Jumat, 22 Januari 2010

Mengatasi Hantu Kegagalan

Membaca dan menyaksikan orang-orang berhasil, pasti membuat kita ingin berhasil seperti mereka. Kehidupan mereka seakan-akan nyaman, enak, menyenangkan, dan penuh kebahagian. Kehidupan indah yang hanya menjadi bayangan bagi orang-orang gagal, pecundang dan terpinggirkan.
Seandainya, kaca mata penglihatan kita diperbesar dan dipercanggih, sesungguhnya di balik kesuksesan mereka, tersimpan cerita-cerita memilukan, menggetirkan, menyedihkan dan menyengsarakan. Hanya saja yang kelihatan di permukaan adalah kesenangan dan kebahagiaan hidup mereka. Biasanya cerita-cerita tersebut, bermuara pada sejumlah kegagalan-kegagalan yang mereka alami.
Tidak ada kisah kesuksesan tanpa mencatumkan sejumlah kegagalan di baliknya. Tidak ada cerita orang hebat tanpa cerita memilukan di baliknya. Tidak ada kisah keberhasilan tanpa perjuangan yang melelahkan, penuh kegigihan dan dedikasi, air mata dan kesengsaraan.
Soekarno sebelum berhasil menjadi Presiden RI pertama, 19 kali bolak balik penjara dan ancaman pembunuhan berulangkali dialaminya. Thomas Alva Edison mengalami kegagalan 9944 kali, sebelum berhasil menemukan listrik. Bill Gates terpaksa berhenti kuliah dan bertahun-tahun hidup di garasi mobil guna melahirkan produk yang menjadi cikal bakal Microsoft. Ibnu Hajar 10 tahun belajar di Pondok, namun tidak satupun ilmu yang nyantol di otaknya alias bodoh, tapi beliau terus belajar sampai menemukan ilham “Air yang berhasil menembus batu setelah proses yang lama, itu berarti sebebal apa pun otak saya, pasti dapat mengerti Kitab (literature) atau menjadi cerdas dan jenius asal terus belajar seumur hidup,” hasilnya beliau mampu mencetak Ulama’-Ulama’ hebat dan mengarang banyak Kitab.
Dari beberapa contoh di atas, jelaslah bahwa kesuksesan yang mereka raih melalui perjuangan yang panjang (Struggle) dan melalui sejumlah kegagalan. Jadi, kalau Anda ingin menjadi orang yang sukses, maka persiapkan diri melalui kegagalan demi kegagalan. Semakin besar cita-cita atau tingkat keberhasilan yang mau dicapai, maka semakin banyak pintu-pintu kegagalan yang mau dilalui.
Realitas ini membimbing kita untuk tidak menjadikan kegagalan sebagai hantu, melainkan pemicu semangat untuk terus berusaha guna meraih keberhasilan. Kalau kegagalan dijadikan hantu, maka kita ketakutan dalam menghadapinya, padahal hakikat hantu ialah bayang-bayang yang diciptakan dalam benak kita tentang sesuatu. Kegagalan bukanlah hantu, melainkan stimulus guna meraih keberhasilan.
Sebagai stimulus, maka kegagalan demi kegagalan justru membuat seseorang semakin kuat, semakin cerdas karena melalui beberapa eksprimen, semakin bersemangat, dan semakin tertantang guna meraih keberhasilan.
Untuk mengukur keberhasilan, tidak ada batasan usia. Sungguh pandangan picik jika hanya membatasi keberhasilan dalam usia antara 20-40 tahun, sebab faktanya sebagian orang berhasil gemilang di usia senja seperti Walt Disney. Kalau Anda masih hidup, maka Anda punya peluang untuk berhasil, berapa pun usia Anda. Justru usia yang bertambah menambah kematangan dalam mengatasi kegagalan.
Sekarang lihatlah posisi Anda!
“Oh, saya berulangkali gagal mendapatkan pekerjaaan.”
“Saya terus menerus gagal dalam berwirausaha.”
“Saya gagal menjadi sarjana karena keluarga tidak mampu.”
“Saya gagal dalam sejumlah proyek yang diajukan.”
“Saya gagal meraih posisi yang lebih tinggi di kantor atau pemerintahan.”
“Saya gagal menjadi pegawai negeri.”
“Saya gagal Ujian Nasional.”
“Saya gagal UMPTN.”
“Saya gagal menjadi penulis best seller.”
“Saya gagal ……….” Biar anda sendiri mengisi titik-titik ini.
Dari pengakuan terhadap kegagalan, lalu mulai melakukan evaluasi penