari 24 [jam] sehari semalam
- berdo’a kepada Allah agar dapat mengikuti sunah nabi SAW
2. SHOLAT KHUSYUK WALKHUDHU
ARTINYA; sholat dengan konsentrasi batin dan merendah kan diri mengikuti
cara rasulullah
MAKSUDNYA: membawa sifat ketaatan kepadaAllah di dalam sholat kedalam
kehidupan sehari hari
FADILAHNYA:
“sesungguhnya sholat itu dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar” {al qur an}
“Dan carilah pertolongan Allah dengan sabar dan sholat.”{al qur an}
“ sholat adalah mi raj _nya orang orang yang beriman” {hadist}
CARA MENDAPATKANNYA”
- mendakwahkan pentingnya sholat
- latihan dengan memperbaiki zhahirnya sholat: menghadirkan keagungan Allah
dalam sholat dan belajar menyelesaikan masalah dengan sholat
- berdo a ke pada Allah agar di beri hakekat sholat yang khusyu dan khudhu
3. ILMU MA’A DZIKIR
ILMU ARTINYA; petunjuk yang datangnya dari Allah melalui rasulullah SAW
DZIKIR ARTTINYA; mengigat Allah sebagaimana agungnya Allah
MAKSUDNYA; mengamalkan perintah Allah pada setiap saat dan keadaan
dengan menghadirkan keagungan Allah dalam hati, mengikuti cara rasulullah saw.”
FADILAH ILMU:
“Apabila Allah menghendaki kebaikan pada seorang hamba, maka Allah akan
paham padanya tentang agama ‘’ [hadist]
“Barang siapa yang berjalan menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan
baginya berjalan ke surga’’ [hadist]
FADILAH DZIKIR;
“Perumpamaan orang yang berdzikir dan tidak berdzikir seperti orang yang hidup
dengan orang yang mati’’ [hadist]
“Sesungguhnya dengan mengingat Allah hati akan menjadi tenang’’ [hadist]
“ingatlan kamu kepadaKU, niscaya AKU akan ingat padamu’’

CARA MENDAPATKAN ;
Ilmu terbagi dua yakni Ilmu Fadhail (keutamaan2 Beramal) dan Ilmu Masail
a. ILMU FADHAIL;
- dakwahkan pentingnya ilmu fadhail
- latihan dengan dudukdalam holaqoh tak’lim ilmu fadhail mengajak manusia dudukdalam holaqoh ta’lim fadhail dan menghadirkan fadhilah dalam setiap amal
- berdo’a kepada Allah agar diberi hajad pada ilmu fadhail
b. ILMU MASAIL ;
- dakwahkan penting ilmu masail
- latihan ; duduk dalam holaqoh ta’lim ilmu masail, menayakan masalah dunia dan agama pada ulama dan berziarah [silaturrahmi] pada ulama’
- berdo’ kepada Allah agar di beri hajat pada ilmu masail
CARA MENDAPATKANNYA DZIKIR
-dakwahkan pentingnya dzikir
- latihan dengan membaca al qur’an 1 juz setiap hari. Tasbihat. Sholawat dan
Istiqhfar setiap hari 100 kali pagi dan petang
- berdo’a kepada Allah agar di beri hakekat dzikir

4. IKROMUL MUSLIMIN
ARTINYA; memuliakan sesama muslim
MAKSUDNYA; menunaikan hak-hak sesama muslim tampa menuntut hak
dari padanya.
FADILAHNYA;
“Allah akan menolong seseorang hamba selagi ia menolong saudranya’’
[hadist]
“Barang siapa yang menutup aib saudaranya yang muslim. Maka Allah akan
Menutup aibnya . barang siapa yang membuka aibnya saudaranya, maka Allah
akan membuka aibnya sampai ia di permalukan di rumahnya sendri’’
“senyummu di depan saudaramu adalah sedekah’’ [hadits]
CARA MENDAPATKANNYA;
- mendakwahkan pentingnya ikromul muslimin
- latihan dengan mengucapkan salam pada orang yang di kenal ataupun orang yang tidak di kenal. Memuliakan ulama. Menghormati yang tua menyayangi yang muda dan menghargai sesama bergaul/ berbaur dengan orang yang wataknya berbeda-beda
- Berdo’a kepada Allah agar diberi akhlak seperti nabi SAW

5. TASHIHUNNIAH/IKHLASUS NIYAH
ARTINYA; membersihkan niat
MAKSUDNYA; membersihkan niat dalam setiap amalan semata-mata karna
Allah.
FADILAHNYA.; “sesungguhnya Allah tidak menerima amal kecuali yang ikhlas
dan mengharap keridhaannya’’ [hadist]
‘’Sesungguhnya Allah tidak memandang rupamu dan hartamu tetapi Allah
memandang pada hatimu dan amalmu’’ [hadist]
CARA MENDAPATKANYA;
- mendakwahkan pentingnya ikhlas
- latihan dengan mengoreksi niat sebelum beramal, sedang beramal dan selesai beramal.
- Berdo’a kepada Allah agar diberi hakikat ikhlas

6.DAKWAH WAT TABLIG WAL KHURUUJ FI SABILILLAH
ARTINYA: Dakwah; mengajak, Tablig; menyampaikan, Khuuruj Fi Sabilillah; keluar di jalan Allah.
MAKSUDNYA; Mengorbankan diri dan harta di jalan Allah SWT dengan cara Rasulullah SAW.
Menyempurnakan agama dalam diri dan orang lain dengan mengorbankan diri dan harta.



FADILAHNYA;
“Sepagi sepetang di jalan Allah lebih baik dari dunia dan seisinya.” (al hadits)
“Adakah perkataan yang lebih baik dari mengajak orang pada Allah dan beramal soleh, serta berkata saya termasuk orang yang berserah diri.”
“Barang siapa menunjukkan pada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala orang yang diajak (tanpa mengurangi pahalanya).” (al hadits).
CARA MENDAPATKANNYA;
Dakwahkan pentingnya Dakwah Wat Tablig wal Khuruuj Fi Sabilillah
Keluar di jalan Allah (dengan cara I’tikaf di masjid-masjid) 3 hari setiap bulan, 40 hari setiap tahun dan 4 bulan seumur hidup. 3 hari bersama istri 3X (masturah), 15 hari, dan 40 hari.
Berdoa pada Allah supaya istiqomah dalam berdakwah wat Tablig wal Khuruuj Fi Sabilillah
8 Nasihat Untuk Wanita
Pesanan ulama tehadap para wanita :
1. Sholat di awal waktu
a. Berwudhu sebelum adzan
b. Mendorong suami, saudara laku2, anak laki2, bapak untuk sholat berjamaah
di masjid
c. Meninggalkan semua kegiatan waktu adzan dikumandangkan
d. Memperbanyak sholat-sholat sunnah (rawatib, Isyraq, dhuha, tasbih,
awwabin, tahajud dan witir).
2. Membaca Al Quran secara istiqamah
3. Ta’lim wa ta’allum (Belajar dan mengajar Kitab)
4. Mendidik anak secara sunnah
5. Hidup sederhana
6. Menutup aurat secara sempurna
7. Melayani suami dengan baik
8. Mendorong suami dan muhrim untuk keluar di jalan Allah
Suami Isteri Saling Memuliakan
Cara Suami Memuliakan Isteri :
1. Hak rumah tangga dipenuhi
2. Menyayangi anak di depan isteri
3. Membawa isteri jalan-jalan
4. Memuji masakan isteri
5. Bercerita di malam hari sebelum tidur
6. Memuji bila terlihat kebaikan isteri
7. Memberi hadiah
8. Menjaga akhlaq di depan isteri
9. Menghias diri di depan isteri
10. Berdoa untuk isteri, kebaikan di dunia dan akhirat
Cara Isteri Memuliakan Suami :
1. Senantiasa tawadhu di hadapan suami
2. Taat perintah suami
3. Diam ketika suami berbicara
4. Mengantar suami apabila mau pergi
5. Berhias rapi di hadapan suami
6. Memakai wangi-wangian
7. Memelihara mulut akar tetap wangi
8. Menawarkan diri ketika mau tidur
9. Menjaga kehormatan suami dan keluarga
10. Qonaah
11. Tidak keluar rumah tanpa izin suami
12. Menjaga harta suami
Enam Karakter Wanita Sholehah:
1. ‘Alimah; belajar ilmu seumur hidup dan mengamalkannya
2. ‘Abidah; shalat awal waktu, puasa, zakat, haji, dzikir, membaca Al-Qur’an
3. Zaahidah; menjalani hidup apa adanya dan hidup sederhana
4. Daa’iyah; berdakwah sesuai kemampuan terhadap diri, keluarga dan sesama wanita
5. Murobbiyah; pendidik yang baik bagi anak-anaknya.
6. Khodimah; melayani suami dengan cara sebaik-baiknya karena Allah

5 AMALAN MAQOMI MASTURAT
1. taklim wata’allum
2. sholat di awal waktu di srtai baca al qur’an dan dzikir
3. mendidik anak secara agama islam
4. khidmat agama khidmat suami
5. mendorong suami keluar di jalan allah dan hidupkan maqomirijal
5 AMALAN MAQOMI RIJAL
1. musyawaroh harian di rumah dan di masjid, 2. taklim rumah dan taklim masjid
3. 2;5 silaturrohmi 4. jaulah satu jaulah dua 5. nisof 3 hari
FADILAH SHOLAT TAHAJUD
1. 2 rakaat sholat tahjud lebih baik dunia dan isinya
2. kubur orang sholat tahjud yang istiqomah bercahaya
3. dan akan diperlihatkan taman- taman surga hinga tak terasa sakitnya ampa di bangunkan
4. lidahnya hitmat
5. doanya mudah dikabulkan
6. sehat jasmani dan rohani
7. suami istri yang sama membangunkan mudah ridho
8. sumi istri sama bangun tampa dibangunin akan di golongka menjadi wali yullah
FADILAH TAKLIM
1.kita akan di cucuri rahmat Allah
2.kita akan di beri ketenangan jiwa sakinah.
3.kita akan di kelilingi malaikat dari permukaan bumi hinga ke langit arsy
4.nama orang yang duduk di majlis senan tiasa akan dibanggakan oleh allah swt di majlis para malaikat.
5.membaca hadis al qur’an dalam taklim lebih baik dari pada sholat 100 rakaat
6.membaca 1 bab dalam taklim lebih baik dari pada 1000 sholat sunah
ADAP-ADAP MAKAN
1. pastikan makananh halal dan baik jauh dari subhat dan yang membahayakan
2. niat makan untuk ibadahh
3. bila makanan dating membaca doa
4. doa makan membaca bismillah
5. makan dengan tangan kanan
6. bila lupa baca bismillah baca bismillah awaluhu waihiruhu
NABI BERSABDA; “bila seseorang masuk rumah dan makan tidak membaca bismillah syatan akan berkata’’ ada tempat menginap dan tempat makan bagi kita
7. Anjuran-Anjuran Tambahan;
- makan di anjurkan dengan duduk dilantai memakai supra
- tidak boleh makan dengan bersandar
- makan dari arah pingir
- di anjurkan menasehati orang yangburuk adap makannya
- tidak boleh mencela makanan
- sunah memuji makanan yang ada
- sunah makan bersama
- sunah menjilat jari dan tapat makanan seblum
ADAP –ADAP TIDUR
1. tidur dalam keadaan brwudhu
2. bisa memakai tutup ke pala
3. jangan telanjang
4. tidur hadap kiblat
5. seblum tidur baca do’a, surat al Ikhlas, Al-Falaq, An Naas & ayat qursi
6. sebelum tidur dibiasakan membaca[ fatihah]



*Diolah dan ditulis ulang dari berbagai sumber.

Jumat, 29 Oktober 2010

Bencana, Oh! Bencana! Oh! Bencana

Serentetan bencana mewarnai republik Indonesia tercinta dalam kurun waktu beberapa hari terakhir; mulai banjir bandang Wasior, Tsunami Mentawai sampai Meletusnya Gunung Merapi. Bahkan, diperkirakan berbagai bencana menanti di masa mendatang, sebab 8 gunung lainnya bergejolak, dan lempengan penyebab gempa bergerak. Semoga Allah melindungi kita semua. Amien!
Guna memahami dan bertindak tepat menghadapi bencana, marilah kita renungkan secara mendalam uraian berikut ini.

Mengapa semua ini terjadi?
1. Indonesia berada dalam lingkaran bencana, mulai banyaknya jumlah gunung merapi, lempengan penyebab gempa yang mengitari seluruh wilayah negeri ini, dan curah hujan yang tinggi di sejumlah wilayah.
2. Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya alam yang merupakan Sunnatullah, sehingga Sunnatullah tersebut rusak akibat ulah manusia yang mengakibatkan bencana.
3. Amar ma’rur nahi mungkar atau dakwah mulai ditinggalkan karena manusia sibuk mengejar kekayaan, prestasi, pujian, kehormatan dan jabatan. Allah sudah menggariskan bahwa saat Amar ma’rur nahi mungkar ditinggalkan, maka sejumlah bencana bakal datang. Banjir kemaksiatan berlangsung terus menerus tanpa dicegah, sehingga Allah murka dengan cara menggerakkan gunung merapi, lempengan dan air hujan.
4. Berbagai bencana yang datang silih berganti merupakan tanda-tanda Kiamat sudah dekat, namun sayangnya manusia enggan untuk memperhatikan peringatan-peringatan Allah ini. Dalam keadaan demikian, seharusnya manusia berlomba-lomba guna mendekatkan diri pada Allah, berbuat kebajikan dan memperbanyak ibadah/dzikir padaNya.
5. Ajaran Islam mulai ditinggalkan, karena asbab adanya umat Islam yang taat pada Allah dan RasulNya, maka bencana insya Allah ditunda. Islam adalah agama yang sempurna dan diridhoi Allah, tentu Allah akan menyayangi para pemeluknya yang berupaya menjalankan ajaran-ajaran Islam dengan bersungguh-sungguh dan ikhlas.
6. Berkurangnya orang yang senantiasa beristigfar (memohon ampun) pada Allah SWT.

Apa yang harus dilakukan?
1. Kesadaran bahwa bencana mengintai kita, maka sudah seharusnya bagi kita untuk senantiasa waspada. Kewaspadaan diwujudkan dengan memohon perlindungan dari Allah dan senantiasa memperhatikan pendapat ahli di bidangnya dengan mengikuti saran-saran mereka.
2. Mengelola kembali kelestarian alam dan menjaganya setiap saat dan waktu.
3. Membudayakan Amar ma’rur nahi mungkar atau dakwah di berbagai kalangan. Dalam berdakwah dilakukan dengan hikmah (memulyakan, pengertian, dan kebajikan), nasihat yang sebaik-baiknya dan dialog yang saling menghormati.
4. Berhubung Kiamat sudah dekat (meski kematian merupakan Kiamat kecil), maka marilah kita persiapkan diri untuk menyambutnya dengan cara; berbuat baik setiap hari, mengumpulkan bekal berupa takwa, bersedekah karena Allah, keluar di jalan Allah secara ikhlas, dan beribadah secara khyusu’.
5. Menyempurnakan keimanan pada Allah SWT dengan cara menjalankan Syariat Islam; senantiasa memperbaiki iman dengan syahadat, sholat 5 waktu berjamaah & shalat2 Sunnah, berpuasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat harta dan fitrah, dan Haji jika mampu.
6. Senantiasa beristigfar setiap saat dan waktu, khususnya setelah shalat dan pada waktu kosong.
7. Memperbaiki ibadah sosial dengan senantiasa menjadi orang yang bermanfaat, tersenyum, mengucapkan salam, membantu siapa saja tanpa mengenal berbedaan agama atau ras, dan menunjukkan akhlak yang baik.

Senin, 07 Juni 2010

10 Cara Membaca Buku Secara Kreatif

10 Cara Membaca Buku Secara Kreatif
Ahmad Zamhari Hasan

Sampai akhir 2005 (saya lulus pesantren TMI Al-Amien Madura 1994 dan hobi membaca sejak kelas II Marhalah Tsanawiyah/SMP), saya belum tahu mau diapakan hasil bacaan saya, bahkan sampai timbul dalam benak bahwa apa yang saya pelajari ternyata sia-sia belaka. Baru pada awal 2006 timbul kesadaran, mengapa saya tidak melakukan pembacaan kreatif sebagaimana yang dianjurkan teori Resepsi yang menempatkan pembaca sebagai subjek kreator baru dan mendengungkan kematian penulis dalam arti rampungnya sebuah karya tulis berarti penulis tidak bisa melakukan apapun terhadap tulisannya.
Dengan kesadaran ini, saya mulai membaca ulang berbagai macam buku yang pernah saya baca, saya garis bawahi dan membuat kesimpulan. Apa yang saya anggap keliru dari buku, saya kritisi, sehingga muncul pemahaman baru. Hasil bacaan kreatif ini terwujud dalam kumpulan tulisan yang ada di hadapan pembaca. Agar lebih bermanfaat, akan saya berikan pada siapapun yang membutuhkannya.
Dalam membaca buku secara kretaif ada sekitar Sepuluh tahapan yang bisa dilakukan. Masing-masing akan dijelaskan dalam pembahasan berikut secara terperinci, meskipun demikian saya sadari sebagai konsep awal dari penemuan baru saya ini –jika sudah ada yang menemukan sebelumnya, saya tidak merasa berhutang budi karena dalam buku yang pernah dipelajari, dibaca dan dipikirkan belum ditemukan sebelumnya- mungkin jauh dari sempurna, sehingga diharapkan ada penulis lain yang memiliki wawasan, pemikiran, kreasi, imajinasi dan intuisi lebih untuk mengembangkannya sampai menjadi teori baru sebagai Pembacaan Kreatif.
Pertama; Dalam memilih buku bacaan kita harus menemukan yang sesuai dengan apa yang hendak kita kuasai atau pelajari dengan berusaha mencari buku dari sumber pertama atau paling tidak penjelasan seorang penulis handal tentang sumber pertama, contoh; kita ingin menguasai tentang cara menulis cerpen atau fiksi, maka belilah buku tentang hal tersebut misalnya karangan Cermel Bird yang banyak menggugah imajinasi, jika bisa beli buku lain sebagai perbandingan, setelah itu kita praktekkan menulis cerpen agar bacaan bermanfaat tanpa mempedulikan hasilnya baik atau buruk. Jika bisa baca keterangan di belakang buku, daftar isi dan kata pengantar penulis meskipun sekilas agar tidak salah membeli buku.
Kedua; Setelah membeli buku yang cocok dan benar-benar dibutuhkan (usahakan jangan membeli buku yang berupa kumpulan tulisan karena kualitasnya jelek) kita baca kata pengantar dulu, baru daftar isi, dan pendahuluan, hal ini agar kita memperoleh gambaran umum dari buku. Gambaran umum dibutuhkan agar kita lebih yakin dengan apa yang akan dibaca, bila ternyata yang akan dibaca kurang bermanfaat tinggalkan saja, tapi karena kita sudah memilih sesuai tahapan pertama, maka mau tidak mau harus kita lanjutkan bacaan kita. Ada sebagian kecil penulis resensi buku yang berhenti sampai tahap ini dan mulai menulis resensi buku, bisa ditebak hasilnya kurang memuaskan.
Ketiga; kita selesaikan bacaan secara utuh sehingga sketsa yang ada di otak menjadi lebih jelas, jika kumpulan tulisan yang dibukukan (biasanya dengan kualitas rendah, kecuali beberapa kumpulan tulisan Nurkholis Madjid) kita bebas memilih yang mana yang akan dibaca, jika yang dibaca kumpulan cerpen kita juga bebas memilih yang akan dibaca, dan jika buku utuh seperti buku Sastra dan Studi Kultural, maka kita harus membaca secara utuh pula tanpa memilih sub judul yang sesuai dengan kehendak kita sendiri.
Keempat; membaca ulang secara cepat dengan membuat garis bawah atau menandai poin-poin penting yang bisa dibuat kesimpulan, ada yang mampu membaca sambil mengambil garis bawah dengan resiko kadang yang kita garis bawahi ternyata sama, maka lebih baik kita baca ulang dan baru menggaris bawahi agar tidak terjadi pengulangan penggaris bawahan. Proses ini penting agar ketika suatu saat hendak membaca buku yang sama, kita sudah bisa membaca cepat lewat garis bawah yang dibuat.
Kelima; menulis kesimpulan secara acak dalam komputer atau buku tulis. Tulis apa saja yang sudah kita garis bawahi di atas, memang tidak semua yang digaris bawahi akan kita tulis, melainkan memilih poin-poin yang paling penting saja dan berkaitan dengan tema tulisan yang hendak kita buat. Dalam menulis kesimpulan pada tahap ini, biarkan apa yang kita tulis itu apa adanya tanpa melihat keterkaitan antar paragraf atau antar poin-poin penting yang ditulis
Keenam; Baru pada tahap ini kita mengatur tulisan dalam paragraf-paragraf dengan memperhatikan mana yang paragraf utama dan mana yang merupakan paragraf penjelas serta keterkaitan antar paragraf. Artinya kita mengatur ulang paragraf-paragraf yang akan ditulis, bila menggunakan komputer lebih mudah sebab tinggal memindah paragraf, bila menggunakan buku tulis sebaiknya kita tandai dengan pensil mana paragraf utama dan yang mana paragraf penjelas, serta mengkaitkan semua paragraf yang ada.
Ketujuh; Untuk memudahkan tahap keenam kita buat sub judul baru yang berbeda dari buku asli atau mirip juga boleh asal tidak persis sama, sebab ini menandakan pemahaman kita terhadap buku. Dari sub judul yang dibuat, lantas kita atur paragraf dengan memasukkan pada sub-sub judul yang dibuat. Dalam tahap ini kita bisa membuat judul tulisan yang akan kita buat, membuat judul diakhir penulisan lebih bagus karena judul yang dibuat lebih mewakili tulisan, menarik dan sesuai dengan hasil pemahaman kita.
Kedelapan; melakukan telaah kritis pada beberapa kesimpulan yang ada dalam buku hasil bacaan kita, sehingga kita menjadi pembaca yang kreatif. Ingat tidak ada karya tulis yang sempurna, setiap karya tulis pasti ada kekurangan (jangan takut jika tulisan kita dinilai jelek, sebab sebuah penilain itu relatif, jadi teruslah menulis, jika tidak berguna sekarang nanti pasti beguna), lebih berbahaya lagi setiap karya tulis menyimpan misi terselebung yang harus diuangkap agar kita tidak terperangkap. Dinisinilah urgensi pembacaan kreatif ini, ketika kita mampu menemukan kelemahan sebuah buku, bisa mengungkap maksud yang tersembunyi dari sebuah tulisan, dan bisa mengkritisi sebuah buku dengan alasan yang masuk akal, maka kita telah menjadi pembaca yang kreatif meski belum sempurna. Sebaiknya jika hendak menulis Resensi Buku pada tahap ini, hasil resensi buku akan lebih bagus. Jika hendak menulis resensi buku ada beberapa tahap yang ditempuh: a) menulis judul resensi yang menarik dan aktual b) menulis judul buku yang dibaca, penulis, penerjemah (jika terjemahan), penerbit, cetakan keberapa dan tahun terbitnya c) Beberapa kesimpulan yang kita buat, kita buang yang tidak perlu dan memperjelas maksud tulisan d) mengaitkan dengan kondisi yang ada di sekitar kita agar resensi buku nampak aktual e) memberi penilaian terhadap buku, kelemahan dan kelebihan serta kritik kita terhadapnya f) membandingkan dengan buku yung sama (jarang penulis resensi buku melakukan tahap ini, tapi sebaiknya dilakukan karena menunjukkan wawasan kita). Contoh resensi buku, ada dalam tulisan Era Kebangkitan Tuhan.
Kesembilan; beberapa buku yang kita baca (minimal 10 buku) ternyata memiliki keterkaitan, kita bisa menulis buku baru dengan tema baru sesuai kehendak kita. Jadi kita tidak terus menerus menjadi objek dari buku yang kita baca, melainkan bagaimana caranya kita menjadi subjek kreator baru dengan cara menjadi penulis berdasarkan apa yang kita baca. Inilah yang dimaksud dengan teori resepsi yakni menjadikan pembaca sebagai sentral baru dalam kebudayaan manusia masa kini.
Kesepuluh: mengamalkan apa yang dibaca dalam beribadah, mendekatkan diri pada Allah, pekerjaan, karir, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Ilmu yang diamalkan secara ikhlas akan bermanfaat untuk berhasil di Akhirat kelak dan dunia yang sangat pendek ini.

Bumi Allah, 08 Juni 2010

Tulisan Salah Satu Otodidaktor KAO

Manusia Visioner Abad Modern

Ada sebuh ungkpan yang cukup menarik, kalau mau merubah sejarah yang ada maka proses yang dilakukka adalah menempatkann ide sebagai ujung tombak perubahan. Dengan kata lain proses perubahan social ditetentukan dari idea yang bersumber dari imajinasi akal, dan idea itulah yang nantinya akan menentukan jalannya sejarah dimasa depan. Pendapat ini berdasar pada analisis Max weber bahwa idea yang merupaan bagian dari pikiran ala bawah sadar yang akan mengahislkan sesuat, ide yang akan menciptakan atau mewujudka cita-cita seseorang sebab ide bersumber dari kemauan diri manusia. Apa dan bagaimana bentuk kehidupan dimasa akan datang semua tergantung dari keeradaan idea atau kemampan pikiran untuk menggambarannya. Itu menrut weber.
Dengan kata lain ide yang tergambarkan untuk masa depan disebut dengan visi. Visi adalah gambaran atau visualisasi tentang masa depan yang ingin kita raih,sepeti penjealasan sebelumnya. Atau dalam bahasa sederhananya visi juga bisa berarti niat.
Bicara tentang visi ada sebuah kisah menarik tentang 2orang tukang kayu,sebut saja joko dan jiki. Dua-duanya sama – sama berprofesi sebagai tukang kayu. Namun ketika 15 tahun kemudian si JOko sudah memiliki usaha moulding sendiri sementara si Jiki masih hidup dengan kehidupananya sebagai tukang kayu. Apa yang menjadi perbedaan dari mereka berdua. Perbedaannya adalah Si Joko memlik visi dalam pekerjaannya bawa kelak ia akan memilki usaha sendiri dari pekerjaannya sekarang, sementara si Jiki hanya terlalu sibuk dengan pekerjaanya sehingga sampai tidak sempat untuk berimajinasi.
Cerita singkat diatas hanyalah contoh, keinginan atau visi yang berawal dari ide dalam pikiran yang akhirnya merubah nasib seseorang. Si Joko sudah memproyeksikan bahwa dimasa depan ia akan memiliki kehidupan yang jauh lebih baik, dengan mempunyai visi yang matang dan ternyata benar ia memiliki usaha moulding sendiri. Muncul pertanyaan kenapa visi begitu penting? Sebab visi bersumber dari alam bawah sadar kita, dan kita akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan visi kita tersbut. Manusia akan beruusaha mengejar kebahagiaan hidup untuk dirinya sendiri. Alasan lainnya sebab orang besar bukan hanya mereka yang hobinya bermimpi besar seperti kata david j. Schwart tapi juga memiliki visi dalam hidupnya. Itulah manusia yang visioner. Semakin kita memlki visi dalam hidup kita akan memusatkan energy dan pikiran kita untuk mencapainya (endra k. prihadi).
Ada satu kasus menarik lagi, masih menurut studi dari weber karena saya termasuk salah satu pengagum Weber yaitu mengenai tesisnya etos kapitalisme dan semangat Kristen protestan. Menurtnya kapitalisme lahir dari semangat orang-orang protestant yang memilki kemauan untuk berubah secar drastis dan berani melawan pemikiran-pemikiran yang dogmatis.
Dalam kaptalisme terkenal dengan istilah pemkiran yang rasional, keterbukaan dan kemandirian serta kesederhanaan. Hal ini pulalah yang nantinya melahirkan modernisasi dalam segala bidang. Etos protestan menurutnya lahir akibat perlawana bentuk dogmatisme yang dianut dalam katolik. Dalam ajaran protestan ayat bibel boleh ditafsirkan secara bebas bagi si pembacanya, sementara dalam katolik tidak demikian, yang berhak menafsirkan bible hanya meraka yang mempunyai otoritas atau kedudukan tinggi dalam gereja, sehingga pemeluknya hanya menerima mentahnya apa yang disampaikan oleh gereja. Dalam protestan mereka diajarkan pula menanggung semua tanggung jawab secara mandiri,sebab mereka adalah manusia merdeka. Mereka menolak bentuk pemandegan pemikiran yang terjadi pada ajaran katolik yang membekukan kemampuan akal pemeluknya sehingga pemeluknya menjadi kaku, kalau bahasa sekarang menjadi katro, kampungan. Penolakan protestan inilah yang akhirnya menciptaka struktur social yang bertentangan dengan paham katolik gereja pada masa itu.
Mereka kaum protestant mengusung cara berpikiran terbuka dan luas serta bebas dari tekanan siapapun, manusia bebas berfikir mengenai apapun dan bebas untuk bertindak sebab manusia adalah makhluk yang merdeka sejak ia lahir. Pemikiran ini menjadi tersebar luas dan era ini dikenal dengan era Reinessance atau era pencerahan. Mereka mempunyi visi sendiri yaitu menjadi manusia yang bebas dan terbuka, anti terhadap segala dogmatisme pemikiran dan tindakan. Berdasar kasus tersebut Weber menganalogikan kemauan protestan sebagai bentuk dari penanaman ide dari pemeluknya sehingga mereka bisa membuat sejarah baru dalam dunia. Mereka memliki visi atau bentuk tentang bagiamana harusnya dunia ini,itulah the power of vision. Hanya saja visi atau idea mereka masih dalam bentuk kasar,hanya dalam bentuk perlawanan secara pemikiran belum menjadi visi yang terkonsep atau tersusun dalam sebuah rencana jangka panjang.
Itulah pentingnya visi, seperti yang telah dibuktikan oleh kaum Kristen protestan sehnga mereka bisa mengubah situasi pada masa itu. Dalam Islam sebenarnya diajarkan tentangs sebuah visi atau ide (ideology,konsep). Kehadiran Nabi Muhammad membawa sebuah visi dan misi. Misi nabi pada masa itu adalah membebaskan masyarakat dari kekejaman penguasa dan mencipatakan kehidupan masyarakat yang baru yang sesuai dengan ajran Tuhan . sementara visi beliau adalah kejayaan bagi Islam sebagai rahamat bagi alam semesta. Bisa dikata visi beliau adalah visi demi kemashlahatn ummat demi kebaikan bagi sesama manusia, bukan visi untuk memenuhi tujuan pribadi. Itilah visi yang semestinya diajarkan, itulah visi manusia secara social bukan lagi secara personal.
Bagiamaa memetakan visi tersebut agar dapat berjalan? Dalam mencapai visi tersebut perlu dibuat tahaan-tahapan tertulis untuk menapainya. Tahapan tertulis Itulah yag dinamakan dengan konsep. Bicara tentan konsep ada sebuah kisah menarik lagi, kali ini tentang penelitian yang dilakukan salah satu universtas dari Amerika Serikat tentang kehidupan 10 orang, yang memiki latar belakang berbeda. Mereka berasal dari jenjang sekolah yang sama. Ketika 25/30 tahun kemudian, hidup mereka semua tentu berbuah. Menariknya dari 10 orang tersbut hanya 2 atau 3 orang yang menjad pengusaha sukses dan menikmati masa tua dengan harta kekayaan mereka,semnetara sisanya hiudup dengan standar hidup yang pas-pasan. Setelah ditelisik lebih jauh ternyata yang menjadikan 3 orang tersebut berhasil adalah karena mereka memiliki program jangak panjang yang berdasarkan visi mereka masing-masing.
Mereka memiliki visi yang tertulis dalam program-program kehidupan mereka yang tersusun dengan rapi. Maka setelah kejadian ini berhasil diketahui oleh khalayak maka diambil kesimpulan bahwa salah satu factor kemajuan dari seseorang atau sebuah bangsa adalah memiliki visi yang jelas dan program jangka panjang yang terukur untuk mencapai visi tersebut.
Islam pun mengajarkan tentang pentingnya sebeuah konsep atau perencanaan jangka panjang. Dalam al-qur’an dijelaksan tentang lauful mahfudz yaitu buku kehidupan dari Allah swt yang dimana dalam buku tersebut takdir semua makhluk hidup serta jalannya alam semseta ini dijalankan. Itulah kehendak Tuhan yang diproyeksikan dengan penuh ketelitian dan perencanaan yang matang. Tuhan pun melakukan konsepisasi atau pemograman yang teratur dalam menjalankan dan mengatur alam semesta ini. Oleh karena itu sangat aneh jika masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama ( Islam ) tidak menjalankan apa yang dilakkan oleh Tuhan. Padahal Nabi sendiri bersabda,”berkakhlaklah kamu dengan akhlak Tuhan”.

Praktik Lebih Penting dari Teori
Selantnya adalah lakukan pemetaan pemrograman kehidupan seperti diatas. Langkahnya sederhana. Cukup sediakan kertas dan pulpen lalu tuliskan rencana-rencana jangka panjang apa yang ingin dihasilkan. Tuliskan rencana-rencana yang ingin dijalankan ditiap tahunnya dan sampai tahun berikutnya. Jika tidak mau terlalu banyak berfikir cukup buat rencana untuk beberapa bulan kedepan. Yang saya maksudkan disini adalah mebuat rencana untuk jangka waktu 6 bulan kedepan,setelah 6 bulan berlalu buat lagi rencana untuk 6 bulan begitu seterusnya. Perbdaan mencolok antara masyaraat ngara maju dengan masyarakat Negara berkembang adalah masyaraat Negara maju memiliki visi yang jelas serta perencanaan jangka panjang yang terukur rapi.
Saya pernah disindir dengan apa yang saya lakukan yaitu mmebuat konsep untuk rencana jangka panjang saya. Lalu kawan saya berkata, ” ah,itukan Cuma konsep. Paling-paling ga dikerjakan juga atau gagal”. Saya menjawab,” yah itu lebih jadi ketika gagal kita sudah punya gambaran kegiatan apa lagi yang akan kita lakukan,jadinya ga repot”.

Manusia Modern: visioner
Manusia modern adalah manusia yang memiilki kemampuan visioner yang baik. Menurut Jalaludin Rakhmat dalam bukunya Rekayasa Sosial ada beberapa ciri dari manusia modern yaitu:
1. Mobility orientationt
Orang modern memiliki keinginan atau ambisius untuk naik pangkat atau memiliki tingkat hidup dan kekudukan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pergerakan untuk mencapai status itu disebut dengan mobilitas. Ketika masih menjadi pekerja suruhan ia memiliki keinginan kuat untuk menjadi piminan atau memliki usaha mandiri(ingat certa joko dan jiki)
2. Memiliki rencana jangka panjang
Selian itu mereka juga memiliki recana jangka panjang yang teratur dan terukur. Mereka teliti betul dengn perjalnana hiduo mereka dengan memasang target-target tertentu pada bulan dan tahun-tahun berikutnya.
3. Aktif berpolitik
Mereka juga aktif berpolitik. Mereka ada yang menjadi aktifis atau terjun langsung kedalam stuktur politik, sebab orang modern adalah mereka yang memiliki semangat untuk membuat perubahan dalam skala yang besar, bukan lagi berpikiran dalam lingkup yang sempit dan kecil. Orang yang pasif berpolitik dinamakan apatis(political apatic) dan apatis bertentangan dengan ciri manusia modern.

pengalaman saya menajdi aktifis di organisasi Pelajar Islam Indonesia saya diajarkan betul tentang peran dan pentingnya sebuah visi dan rencana janga panjang. Visi yang tertuang dalam tujuan yang berbunyi kesempurnaan pendidikan, menandakan bahwa diperlukan upaya untuk memperoleh perangkat agar kesempurnaan pendidikan tersebut dapat telaksana. Kesempurnaan pendidikan dantarannya memberikan kemudahan faslitas dalam memperoleh pendidikan, khususnya bagi masyarakat kelas bawah.
Selain itu,dalam organisasi kita akan diajarkan bagiamana mengatur sebuah rencana atau program kegiatan yang lebih bersfiat social,bukan lagi rencana untuk kebutha kita secara pribadi. Itulah tanggung jawab sosia yang semestinya kita dapatkan dan kita hadapi,sebab manusia yang melupakan tanggung jawab sosialnya dia bukanlah manusia, tetapi makhluk lain dan kejam yang memiliki topeng berwujud manusia. Tidak salah memang Aristotels menamakan manusai sebagai zoon politicon, manusia adalah makhluk sosial. Oleh karena itu kita perlu membangun sebuah visi namun bukan lagi visi untuk kepentingan pribadi, teapi visi yang disusun secara bersama untuk menjadikan masyarakat atau Negara ini menjadi Negara maju dan tidak lagi dianggap sebelah mata oleh Negara lain,itulah visi social(vision of society) yang harus kita tanamkan kepada generasi sesudah kta. Bukankah juga membanggakan kalau Negara kita menjadi Negara maju???

Baharunsyah Aktivis PII

Sumber :
1. Jalaludin Rakhmat.Rekayasa Sosial,refomasi,revolusi atu manusia besar,Rosdakrya,Bandung: 1999
2. Endra K.Prihadi,My Potency,Elex Media Komputindo,Jakarta: 2004

Mujahadah : Kunci Segala Macam Ilmu

Mujahadah : Kunci Segala Macam Ilmu
Ahmad Zamhari Hasan

Mujahadah artinya kesungguhan atau menggunakan segenap kemampuan dalam memperoleh atau melakukan sesuatu. Secara terminologi berarti upaya sungguh-sungguh yang dilakukan seseorang dengan mengerahkan segala kemampuan (pikiran, perasaan, fisik, hati, dan mental) dalam memperoleh atau melakukan sesuatu.
Dalam Akhir Zaman ini sungguh aneh dan ironi; untuk memperoleh atau belajar suatu bidang ilmu semakin mudah. Tinggal mengakses di internet, lalu mencari di mesin pencari, setelah itu tulis ilmu apa yang hendak dipelajari, maka akan muncul bermacam tulisan yang berhubungan dengan tema tersebut. Bahkan, guna memperoleh buku bacaan atau buku digital yang lebih dikenal dengan ebook dapat dilakukan secara online, ada yang gratis seperti Hadits Web untuk Hadits dan ada pula yang bayar. Secara sistem, kurikulum yang disusun sekolah/pesantren/kampus dibuat untuk memudahkan, sehingga pelajar/mahasiswa kehilangan aspek Mujahadah dalam memperoleh ilmu.
Intinya, ilmu semakin mudah diperoleh, maka semakin tidak barokah, semakin menjauhkan dari Allah, semakin mudah hilang, semakin membuat pemiliknya jauh dari keberhasilan di Akhirat dan Dunia. Loh kok begitu?
Semakin mudah mendapatkan ilmu, maka secara naluriah manusia akan semakin meremehkan dan tidak mengindahkan ilmu. Sebab mereka akan senantiasa berasalan bahwa tinggal mengklik internet ilmu apa saja dapat diperoleh, saat dengar nasihat, mereka berasalan sudah tahu, saat perlu sesuatu, mereka dengan gampang untuk memperoleh. Padahal Imam Bukhari berjalan ratusan sampai ribuan kilo meter untuk mendapatkan atau memverivekasi satu atau beberapa hadits, Nabi Musa menempuh perjalanan cukup jauh untuk bertemu Nabi Khidzir, saat bertemu pun diajak jalan-jalan (mujahadah) untuk memahami hikmah di balik suatu peristiwa, dan Ibnu Hajar belajar 10 tahun tetap tak bisa apa-apa, namun setelah bermujahadah dan introspeksi diri, justru beliau berhasil menjadi Ulama’ besar, bahkan mencetak Ulama’ besar di masanya, para sahabat Nabi Muhammad SAW bermujahadah untuk mendapatkan Iman dan Ilmu selama minimal 13 tahun, sehingga dua Kaisar besar dunia yakni Roma dan Persia takluk di bawah telapak kaki mereka.
Di samping itu, lihatlah kenyataan sekeliling kita; dekadensi moral semakin parah, gurita korupsi tak pernah kunjung mati, kehidupan sosial budaya masyarakat semakin rusak, musibah datang silih berganti, kerusuhan sirna di suatu tempat dan muncul di tempat lainnya, tawuran mahasiswa dan pelajar menjadi hal lumrah, krisis ekonomi tak kunjung benar-benar selesai dan manusia berlomba-lomba mengejar keberhasilan dunia dengan melupakan akhirat. Seharusnya, semakin mudah dalam belajar atau mendapatkan ilmu, maka kehidupan masyarakat semakin baik. Sebab ilmu adalah solusi dan kunci segala bentuk problematika yang dihadapi manusia.
Melihat realitas ini, maka sudah saatnya keluar dari era “kemudahan-kemudahan” yang ditawarkan Akhir Zaman , menggantinya dengan Mujahadah. Apa maksudnya?
Pertama; saat menghadapi kesulitan-kesulitan dalam belajar, maka secara otomatis seseorang mengerahkan segenap kemampuan yang dimiliki, inilah “pintu” masuk untuk mengimplementasikan Mujahadah dalam kenyataan.
Kedua; jangan menggantungkan diri dengan kitab, buku, ebook dan literatur dalam memperoleh atau mengamalkan ilmu, sebab hakikatnya kenyataan hidup, problematika yang dihadapi, semesta, pengalaman dan rutinitas keseharian adalah cara paling efektif guna mendapatkan ilmu yang bermanfaat dalam kehidupan. Kitab, buku, ebook dan literatur hanya sejumlah teori yang baru dapat bermanfaat setelah dipahami, dimengerti, dan diamalkan secara ikhlas.
Ketiga; Saat mempelajari kitab, buku, ebook dan literatur harus dilakukan dengan cara membaca yang benar. Saya mencantumkan 10 Cara membaca secara kreatif (Lihat tulisan di bawah ini), pelajari dan praktikkan.
Keempat; jangan mengantungkan diri pada guru atau sekolah/pesantren untuk berhasil menguasai suatu bidang ilmu, sebab guru hanya fasilitator ilmu, sedang sekolah atau pesantren hanya membantu seseorang untuk berhasil. Kemauan dalam diri untuk belajar seumur hidup supaya berhasil adalah kuncinya.
Kelima; dalam bermujahadah, manfaatkan otak untuk memahami, manfaatkan hati untuk menyelami, manfaatkan perasaan dan fisik untuk mengalami, dan manfaatkan mental tahan banting guna meraih keberhasilan.
Keenam; ingatlah bahwa ilmu yang dipelajari harus dapat mendekatkan diri pada Allah, bermanfaat bagi diri dan orang lain, memperkuat fondasi keimanan yang dimiliki, dan diamalkan secara ikhlas karena Allah.
Ketujuh; Iman dan Ilmu harus diperoleh dan dilakukan dengan Mujahadah. Iman diperoleh dengan cara I’tikaf di masjid-masjid selama 1 hari untuk pelajar/mahasiswa, 3 hari setiap bulan (supaya Iman senantiasa dapat diperbaharui dan melekat dalam diri), 40 hari setiap tahun yang dapat mewarnai 325 hari lainnya, dan 4 bulan yang dapat mewarnai kehidupan di dunia, baik 50 tahun, 60 tahun, 70 tahun atau 100 tahun. Sedang ilmu dituntut sesuai enam tahap di atas.


10 Cara Membaca Buku Secara Kreatif
Ahmad Zamhari Hasan

Sampai akhir 2005 (saya lulus pesantren TMI Al-Amien Madura 1994 dan hobi membaca sejak kelas II Marhalah Tsanawiyah/SMP), saya belum tahu mau diapakan hasil bacaan saya, bahkan sampai timbul dalam benak bahwa apa yang saya pelajari ternyata sia-sia belaka. Baru pada awal 2006 timbul kesadaran, mengapa saya tidak melakukan pembacaan kreatif sebagaimana yang dianjurkan teori Resepsi yang menempatkan pembaca sebagai subjek kreator baru dan mendengungkan kematian penulis dalam arti rampungnya sebuah karya tulis berarti penulis tidak bisa melakukan apapun terhadap tulisannya.
Dengan kesadaran ini, saya mulai membaca ulang berbagai macam buku yang pernah saya baca, saya garis bawahi dan membuat kesimpulan. Apa yang saya anggap keliru dari buku, saya kritisi, sehingga muncul pemahaman baru. Hasil bacaan kreatif ini terwujud dalam kumpulan tulisan yang ada di hadapan pembaca. Agar lebih bermanfaat, akan saya berikan pada siapapun yang membutuhkannya.
Dalam membaca buku secara kretaif ada sekitar Sepuluh tahapan yang bisa dilakukan. Masing-masing akan dijelaskan dalam pembahasan berikut secara terperinci, meskipun demikian saya sadari sebagai konsep awal dari penemuan baru saya ini –jika sudah ada yang menemukan sebelumnya, saya tidak merasa berhutang budi karena dalam buku yang pernah dipelajari, dibaca dan dipikirkan belum ditemukan sebelumnya- mungkin jauh dari sempurna, sehingga diharapkan ada penulis lain yang memiliki wawasan, pemikiran, kreasi, imajinasi dan intuisi lebih untuk mengembangkannya sampai menjadi teori baru sebagai Pembacaan Kreatif.
Pertama; Dalam memilih buku bacaan kita harus menemukan yang sesuai dengan apa yang hendak kita kuasai atau pelajari dengan berusaha mencari buku dari sumber pertama atau paling tidak penjelasan seorang penulis handal tentang sumber pertama, contoh; kita ingin menguasai tentang cara menulis cerpen atau fiksi, maka belilah buku tentang hal tersebut misalnya karangan Cermel Bird yang banyak menggugah imajinasi, jika bisa beli buku lain sebagai perbandingan, setelah itu kita praktekkan menulis cerpen agar bacaan bermanfaat tanpa mempedulikan hasilnya baik atau buruk. Jika bisa baca keterangan di belakang buku, daftar isi dan kata pengantar penulis meskipun sekilas agar tidak salah membeli buku.
Kedua; Setelah membeli buku yang cocok dan benar-benar dibutuhkan (usahakan jangan membeli buku yang berupa kumpulan tulisan karena kualitasnya jelek) kita baca kata pengantar dulu, baru daftar isi, dan pendahuluan, hal ini agar kita memperoleh gambaran umum dari buku. Gambaran umum dibutuhkan agar kita lebih yakin dengan apa yang akan dibaca, bila ternyata yang akan dibaca kurang bermanfaat tinggalkan saja, tapi karena kita sudah memilih sesuai tahapan pertama, maka mau tidak mau harus kita lanjutkan bacaan kita. Ada sebagian kecil penulis resensi buku yang berhenti sampai tahap ini dan mulai menulis resensi buku, bisa ditebak hasilnya kurang memuaskan.
Ketiga; kita selesaikan bacaan secara utuh sehingga sketsa yang ada di otak menjadi lebih jelas, jika kumpulan tulisan yang dibukukan (biasanya dengan kualitas rendah, kecuali beberapa kumpulan tulisan Nurkholis Madjid) kita bebas memilih yang mana yang akan dibaca, jika yang dibaca kumpulan cerpen kita juga bebas memilih yang akan dibaca, dan jika buku utuh seperti buku Sastra dan Studi Kultural, maka kita harus membaca secara utuh pula tanpa memilih sub judul yang sesuai dengan kehendak kita sendiri.
Keempat; membaca ulang secara cepat dengan membuat garis bawah atau menandai poin-poin penting yang bisa dibuat kesimpulan, ada yang mampu membaca sambil mengambil garis bawah dengan resiko kadang yang kita garis bawahi ternyata sama, maka lebih baik kita baca ulang dan baru menggaris bawahi agar tidak terjadi pengulangan penggaris bawahan. Proses ini penting agar ketika suatu saat hendak membaca buku yang sama, kita sudah bisa membaca cepat lewat garis bawah yang dibuat.
Kelima; menulis kesimpulan secara acak dalam komputer atau buku tulis. Tulis apa saja yang sudah kita garis bawahi di atas, memang tidak semua yang digaris bawahi akan kita tulis, melainkan memilih poin-poin yang paling penting saja dan berkaitan dengan tema tulisan yang hendak kita buat. Dalam menulis kesimpulan pada tahap ini, biarkan apa yang kita tulis itu apa adanya tanpa melihat keterkaitan antar paragraf atau antar poin-poin penting yang ditulis
Keenam; Baru pada tahap ini kita mengatur tulisan dalam paragraf-paragraf dengan memperhatikan mana yang paragraf utama dan mana yang merupakan paragraf penjelas serta keterkaitan antar paragraf. Artinya kita mengatur ulang paragraf-paragraf yang akan ditulis, bila menggunakan komputer lebih mudah sebab tinggal memindah paragraf, bila menggunakan buku tulis sebaiknya kita tandai dengan pensil mana paragraf utama dan yang mana paragraf penjelas, serta mengkaitkan semua paragraf yang ada.
Ketujuh; Untuk memudahkan tahap keenam kita buat sub judul baru yang berbeda dari buku asli atau mirip juga boleh asal tidak persis sama, sebab ini menandakan pemahaman kita terhadap buku. Dari sub judul yang dibuat, lantas kita atur paragraf dengan memasukkan pada sub-sub judul yang dibuat. Dalam tahap ini kita bisa membuat judul tulisan yang akan kita buat, membuat judul diakhir penulisan lebih bagus karena judul yang dibuat lebih mewakili tulisan, menarik dan sesuai dengan hasil pemahaman kita.
Kedelapan; melakukan telaah kritis pada beberapa kesimpulan yang ada dalam buku hasil bacaan kita, sehingga kita menjadi pembaca yang kreatif. Ingat tidak ada karya tulis yang sempurna, setiap karya tulis pasti ada kekurangan (jangan takut jika tulisan kita dinilai jelek, sebab sebuah penilain itu relatif, jadi teruslah menulis, jika tidak berguna sekarang nanti pasti beguna), lebih berbahaya lagi setiap karya tulis menyimpan misi terselebung yang harus diuangkap agar kita tidak terperangkap. Dinisinilah urgensi pembacaan kreatif ini, ketika kita mampu menemukan kelemahan sebuah buku, bisa mengungkap maksud yang tersembunyi dari sebuah tulisan, dan bisa mengkritisi sebuah buku dengan alasan yang masuk akal, maka kita telah menjadi pembaca yang kreatif meski belum sempurna. Sebaiknya jika hendak menulis Resensi Buku pada tahap ini, hasil resensi buku akan lebih bagus. Jika hendak menulis resensi buku ada beberapa tahap yang ditempuh: a) menulis judul resensi yang menarik dan aktual b) menulis judul buku yang dibaca, penulis, penerjemah (jika terjemahan), penerbit, cetakan keberapa dan tahun terbitnya c) Beberapa kesimpulan yang kita buat, kita buang yang tidak perlu dan memperjelas maksud tulisan d) mengaitkan dengan kondisi yang ada di sekitar kita agar resensi buku nampak aktual e) memberi penilaian terhadap buku, kelemahan dan kelebihan serta kritik kita terhadapnya f) membandingkan dengan buku yung sama (jarang penulis resensi buku melakukan tahap ini, tapi sebaiknya dilakukan karena menunjukkan wawasan kita). Contoh resensi buku, ada dalam tulisan Era Kebangkitan Tuhan.
Kesembilan; beberapa buku yang kita baca (minimal 10 buku) ternyata memiliki keterkaitan, kita bisa menulis buku baru dengan tema baru sesuai kehendak kita. Jadi kita tidak terus menerus menjadi objek dari buku yang kita baca, melainkan bagaimana caranya kita menjadi subjek kreator baru dengan cara menjadi penulis berdasarkan apa yang kita baca. Inilah yang dimaksud dengan teori resepsi yakni menjadikan pembaca sebagai sentral baru dalam kebudayaan manusia masa kini.
Kesepuluh: mengamalkan apa yang dibaca dalam beribadah, mendekatkan diri pada Allah, pekerjaan, karir, dan menjalani kehidupan sehari-hari. Ilmu yang diamalkan secara ikhlas akan bermanfaat untuk berhasil di Akhirat kelak dan dunia yang sangat pendek ini.

Bumi Allah, 08 Juni 2010

Selasa, 30 Maret 2010

Cara Mudah dan Murah Memperkuat Spritualitas

I’TIKAF 3 HARI DI MASJID

Selama ini banyak cara ditempuh guna mengembangkan dan memperkuat Spritualitas, melalui pengajian, majlis Ta’lim, dan Pelatihan. Sedang yang paling semarak untuk kelas menengah dan atas ialah Pelatihan Spritualitas di gedung atau hotel dengan biaya yang mahal dalam pandangan kelas bawah.
Sebenarnya, ada cara paling efektif guna mengembangkan dan memperkuat Spritualitas yakni I’tikaf di masjid dalam kurun waktu 3 hari. Apa yang dilakukan setiap hari selama 3 hari?
Pertama; Mengawali dengan Musyawarah Pagi guna menentukan langkah tepat untuk berdakwah, menyampaikan laporan hasil kerja dakwah, penangggung jawab Ta’lim Pagi, Ta’lim Dhuhur, Ta’lim Asyar, Bayan Magrib, Ta’lim Isya’, Bayan Subuh, Amir Mudzakarah, penanggung jawab memasak untuk dimakan bersama.
Kedua; 2,5 jam belajar bersama Kitab Fadhilah Amal, Fadhilah Amal, Muntakhab Ahadis. Tujuannya; berupaya menumbuhkan semangat dalam diri seseorang guna mengamalkan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari, beribadah atau beramal dengan ilmu, dan menyampaikan yang dipelajari saat silaturrahmi.
Ketiga; Sore hari sekitar jam 16.45 WIB, belajar berdakwah secara berjamaah ke rumah-rumah penduduk sekitar masjid seperti yang dilakukan Nabi Muhammad SAW. Dalam silaturrahmi singkat disampaikan ajakan untuk shalat berjamaah, sekaligus mendengarkan bayan atau ceramah tentang Iman dan Amal Sholeh.
Keempat; Selesai Magrib dan Subuh mendengarkan Bayan atau Ceramah secara Tawajjuh pada Allah supaya kita menjadi hamba-hambaNYA yang pintar mendengarkan, sekaligus mengamalkannya dan memasukkan hidayah untuk taat pada Allah.
Kelima; di sela-sela semua kegiatan di atas, orang-orang yang I’tikaf harus lebih banyak bergerak atau silaturrahmi ke rumah-rumah penduduk guna menyampaikan pentingnya; shalat berjamaah, dzikir, membaca Al-Qur’an, mengaji Kitab, amal shaleh, dan beriman penuh keyakinan.
Keenam; Mudzakarah setelah shalat berjamaah Dhuhur, Asyar, dan Isya’. Tujuannya; saling berbagi ilmu antar sesama orang yang I’tikaf di masjid.
Ketujuh; Shalat berjamah 5 waktu secara Istiqamah, supaya shalat yang dilakukan dapat mencegah perbuat keji dan mungkar, 27 pahala lebih baik dari shalat sendiri, melaksanakan Sunnah Nabi, dan berusaha Khusu’ dalam shalat. Selesai shalat, mendalami 1 ayat atau hadis supaya dapat langsung diamalkan.
Kedelapan; makan 3 kali sehari dari hasil uang yang disumbangkan bersama sebagai bentuk pengorbanan harta di jalan Allah. Jumlahnya hanya 15-30 ribu untuk 3 hari I’tikaf. Suatu jumlah yang dijangkau kalangan Bawah, Atas dan Bawah.
Kesembilan; berusaha mempraktikkan shalat Sunnah Qobliyah/Ba’diyah, Hajat, Dhuha, Tahajud, Israq, Sunnah Fajar, dan shalat Tasbih. Bahkan ditambah dzikir pagi petang.
Dengan sejumlah kegiatan di atas, apa yang diperoleh oleh seseorang yang I’tikaf selama 3 hari?
Pertama; ketenangan hati dan jiwa yang merupakan salah satu inti dari Spritualitas. Kebahagiaan yang diidam-idamkan dapat diperoleh asal melakukan dengan sungguh-sungguh dan mematuhi 28 Unsur-Unsur Dakwah (Anda akan tahu kalau I’tikaf 3 hari di masjid bersama Jamaah).
Kedua; Allah menganugrahkan jalan keluar dari masalah yang dihadapi dan rizki yang tidak terduga.
Ketiga; Allah anugrahkan hidayah untuk mudah melaksanakan shalat berjamaah 5 waktu. Saat mendengar Adzan, hati dipanggil untuk segera melaksanakan shalat berjamaah di masjid.
Keempat; Allah merubah cara pandang, cara berpikir dan cara bersikap untuk taat pada Allah, menjauhi larangan-larangannya, dan menjalankan Sunnah-Sunnah Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.
Kelima; menjalani kehidupan dengan cara yang lebih baik dari sebelumnya, sehingga kebahagiaan dunia Akhirat dapat dicapai.
Apa yang saya tulis ini berdasarkan pengalaman pribadi saat keluar 3 hari di jalan Allah dengan cara I’tikaf di masjid bersama jamaah. Sungguh dasyat pengaruhnya dalam kehidupan saya pribadi. Bagaimana jika kekuatan Spritualitas melemah?
Gampang? Keluar setiap bulan 3 hari, sehingga saat kekuatan Spritualitas melemah, dapat diperkuat kembali. Artinya, 3 hari I’tikaf di masjid memberikan pengaruh pada 27 hari lain.
Inilah cara mudah, gampang dan murah untuk mengembangkan dan memperkuat Spritualitas.
Jamaah ini telah ada di seluruh dunia, Anda dapat mencarinya di masjid-masjid terdekat dari rumah Anda. Untuk wilayah Jakarta berpusat di masjid Kebon Jeruk!
Hamba Allah!

Wanita Sholehah

Wanita Ahli Surga
Ata' bin Abi rabah berkata, Ibnu Abbas r.a telah bertanya kepadanya, "Mahukah aku tunjukkan kepada engkau seorang perempuan ahli syurga ?"
Jawab Ata, "Bahkan, siapakah perempuan itu ?"
Ibnu Abbas berkata, "Perempuan hitam itu telah menemui Rasulullah SAW mengadu ia telah dirasuk (sakit red)."
Sabda Rasulullah SAW kepada perempuan itu, "Jika engkau tahan dan sanggup bersabar maka syurga bagimu, sekiranya engkau tidak tahan dan tidak sanggup bersabar aku akan mendoakan engkau supaya engkau pulih segar."
Jawab perempuan itu, "Aku tahan dan sanggup bersabar (maka baginya syurga) sekian tercatat dalam kitab sahih Bukhari dan Muslim. Dari sini dapatlah kita satu keterangan, bahwa penyakit sarak atau rasukan atau kesurupan bukanlah sesuatu yang baru tetapi telah diketahui sejak zaman Nabi dan sahabat.

Gubernur dan Seorang Wanita
Seorang Gubernur pada zaman Khalifah Al-Mahdi, pada suatu hari mengumpulkan sejumlah tetangganya dan menaburkan uang dinar dihadapan mereka. Semuanya saling berebutan memunguti uang itu dengan suka cita. Kecuali seorang wanita kumal, berkulit hitam dan berwajah jelek. Ia terlihat diam saja tidak bergerak, sambil memandangi para tetangganya yang sebenarnya lebih kaya dari dirinya, tetapi berbuat seolah-olah mereka orang-orang yang kekurangan harta. Dengan keheranan sang Gubernur bertanya, "Mengapa engkau tidak ikut memunguti uang dinar itu seperti tetangga engkau?" Janda bermuka buruk itu menjawab, "Sebab yang mereka cari uang dinar sebagai bekal dunia. Sedangkan yang saya perlukan bukan dinar melainkan bekal akhirat." "Maksud engkau?" tanya sang Gubernur mulai tertarik akan kepribadian perempuan itu.
"Maksud saya, uang dunia sudah cukup. Yang masih saya perlukan adalah bekal akhirat, iaitu sholat, puasa dan zikir. Sebab perjalanan di dunia amat pendek dibanding dengan pengembaraan di akhirat yang panjang dan kekal." Dengan jawapan seperti itu, sang Gubernur merasa telah disindir tajam. Ia insaf, dirinya selama ini hanya sibuk mengumpulkan harta benda dan melalaikan kewajiban agamanya. Padahal kekayaannya melimpah ruah, tak kan habis dimakan keluarganya sampai tujuh keturunan. Sedangkan umurnya sudah di atas setengah abad, dan Malaikat Izrail sudah mengintainya. Akhirnya sang Gubernur jatuh cinta kepada perempua lusuh yang berparas hanya lebih bagus sedikit dari monyet itu. Kabar itu tersebar ke segenap pelosok negeri. Orang-orang besar tak habis fikir, bagaimana seorang Gubernur menaruh hati kepada perempuan jelata bertampang jelek itu. Maka pada suatu kesempatan, diundanglah mereka oleh Gubernur dalam sebuah pesta mewah. Juga para tetangga, termasuk wanita yang membuat heboh tadi. Kepada mereka diberikan gelas crystal yang bertahtakan permata, berisi cairan anggur segar. Gubernur lantas memerintah agar mereka membanting gelas masing-masing. Semuanya terbengong dan tidak ada yang mahu menuruti perintah itu. Namun, tiba-tiba terdengar bunyi berdenting, pertanda ada orang gila yang melaksanakan perintah itu. Itulah si perempuan berwajah buruk. Di kakinya pecahan gelas berhamburan sampai semua orang tampak terkejut dan keheranan . Gubernur lalu bertanya, "Mengapa kau banting gelas itu?" Tanpa takut wanita itu menjawab, "Ada beberapa sebab. Pertama, dengan memecahkan gelas ini berarti berkurang kekayaan Tuan. Tetapi, menurut saya hal itu lebih baik daripada wibawa Tuan berkurang lantaran perintah Tuan tidak dipatuhi." Gubernur terkesima. Para tamunya juga kagum akan jawapan yang masuk akal itu. “Sebab lainnya?" tanya Gubernur . Wanita itu menjawab, "Kedua, saya hanya menaati perintah Allah. Sebab di dalam Al-Quran, Allah memerintahkan agar kita mematuhi Allah, Utusan-Nya, dan para penguasa. Sedangkan Tuan adalah penguasa, atau ulil amri, maka dengan segala resikonya saya laksanakan perintah Tuan." Gubernur kian takjub. Demikian pula paran tamunya. "Masih ada sebab lain?" Perempuan itu mengangguk dan berkata, "Ketiga, dengan saya memecahkan gelas itu, orang-orang akan menganggap saya gila. Namun, hal itu lebih baik buat saya. Biarlah saya dicap gila daripada tidak melakukan perintah Gubernur nya, yang berarti saya sudah berbuat durhaka. Tuduhan saya gila, akan saya terima dengan lapang dada daripada saya dituduh durhaka kepada penguasa saya. Itu lebih berat buat saya." Maka ketika kemudian Gubernur yang kematian isteri itu melamar, lalu menikahi perempuan bertampang jelek dan hitam legam itu, semua yang mendengar bahkan berbalik sangat gembira kerana Gubernur memperoleh jodoh seorang wanita yang tidak saja taat kepada suami, tetapi juga taat kepada Gubernur nya, kepada Nabinya, dan kepada Tuhannya.

Surga: Balasan Istri Taat Suami
Ada sebuah kisah, bahawa pada masa Nabi SAW ada seorang laki-laki yang akan berangkat berperang, dia berpesan kepada isterinya : "Hai isteriku janganlah sekali-kali engkau meninggalkan rumah ini, sampai aku kembali pulang." Secara kebetulan, ayahnya menderita sakit, maka wanita tadi mengutus seorang laki-laki menemui Rasulullah SAW Rasullullah SAW bersabda kepada utusan itu : "Agar dia mentaati suaminya". Demikian pula si wanita, mengutus utusan tidak hanya sekali sehigga akhirnya dia mentaati suaminya dan tidak berani keluar rumah. Maka ayahnya pun meninggal dunia dan dia tetap tidak melihat mayat ayahnya dan dia tetap sabar. Sehingga suaminya kembali pulang. Maka Allah menurunkan wahyu kepada Nabi SAW yang berbunyi, Maksudnya : "Sesungguhnya Allah SWT telah mengampuni wanita tersebut, disebabkan ketaatannya kepada suaminya."

Iman Masyitah
Berbicara tentang iman, setiap tahun kita mendengar peristiwa 'Israk dan Mi’kraj' khususnya tentang kehebatan iman Masyita, tukang sisir rambut anak Firaun. Firaun menjadi sombong dan angkuh kerana kebesaran empayarnya dan kehebatan pengaruhnya di kalangan rakyat Mesir. Dia mengaku sebagai tuhan yang agung dan memusuhi siapa saja yang bertuhankan selain dirinya. Malahan dia akan membunuh mereka yang tidak mengaku Firaun sebagai tuhan. Masyita walaupun bekerja di istana Firaun, namun di dalam hati kecilnya tetap bertuhankan Allah yang Maha Berkuasa dan Dialah juga yang menjadikan segala makhluk di muka bumi ini termasuk Firaun yang mengaku dirinya sebagai Tuhan. Kepercayaan ini dirahsiakannya supaya tidak diketahui oleh Firaun dan sekutunya. Pada suatu hari, sedang dia menyisir rambut anak Firaun, sikat di tangannya terjatuh. Masyita terlatah dan berkata "Mampus Firaun! " Apabila anak Firaun mendengar kata-kata penghinaan terhadap bapanya, dia berkata, "Kenapa kau berkata begitu terhadap bapakku? Adakah tuhan lain selain bapakku?" "Memang benar! Tuhanku dan tuhan bapamu ialah Allah." Mendengar kata-kata itu, anak Firaun menjadi marah. "Baik kamu bertaubat, kalau tidak aku akan beritahu bapakku." Masyita bertegas dan mengatakan, "Pergilah kau beritahu bapa kau. Aku tetap dengan pendirianku bahawa tuhan yang sebenarnya ialah Allah." Sebaik saja Firaun diberitahu oleh anaknya tentang Masyita, dia menjadi murka dan memanggil Masyita. Dia bertanya sama ada benar apa yang dikatakan oleh anaknya itu. Masyita tetap mengatakan Tuhannya ialah Allah. Firaun mengugut untuk membunuh Masyita dan keluarganya sekiranya dia tidak mengubah pendiriannya. Keesokannya keluarga Masyita dibawa ke satu tempat lapang, berhadapan dengan sebuah kawah besar yang berisi dengan minyak yang sangat panas. Firaun hendak memasukkan kesemua keluarga Masyita termasuk anaknya yang masih kecil ke dalam minyak panas sekiranya Masyita tidak mengaku Firaun sebagai tuhan. Keimanan Masyita tidak luntur meskipun berhadapan dengan ancaman maut. Melihatkan iman Masyita yang tidak berganjak, Firaun menyuruh tentaranya mencampakkan keluarga Masyita seorang demi seorang ke dalam kawah yang besar itu. Apabila sampai giliran anaknya yang kecil, perasaan Masyita menjadi belas dan sebak. Hati siapa tidak sedih melihatkan anak yang disayangi akan dilontar ke dalam kawah yang membuak-buak dengan minyak panas. Masyita meminta supaya dia dicampakkan dulu sebagai ganti kepada anaknya. Tiba-tiba dengan kuasa Tuhan, anaknya yang kecil itu membuka mulut dan berkata, "Ibu, jangan bersedih. Teruskan! Biarkan saya dicampakkan ke dalam kawah itu." Masyita dan orang-orang di sekeliling terperanjat melihat seorang bayi boleh berkata-kata. Mendengar kata-kata anaknya itu, Masyita menjadi semakin yakin dan tabah. Dia menghulurkan anaknya untuk dicampakkan ke dalam kawah. Tanpa belas kesihan tentara Firaun terus melontarkan anak Masyita ke dalam minyak panas. Selepas itu barulah Masyita dibawa ke tepi kawah yang panas itu lalu dicampakkan ke dalamnya. Demikianlah hebatnya Masyita mempertahankan kebenaran aqidah sehingga dia dan keluarganya terkorban dibunuh oleh Firaun. Keberanian seorang wanita memperjuangkan kebenaran dan keimanan ini direkam dan diingati setiap tahun oleh seluruh manusia. Dalam peristiwa Israk Mikraj, Nabi sampai di satu tempat yang sangat harum. Malaikat Jibril menerangkan bahawa tempat itu ialah tempat tinggalnya Masyita dan keluarganya.
Nasihat Nabi Muhammad SAW Pada Siti Fatimah
Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis".
Fathimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtanggalah yang menyebabkan ananda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya. Fathimah rha. melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'aliy (suaminya) mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT . Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya. Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT ", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia. Rasulullah SAW bersabda kepada putrinya, "jika Allah SWT menghendaki wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat. Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat. Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang.
Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat. Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa ridha suami itu ridha Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT ?. Ya Fathimah, apabil seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat. Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyakkan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya, maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga seta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

Kesabaran Siti Fatimah
Tidak seperti biasanya, hari itu Ali bin Abi Thalib pulang lebih sore menjelang asar. Fatimah binti Rasulullah menyabut kedatangan suaminya yang sehari suntuk mencari rezeki dengan sukacita. Siapa tahu Ali membawa uang lebih banyak karena kebutuhan di rumah makin besar.
Sesudah melepas lelah, Ali berkata kepada Fatimah. "Maaf sayangku, kali ini aku tidak membawa uang sepeserpun."Fatimah menyahut sambil tersenyum, "Memang yang mengatur rezeki tidak duduk di pasar, bukan? Yang memiliki kuasa itu adalah Allah Ta'ala."
"Terima kasih," jawab Ali.
Matanya memberat lantaran istrinya begitu tawakal. Padahal persediaan dapur sudah ludes sama sekali. Toh Fatimah tidak menunjukan sikap kecewa atau sedih.Ali lalu berangkat ke masjid untuk menjalankan salat berjama'ah.
Sepulang dari sembahyang, di jalan ia dihentikan oleh seorang tua. "Maaf anak muda, betulkah engkau Ali anaknya Abu Thalib?"
Áli menjawab heran. "Ya betul. Ada apa, Tuan?''
Orang tua itu merogoh kantungnya seraya menjawab, "Dahulu ayahmu pernah kusuruh menyamak kulit. Aku belum sempat membayar ongkosnya, ayahmu sudah meninggal. Jadi, terimalah uang ini, sebab engkaulah ahli warisnya." Dengan gembira Ali mengambil haknya dari orang itu sebanyak 30 dinar.Tentu saja Fatimah sangat gembira memperoleh rezeki yang tidak di sangka-sangka ketika Ali menceritakan kejadian itu. Dan ia menyuruh membelanjakannya semua agar tidak pusing-pusing lagi merisaukan keperluan sehari-hari.Ali pun bergegas berangkat ke pasar.
Sebelum masuk ke dalam pasar, ia melihat seorang fakir menadahkan tangan, "Siapakah yang mau menghutangkan hartanya untuk Allah, bersedekahlah kepada saya, seorang musafir yang kehabisan bekal di perjalanan."
Tanpa pikir panjang lebar, Ali memberikan seluruh uangnya kepada orang itu.Pada waktu ia pulang dan Fatimah keheranan melihat suaminya tidak membawa apa-apa, Ali menerangkan peristiwa yang baru saja dialaminya. Fatimah, masih dalam senyum, berkata, "Keputusan kanda adalah yang juga akan saya lakukan seandainya saya yang mengalaminya. Lebih baik kita menghutangkan harta kepada Allah daripada bersifat bakhil yang di murkai-Nya, dan menutup pintu surga buat kita."
Kedudukan Manusia sama di mata Kuburan
Dikisahkan bahwa sewaktu Fatimah r.a. meninggal dunia maka jenazahnya telah diusung oleh 4 orang, antara :-
1. Ali bin Abi Talib (suami Fatimah r.a)
2. Hasan (anak Fatima r.a)
3. Husin (anak Faimah r.a)
4. Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a
Sewaktu jenazah Fatimah r.a diletakkan di tepi kubur maka Abu Dzafrrin Al-Ghifary r.a berkata kepada kubur, "Wahai kubur, tahukah kamu jenazah siapakah yang kami bawakan kepada kamu ? Jenazah yang kami bawa ini adalah Siti Fatimah az-Zahra, anak Rasulullah SAW "
Maka berkata kubur, "Aku bukannya tempat bagi mereka yang berderajat atau orang yang bernasab, adapun aku adalah tempat amal soleh, orang yang banyak amalnya maka dia akan selamat dariku, tetapi kalau orang itu tidak beramal soleh maka dia tidak akan terlepas dari aku (akan aku perlakukan dia dengan seburuk-buruknya)."
Abu Laits as-Samarqandi berkata kalau seseorang itu hendak selamat dari siksa kubur hendaklah istiqamah empat perkara semuanya :-
1. Hendaklah ia menjaga solatnya
2. Hendaklah dia bersedekah
3. Hendaklah dia membaca al-Qur'an
4. Hendaklah dia memperbanyakkan membaca tasbih kerana dengan memperbanyakkan membaca tasbih, ia akan dapat menyinari kubur dan melapangkannya.
Adapun empat perkara yang harus dijauhi ialah :-
1. Jangan berdusta
2. Jangan mengkhianat
3. Jangan mengadu-domba (jangan suka mencucuk sana cucuk sini)
4. Jangan kencing sambil berdiri
Rasulullah SAW telah bersabda yang bermaksud, "Bersucilah kamu semua dari kencing, kerana sesungguhnya kebanyakan siksa kubur itu berpunca dari kencing."
Seseorang itu tidak dijamin akan terlepas dari segala macam siksaan dalam kubur, walaupun ia seorang alim ulama' atau seorang anak yang bapanya sangat dekat dengan Allah. Sebaliknya kubur itu tidak memandang adakah orang itu orang miskin, orang kaya, orang berkedudukan tinggi atau sebagainya, kubur akan melayan seseorang itu mengikut amal soleh yang telah dilakukan sewaktu hidupnya di dunia ini.

4 Wanita Ahli Surga dan 4 Wanita Ahli Neraka Dalam sebuah hadis Nabi SAW bersabda: empat jenis wanita yang berada di syurga dan empat jenis wanita yang berada di neraka dan beliau menyebutnya di antara empat jenis perempuan yang berada di syurga ialah: 1. Perempuan yang menjaga diri dari berbuat haram lagi berbakti kepada Allah dan suaminya. 2. Perempuan yang banyak keturunannya lagi penyabar serta menerima dengan senang hati dengan keadaan yang serba kekurangan (dalam kehidupan) bersama suaminya. 3. Perempuan yang bersifat pemalu, dan jika suaminya pergi maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya, dan jika suaminya datang ia mengekang mulutnya dari perkataan yang tidak layak kepadanya. 4. Perempuan yang ditinggal mati oleh suaminya dan ia mempunyai anak-anak yang masih kecil, lalu ia mengekang dirinya hanya untuk mengurusi anak-anaknya dan mendidik mereka serta memperlakukannya dengan baik kepada mereka dan tidak bersedia kahwin kerana khuatir anak-anaknya akan tersia-sia (terlantar / terbiar). Kemudian Nabi SAW bersabda: Dan adapun empat jenis wanita yang berada di Neraka ialah: 1. Perempuan yang jelek (jahat) mulutnya terhadap suaminya, jika suaminya pergi, maka ia tidak menjaga dirinya dan jika suaminnya datang ia memakinya (memarahinya). 2. Perempuan yang memaksa suaminya untuk memberi apa yang ia tidak mampu. 3. Perempuan yang tidak menutupi dirinya dari kaum lelaki dan keluar dari rumahnya dengan menampakkan perhiasannya dan memperlihatkan kecantikannya (untuk menarik perhatian kaum lelaki). 4. Perempuan yang tidak mempunyai tujuan hidup kecuali makan, minum dan tidur dan ia tidak senang berbakti kepada Allah, RasulNya dan suaminya. Oleh kerana itu seorang perempuan yang bersifat dengan sifat-sifat (empat) ini, maka ia dilaknat termasuk ahli neraka kecuali jika ia bertaubat. Diceritakan dari isteri Khumaid As-sa-idiy bahawa ia datang kepada Nabi SAW lalu berkata: "Hai Rasulullah sesungguhnya aku senang mengerjakan solat bersamamu". Beliau berkata: "Aku mengerti bahawa engkau senang mengerjakan solat bersamaku, akan tetapi solatmu di tempat tidurmu itu lebih baik dari pada solatmu dikamarmu dan solatmu dikamarmu lebih baik dari solatmu dirumahmu dan sholatmu dirumahmu lebih baik daripada solatmu di Masjidku". (Wanita lebih baik shalat di rumah, sedang lelaki harus sembahyang berjamaah di Masjid) Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya yang lebih disukai solatnya perempuan oleh Allah ialah yang dilakukan pada tempat yang amat gelap dirumahnya". Diceritakan dari Aisyah r.a.: "Pada suatu ketika Rasulullah SAW duduk di masjid, tiba-tiba masuklah seorang perempuan dari suku Muzainah yang memakai pakaian yang terseret-seret ditanah untuk perhiasan pada dirinya di dalam masjid". Maka Nabi SAW bersabda: "Wahai manusia laranglah isteri-isterimu dari memakai perhiasan dan memperindah gaya berjalan di dalam masjid. Kerana sesungguhnya kaum Bani Israil itu tidak dilaknat hingga mereka memberi pakaian isteri-isteri mereka dengan pakaian perhiasan dan mereka berjalan dengan gaya sombong di dalam masjid". Ibnu Abas r.a. meriwayatkan juga bahawa Nabi SAW bersabda: "Apabila seorang wanita keluar rumahnya dengan mempesolek dirinya serta memakai bau-bauan (sedang suaminya Ridha akan berbuatan yang demikian itu), maka dibangunkan untuk suaminya pada setiap langkahnya sebuah rumah di neraka." Sabda Rasulullah SAW lagi yang bermaksud: "Jihad seorang wanita ialah taatkan suami dan menghiaskan diri untuknya." Isteri tidak wajib taat suruhan dan arahan suami, apabila suruhan dan arahan itu bertentangan dengan hukurn Allah s.w.t. Imam Al-Ghazali menegaskan: "Seorang isteri wajib mentaati suami sepenuhnya dan memenuhi segala tuntutan suami dari dirinya sekiranya tuntutan itu tidak mengandungi maksiat."

Kewajipan Wanita; Menjaga Diri, Harta, Dan Anak-anak a) Menjaga diri, harta dan anak-anak: Seorang isteri bertanggungjawab menjaga penghormatan dirinya daripada diganggu oleh gejala-gejala yang akan merusakkan hubungan suami isteri. Penjagaan diri dari aspek fizikal dan mental, supaya fizikalnya sihat dan mentalnya bersih dari pemikiran yang tidak baik. Seorang isteri juga bertanggungjawab menjaga harta suami yang diamanahkan kepadanya. Menjaga harta dari kecurian, kerosakan dan kemusnahan. Mengurus keuangan rumahtangga supaya tidak dibelanja pada perkara-perkara yang membazir dan tidak mendatangkan faedah. Selain daripada harta benda yang perlu diurus, anak-anak juga menjadi tanggungjawab utama kepada seorang isteri. Tanggungjawab isteri sebagai ibu menjaga maslahat anak-anak dan menjauhkan mereka dari sebarang keburukan. Penjagaan yang dijalankan oleh isteri akan dipersoalkan oleh Allah SWT seperti yang diterangkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang bermaksud: "Setiap orang kamu adalah gembala, dan setiap gembala itu bertanggungjawab ke atas orang di bawah jagaannya." b) Kewajipan Wanita, 8 Perkara: 1. Sembahyang awah waktu 2. Senantiasa membaca Al-Quran 3. Zikir pagi dan petang 4. Ta’lim di rumah 5. Menjaga aurat 6. Khidmat dan hormat kepada suami 7. Mendidik anak cara Islam 8. Memberi anjuran kepada suami keluar di jalan Allah SWT I’tikaf di masjid-masjid untuk Ishlah diri dan berdakwah.

Sifat-Sifat Isteri Yang Solehah: "Yang taat jika suami memerintahnya, yang menyenangkan jika suami memandangnya, yang menjaga kehormatan diri suami dan hartanya." (Riwayat an-Nasa'i, Ahmad dan al-Baihaqi) Di antara sifat-sifat isteri yang solehah ialah: 1. Tidak melihat dan mencari aib wanita lain, tidak menceritakan keadaan tubuh wanita lain kepada suaminya, khuatir jika suaminya tertarik dan ini akan menimbulkan kerosakan. Al-Bukhari berkata: "Rasulullali SAW melarang seorang Wanita berada dalam satu selimut dengan wanita lain, agar dia tidak menceritakan kepada suaminya." 2. Memakai hijab di hadapan lelaki yang bukan muhramnya, termasuk lelaki buta. Rasulullah s.a.w, memerintahkan para wanita berhijab di hadapan orang yang buta dengan bersabda: "Pakailah hijab di hadapannya." Mereka berkata: "Wahai Rasulullah, bukankah dia buta?" Baginda bersabda: "Apakah kedua mata kamu buta. Bukankah kamu melihatnya?" (Riwayat Abu Daud, at-Tirmizi dan Ahmad. Menurut at-Tirmizi, hadis ini Hasan) 3. Berhias, bersolek dan memakai minyak uangi di dalam rumah untuk suaminya. Ini dilakukan agar suaminya gembira dan mencegahnya melakukan perkara yang haram. Isteri yang solehah tidak boleh keluar rumah dalam keadaan bersolek dan membuat sesuatu yang menarik perhatian lelaki lain. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Allah melaknat lelaki yang seperti wanita (waria) dan wanita seperti lelaki. Usirlah mereka dari rumah kamu." (Riwayat al-Bukhari, at-Tirmizi, Ibnu Majah dan Abu Daud). 4. Isteri yang solehah tidak menolak ajakan suaminya di tempat tidur. Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud: "Jika wanita menjauhi keinginan suaminya di malam hari, maka para malaikat melaknatnya sehingga dia kembali." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim) 5. Dalam keadaan ini, dia bersekutu dengan syaitan. Sedangkan wanita solehah ialah yang bersama dengan suaminya untuk menghadapi syaitan. Sabda Nabi SAW yang bermaksud: "Jika seorang lelaki mengajak isterinya berjimak, maka hendaklah dia memenuinya, sekalipun dia sedang berada berhampiran tungku api." (Riwayat at-Tirmizi dan Ahmad) 6. Wanita solehah ialah yang tidak mengutuk dan mengingkari nikmat yang diterima daripada suaminya, berdasarkan sabda baginda: "Bersedekahlah kamu, kerana kebanyakan di antara kamu akan menjadi kayu bakar Jahanam." Ada seorang wanita yang bertanya: "Wahai Rasulullah, mengapa sedemikian?" "Kerana kamu suka mengutuk dan mengingkari suami." (Riwayat al-Bukhari dan Muslim). 7. Wanita solehah ialah yang tidak membocorkan rahsia suaminya. Isteri ialah wadah suami dan orang yang paling rapat dengannya. Membocorkan rahsia seseorang merupakan sifat tercela, lebih-lebih lagi seorang isteri yang membocorkan rahsia suaminya. Perbuatan ini merupakan dosa besar dan merbahaya. Kerana itu tatkala ada seorang isteri Nabi SAW yang membocorkan rahsianya, Nabi bersabda: "Sesungguhnya orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat ialah lelaki yang mencampuri isterinya dan wanita yang mencampuri suaminya, kemudian salah seorang di antara keduanya membocorkan rahsia yang lainnya." (Riwayat Muslim). 8. Wanita solehah ialah yang tidak berkhalwat dengan lelaki yang bukan mahramnya, sebagaimana ia juga dilarang kepada suami yang soleh. Sabda Nabi Muhammad SAW yang bermaksud: "Ingatlah, janganlah seorang lelaki berkhalwat dengan seorang wanita, kerana yang ketiga ialah syaitan." (Riwayat at-Tirmizi, Ahmad, al-Hakim dan Ibnu Hibban) 9. Wanita solehah ialah yang mengetahui bahawa suaminya merupakan seorang pemimpin, berhak menyuruh dan melarang dalam rumahnya. Sabda baginda yang bermaksud: "Tidak dibenarkan manusia bersujud kepada manusia lain. Andaikan manusia dibenarkan sujud kepada yang lain, maka akan aku perintahkan wanita bersujud kepada suaminya kerana besarnya hak suami ke atas dirinya." (Riwayat Ahmad, al-Bazzar dan al-Haithami)
Bagaimana Isteri Yang Solehah Membuat Suaminya Ridha: Syeikh al-Qathan telah menyebutkannya dalam pernyataan yang berikut ini: 01. Memiliki akidah yang mulia / bersih. 02. Membantu suaminya dalam ketaatan kepada Allah s.w.t. 03. Berhias, bersolek dan berdandan hanya untuk suami serta berusaha menampilkan diri dalam suatu pembaharuan. 04. Menghiasi diri dengan memakai emas, tetapi hanya sekadarnya sahaja dan dari emas yang harganya lebih rendah. 05. Memilih minyak uangi yang disukai suami. 06. Tidak perlu bekerja dan mencari penghasilan sendiri, kerana gajinya tidak diperlukan suami. Jika dia hendak bekerja, mestilah mendapat keRidhaan suaminya. 07. Memuji suami dengan kata-kata yang lembut, sehingga membangkitkan kasih sayang di antara keduanya. 08. Menghadapi suami dengan wajah yang berseri dan jangan sesekali berwajah muram. 09. Menjauhi rokok terutama di hadapan anak-anak. 10. Menikmati hari cuti dengan bergembira bersama anak-anak dan bertemasya. 11. Menghindari tempat yang akan menimbulkan syubhat supaya tidak menimbulkan anggapan yang buruk, 12. Menjaga pesan suami ketika dia berpergian dan menerima kepulangannya dengan wajah ceria. 13. Mesti pandai menguruskan keadaan rumahnya dan tidak hanya menyerahkannya kepada pembantu rumah. 14. Ikhlas, sabar dan tulus jika suami sedang sakit. 15. Menjaga nilai-nilai dan akhlak dalam kehidupan rumah tangga, lebih menonjolkan iman jika dia kaya atau miskin. 16. Turut menangis atau berpura-pura menangis jika suami menangis kerana sesuatu. 17. Menghidupkan suasana kasih sayang ketika berbual melalui telefon jika suami berada di tempat kerja atau ketika berjauhan. 18. Mendidik anak yang tua, sama ada lelaki atau perempuan untuk menjadi pengganti ibu bapanya dalam mengatur rumah. Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya seorang lelaki jika melihat kepada isterinya dan isterinya juga balas memandang kepadanya, maka Allah telah melihat mereka berdua dengan pandangan rahmat." Jika seorang lelaki memegang tapak tangan isterinya, maka gugurlah semua dosa mereka berdua dari sela-sela jari-jari mereka berdua. Diceritakan dari Nabi SAW : Sesungguhnya seorang lelaki itu (ketika) menyetubuhi isterinya, maka baginya telah dicatat memdapat pahala kerana persetubuhan itu seperti pahalanya anak lelaki yang ikut berperang membela agama Allah lalu terbunuh. Syeikh Ibrahim bin Shalih al-Mahmud berkata: Jalan yang paling mudah untuk mendapat keRidhaan suami ialah dengan senyuman, kata-kata yang manis, berakhlak mulia, belaian yang lembut, memakai perhiasan yang serasi dan menjaga kebersihan. Isteri juga mesti mengetahui hak suami ke atas dirinya lebih besar daripada haknya ke atas suami, berdasarkan firman Allah s.w.t.: "Para suami mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya." (Al-Baqarah: 228) Syeikh al-Halwani seorang pendakwah Islam di Thaif mengatakan: Isteri mesti berusaha membuat suaminya Ridha, sesuai dengan batasan petunjuk yang mulia: "Tidak ada ketaatan terhadap makhluk dalam kederhakaan terhadap Khaliq." Ia merupakan kaedah yang utama meliputi beberapa perkara yang penting. Di antaranya ialah: 1. Jangan biarkan suami mencium bau yang busuk dari dirinya. Pastikan dia sentiasa uangi dan bersih. 2. Jangan menyambut kepulangannya dengan memakai pakaian yang kotor dan comot. 3. Menjaga penampilannya. 4. Memperhatikan keadaan suami dan menjaga perasaannya. 5. Jangan menyuruh suami melakukan pekerjaan rumah yang seharusnya dilakukan oleh isteri, dengan alasan bahawa nabi SAW memerintahkan para suami membantu isterinya menyelesaikan kerja-kerja rumah. Isteri mesti melakukannya sendiri. 6. Menghadapi berbagai masalah dengan lapang dada.
7. Memenuhi berbagai ruang, satu persatu.
Golongan Wanita Yang Disiksa Dalam Neraka Abdullah Bin Masud r.a. meriwayatkan bahawa Nabi SAW bersabda: "Apabila seorang wanita mencucikan pakaian suaminya, maka Allah SWT mencatat baginya seribu kebaikan, dan mengampuni dua ribu kesalahannya, bahkan segala sesuatu yang disinari sang suria akan memintakan ampunan baginya, dan Allah SWT mengangkat seribu darjat untuknya." (H.R. ABU MANSUR DIDALAM KITAB MASNADIL FIRDAUS) Ali r.a. meriwayatkan sebagai berikut: Saya bersama-sama Fathimah berkunjung kerumah Rasulullah, maka kami temui beliau sedang menangis. Kami bertanya kepada beliau: "Apakah yang menyebabkan engkau menangis wahai Rasulullah?" Beliau menjawab, "Pada malam aku diIsrakan ke langit, saya melihat orang-orang yang sedang mengalami penyeksaan, maka apabila aku teringat keadaan mereka, aku menangis." Saya bertanya lagi, "Wahai Rasulullah apakah engkau lihat?" Beliau bersabda: 1. Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih. 2. Wanita yang digantung dengan lidahnya serta tangan dicopot dari punggungnya, aspal mendidih dari neraka dituang ke kerongkongnya. 3. Wanita yang digantung dengan buah dadanya dari balik punggungnya, sedang air getah kayu Zakum dituangkan ke kerongkongnya. 4. Wanita yang digantung, diikat kedua kaki dan tangannya kearah ubun-ubun kepalanya, serta dibelit dan dibawah kekuasaan ular dan kala jengking. 5. Wanita yang memakan badannya sendiri, serta dibawahnya tampak api yang berkobar-kobar dengan hebatnya. 6. Wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka. 7. Wanita yang bermuka hitam serta dia makan usus-ususnya sendiri. 8. Wanita yang tuli, buta dan bisu didalam peti neraka, sedang darahnya mengalir dari lubang-lubang badannya (hidung, telinga, mulut) dan badannya membusuk akibat penyakit kulit dan lepra. 9. Wanita yang berkepala seperti kepala babi dan berbadan himmar (keldai) yang mendapat berjuta macam seksaan. 10. Wanita yang berbentuk anjing, sedangkan beberapa ular dan kala jengking masuk melalui duburnya atau mulutnya dan keluar melalui duburnya, sedangkan malaikat sama-sama memukuli kepalanya dengan palu dari neraka. Maka berdirilah Fatimah seraya berkata, "Wahai ayahku, biji mata kesayanganku, ceritakanlah kepadaku, apakah amal perbuatan wanita-wanita itu." Rasulullah SAW bersabda: "Hai Fatimah, adapun tentang; 1. Wanita yang digantung dengan rambutnya kerana tidak menjaga rambutnya (dijilbab) dikalangan laki-laki. 2. Wanita yang digantung dengan lidahnya, kerana dia menyakiti hati suaminya, dengan kata-katanya." Kemudian Nabi s.w.a. bersabda: "Tidak seorang wanita pun yang menyakiti hati suaminya melalui kata-kata, kecuali Allah SWT akan membuat mulutnya kelak dihari kiamat selebar tujuh puluh dzira kemudian akan mengikatkannya dibelakang lehernya." 3. Adapun wanita yang digantung dengan buah dadanya, kerana dia menyusui anak orang lain tanpa seizin suaminya. 4. Adapun wanita yang diikat dengan kaki dan tanganya itu, kerana dia keluar rumah tanpa seizin suaminya, tidak mandi wajib dari haid dan dari nifas (keluar darah setelah melahirkan). 5. Adapun wanita yang memakan badannya sendiri, kerana dia bersolek untuk dilihat laki-laki lain serta suka membicarakan aib orang lain. 6. Adapun wanita yang memotong-motong badannya sendiri dengan gunting dari neraka, dia suka menonjolkan diri (ingin terkenal) dikalangan orang banyak, dengan maksud supaya mereka (orang banyak) itu melihat perhiasannya, dan setiap orang yang melihatnya jatuh cinta padanya, kerana melihat perhiasannya. 7. Adapun wanita yang diikat kedua kaki dan tangannya sampai keubun-ubunnya dan dibelit oleh ular dan kala jengking, kerana dia mampu untuk mengerjakan solat dan puasa, sedangkan dia tidak mahu berwudhu dan tidak solat dan tidak mahu mandi wajib. 8. Adapun wanita yang kepalanya seperti kepala babi dan badannya seperti keldai (himmar), kerana dia suka mengadu-domba serta berdusta. 9. Adapun wanita yang berbentuk seperti anjing, kerana dia ahli fitnah serta suka marah-marah pada suaminya.

Siti Khadijah, Istri Teladan Nabi Muhammad SAW Tatkala Nabi SAW mengalami rintangan dan gangguan dari kaum lelaki Quraisy, maka di sampingnya berdiri dua orang wanita. Kedua wanita itu berdiri di belakang da'wah Islamiah, mendukung dan bekerja keras mengabdi kepada pemimpinnya, Muhammad SAW : Khadijah bin Khuwailid dan Fatimah binti Asad. Oleh karena itu Khadijah berhak menjadi wanita terbaik di dunia. Bagaimana tidak menjadi seperti itu, dia adalah Ummul Mu'minin, sebaik-baik isteri dan teladan yang baik bagi mereka yang mengikuti teladannya.
Khadijah menyiapkan sebuah rumah yang nyaman bagi Nabi SAW sebelum beliau diangkat menjadi Nabi dan membantunya ketika merenung di Gua Hira'. Khadijah adalah wanita pertama yang beriman kepadanya ketika Nabi SAW berdoa (memohon) kepada Tuhannya. Khadijah adalah sebaik-baik wanita yang menolongnya dengan jiwa, harta dan keluarga. Peri hidupnya harum, kehidupannya penuh dengan kebajikan dan jiwanya sarat dengan kebaikan.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang-orang ingkar, dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan dan dia menolongku dengan hartanya ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa."
Kenapa kita bersusah payah mencari teladan di sana-sini, pada- hal di hadapan kita ada "wanita terbaik di dunia," Khadijah binti Khu- wailid, Ummul Mu'minin yang setia dan taat, yang bergaul secara baik dengan suami dan membantunya di waktu berkhalwat sebelum diangkat men- jadi Nabi dan meneguhkan serta membenarkannya.
Khadijah mendahului semua orang dalam beriman kepada risalahnya, dan membantu beliau serta kaum Muslimin dengan jiwa, harta dan keluarga. Maka Allah SWT membalas jasanya terhadap agama dan Nabi-Nya dengan se- baik-baik balasan dan memberinya kesenangan dan kenikmatan di dalam istananya, sebagaimana yang diceritakan Nabi SAW, kepadanya pada masa hi- dupnya.
Ketika Jibril A.S. datang kepada Nabi SAW, dia berkata :"Wahai, Rasulullah, inilah Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah dan makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan salam kepadanya dari Tuhannya dan aku, dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga dari mutiara yang tiada keributan di dalamnya dan tidak ada kepayahan." [HR. Bukhari dalam "Fadhaail Ashhaabin Nabi SAW. Imam Adz-Dzahabi berkata :"Keshahihannya telah disepakati."]
Bukankah istana ini lebih baik daripada istana-istana di dunia, hai, orang-orang yang terpedaya oleh dunia ?
Sayidah Khadijah r.a. adalah wanita pertama yang bergabung dengan rombongan orang Mu'min yang orang pertama yang beriman kepada Allah di bumi sesudah Nabi SAW. Khadijah r.a. membawa panji bersama Rasulullah SAW sejak saat pertama, berjihad dan bekerja keras. Dia habiskan kekayaannya dan memusuhi kaumnya. Dia berdiri di belakang suami dan Nabinya hingga nafas terakhir, dan patut menjadi teladan tertinggi bagi para wanita.
Betapa tidak, karena Khadijah r.a. adalah pendukung Nabi SAW sejak awal kenabian. Ar-Ruuhul Amiin telah turun kepadanya pertama kali di sebuah gua di dalam gunung, lalu menyuruhnya membaca ayat- ayat Kitab yang mulia, sesuai yang dikehendaki Allah SWT . Kemudian dia menampakkan diri di jalannya, antara langit dan bumi. Dia tidak menoleh ke kanan maupun ke kiri sehingga Nabi SAW melihatnya, lalu dia berhenti, tidak maju dan tidak mundur. Semua itu terjadi ketika Nabi SanAW berada di antara jalan-jalan gunung dalam keadaan kesepian, tiada penghibur, teman, pembantu maupun penolong.
Nabi SAW tetap dalam sikap yang demikian itu hingga malaikat meninggalkannya. Kemudian, beliau pergi kepada Khadijah dalam keadaan takut akibat yang didengar dan dilihatnya. Ketika melihatnya, Khadijah berkata :"Dari mana engkau, wahai, Abal Qasim ? Demi Allah, aku telah mengirim beberapa utusan untuk mencarimu hingga mereka tiba di Mekkah, kemudian kembali kepadaku." Maka Rasulullah SAW menceritakan kisahnya kepada Khadijah r.a.
Khadijah r.a. berkata :"Gembiralah dan teguhlah, wahai, putera pamanku. Demi Allah yang menguasai nyawaku, sungguh aku berharap engkau menjadi Nabi umat ini." Nabi SAW tidak mendapatkan darinya, kecuali pe neguhan bagi hatinya, penggembiraan bagi dirinya dan dukungan bagi urusannya. Nabi SAW tidak pernah mendapatkan darinya sesuatu yang menyedihkan, baik berupa penolakan, pendustaan, ejekan terhadapnya atau penghindaran darinya. Akan tetapi Khadijah melapangkan dadanya, melenyapkan kesedihan, mendinginkan hati dan meringankan urusannya. Demikian hendaknya wanita ideal.
Itulah dia, Khadijah r.a., yang Allah SWT telah mengirim salam kepadanya. Maka turunlah Jibril A.S. menyampaikan salam itu kepada Rasul SAW seraya berkata kepadanya :"Sampaikan kepada Khadijah salam dari Tuhannya. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :"Wahai Khadijah, ini Jibril menyampaikan salam kepadamu dari Tuhanmu." Maka Khadijah r.a. menjawab :"Allah yang menurunkan salam (kesejahteraan), dari-Nya berasal salam (kesejahteraan), dan kepada Jibril semoga diberikan salam (kesejahteraan)."
Sesungguhnya ia adalah kedudukan yang tidak diperoleh seorang pun di antara para shahabat yang terdahulu dan pertama masuk Islam serta khulafaur rasyidin. Hal itu disebabkan sikap Khadijah r.a. pada saat pertama lebih agung dan lebih besar daripada semua sikap yang mendukung da'wah itu sesudahnya. Sesungguhnya Khadijah r.a. merupakan nikmat Allah yang besar bagi Rasulullah SAW. Khadijah mendampingi Nabi SAW selama seperempat abad, berbuat baik kepadanya di saat beliau gelisah, menolong- nya di waktu-waktu yang sulit, membantunya dalam menyampaikan risalahnya, ikut serta merasakan penderitaan yang pahit pada saat jihad dan menolong- nya dengan jiwa dan hartanya.
Rasulullah SAW bersabda :"Khadijah beriman kepadaku ketika orang- orang mengingkari. Dia membenarkan aku ketika orang-orang mendustakan. Dan dia memberikan hartanya kepadaku ketika orang-orang tidak memberiku apa-apa. Allah mengaruniai aku anak darinya dan mengharamkan bagiku anak dari selain dia." [HR. Imam Ahmad dalam "Musnad"-nya, 6/118]
Diriwayatkan dalam hadits shahih, dari Abu Hurairah r.a., dia berkata :"Jibril datang kepada Nabi SAW, lalu berkata :"Wahai, Rasulullah, ini Khadijah telah datang membawa sebuah wadah berisi kuah, makanan atau minuman. Apabila dia datang kepadamu, sampaikan kepadanya salam dari Tuhan-nya dan beritahukan kepadanya tentang sebuah rumah di syurga, (terbuat) dari mutiara yang tiada suara ribut di dalamnya dan tiada kepayahan." [Shahih Bukhari, 1/539]

Wanita Tua Teladan
Seorang janda tua pernah mengundang saya untuk selamatan di rumahnya. Perempuan yang sudah nenek-nenek itu saya tahu mata pencahariannya hanya berdagang kue keliling kampung yang hasilnya tidak seberapa. Ia hidup sendirian di Jakarta, tanpa sanak keluarga. Dan ia tinggal di emperan rumah oang lain atas kebaikan hati si tuan rumah. Hari itu, selepas salat Jum'at ia ingin mengadakan syukuran.Saya pun segera datang tepat pada waktunya. Tidak berapa lama kemudian datang pula ketua RT, imam masjid, dan seorang merbotnya. Disusul dengan kehadiran si tuan rumah yang selama bertahun-tahun memberikan emperan rumahnya untuk ditempati.
Sudah setengah jam saya tunggu yang lainnya tidak ada yang datang lagi. Jadi saya tanya, "Masih ada yang ditunggu Nek?"Nenek itu menggeleng, "Tidak ada, Ustaz. Yang saya undang hanya lima orang, termasuk Ustaz. Maklum, tempatnya sempit."
Saya tersentuh. Orang kecil ini masih juga ingin mengadakan syukuran kepada Allah dalam ketidakberdayaannya, sementara banyak orang lain yang rumahnya besar-besar tidak pernah diinjak tetangganya untuk selamatan."Apa tujuan syukuran ini, Nek?" saya bertanya pula." Begini, Ustaz," jawab si nenek. "Saya bersyukur kepada Allah karena sejak bulan depan saya bisa mengontrak kamar ini, sebulan tiga ribu rupiah. Tadinya tuan rumah menolak, tidak mau menerima uang saya. Tapi akhirnya ia tidak keberatan, sehingga utang budi saya tidak terlalu berat."
Masya Allah. Alangkah mulianya hati nenek itu. Ia yang sebetulnya masih perlu disedekahi, tidak mau membebani orang lain tanpa imbalan. Dan alangkah mulianya pula si tuan rumah yang tidak mau mengecewakan hati seoang nenek yang ingin terbebas dari perasaan bergantung pada orang lain. Diceritakan Oleh KH. A Arroisi

Durhaka Pada Ibu
Dengan tergopoh-gopoh, isteri Al-Qamah menghadap Rasulullah SAW mengabarkan suaminya sakit keras. Beberapa hari mengalami naza' tapi tak juga sembuh. "Aku sangat kasihan kepadanya ya Rasulullah," ratap perempuan itu. Mendengar pengaduan wanita itu Nabi SAW merasa iba di hati. Beliau lalu mengutus sahabat Bilal, Shuhaib dan Ammar untuk menjenguk keadaan Al-Qamah. Keadaan Al-Qamah memang sudah dalam keadaan koma. Sahabat Bilal lalu menuntunnya membacakan tahlil di telinganya, anehnya seakan-akan mulut Al-Qamah rapat terkunci. Berulang kali dicoba, mulut itu tidak mau membuka sedikitpun. Tiga sahabat itu lalu bergegas pulang melaporkan kepada Rasulullah SAW tentang keadaan Al-Qamah. "Sudah kau coba menalqin di telinganya?" tanya Nabi."Sudah Rasulullah, tetapi mulut itu tetap terbungkam rapat," jawabnya." Biarlah aku sendiri datang ke sana", kata Nabi.
Begitu melihat keadaan Al-Qamah tergolek diranjangnya, Nabi bertanya kepada isteri Al-Qamah :"Masihkah kedua orang tuanya?" tanya Nabi.
"Masih ya Rasulullah," tetapi tinggal ibunya yang sudah tua renta," jawab isterinya."
Di mana dia sekarang?"
"Di rumahnya, tetapi rumahnya jauh dari sini."
Tanpa banyak bicara , Rasulullah SAW lalu mengajak sahabatnya menemui ibu Al-Qamah mengabarkan anaknya yang sakit parah. "Biarlah dia rasakan sendiri", ujar ibu Al-Qamah. "Tetapi dia sedang dalan keadaan sekarat, apakah ibu tidak merasa kasihan kepada anakmu ?" tanya Nabi.
"Dia berbuat dosa kepadaku," jawabnya singkat.
"Ya, tetapi maafkanlah dia. Sudah sewajarnya ibu memaafkan dosa anaknya," bujuk Nabi.
"Bagaimana aku harus memaafkan dia ya Rasulullah jika Al-Qamah selalu menyakiti hatiku sejak dia memiliki isteri," kata ibu itu.
"Jika kau tidak mau memaafkannya, Al-Qamah tidak akan bisa mengucap kalimat syahadat, dan dia akan mati kafir," kata Rasulullah.
"Biarlah dia ke neraka dengan dosanya," jawab ibu itu. Merasa bujukannya tidak berhasil meluluhkan hati ibu itu, Rasulullah lalu mencari kiat lain. Kepada sahabat Bilal Nabi berkata : "Hai bilal, kumpulkan kayu bakar sebanyak-banyaknya," perintah Nabi.
"Untuk apa kayu bakar itu Rasulullah," tanya Bilal keheranan."Akan kugunakan untuk membakar Al-Qamah, dari pada dia hidup tersiksa seperti itu, jika dibakar dia akan lebih cepat mati, dan itu lebih baik karena tak lama menanggung sakit", jawab Rasulullah. Mendengar perkataan Nabi itu, ibu Al-Qamah jadi tersentak. Hatinya luluh membayangkan jadinya jika anak lelaki di bakar hidup-hidup. Ia menghadap Rasulullah sambil meratap, "Wahai Rasulullah, jangan kau bakar anakku," ratapnya. Legalah kini hati Rasulullah karena bisa meluluhkan hati seorang ibu yang menaruh dendam kepada anak lelakinya. Beliau lalu mendatangi Al-Qamah dan menuntunya membaca talkin. Berbeda dengan sebelumnya, mulut Al-Qamah lantas bergerak membacakan kalimat dzikir membaca syahadat seperti yang dituntunkan Nabi. Jiwanya tenang karena dosanya telah diampuni ibu kandungnya. Al-Qamah kemudian menghembuskan nafasnya yang terakhir dengan fasih mengucapkan kalimat syahadat. Ia meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Memang, surga adalah di bawah telapak kaki ibunda.

Puisi Untuk Istri

Pernikahan ataupun perkawinan,
Membuka tabir rahasia,

Suami yang menikahi kamu,
Tidaklah semulia Muhammad,
Tidaklah setakwa Ibrahim,
Pun tidak setabah Ayub,
Atau pun segagah Musa,
Apalagi setampan Yusuf

Justeru suamimu hanyalah pria akhir zaman,
Yang punya cita-cita,
Membangun keturunan yang soleh ...


Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajar kita kewajiban bersama,


Suami menjadi pelindung, Kamu penghuninya,
Suami adalah Nakoda kapal, Kamu navigatornya,

Suami bagaikan balita yang nakal, Kamu adalah penuntun kenakalannya,
Saat Suami menjadi Raja, Kamu nikmati anggur singasananya,
Seketika Suami menjadi bisa, Kamu lah penawar obatnya,
Seandainya Suami masinis yang lancang, sabarlah memperingatkannya ...

Pernikahan ataupun Perkawinan,
Mengajarkan kita perlunya iman dan takwa,
Untuk belajar meniti sabar dan Ridha,
Karena memiliki suami yang tak segagah mana,
Justeru Kamu akan tersentak dari alpa,

Kamu bukanlah Khadijah,

yang begitu sempurna di dalam menjaga
Pun bukanlah Hajar,
yang begitu setia dalam sengsara
Cuma wanita akhir zaman,
Yang berusaha menjadi solehah...
Amin.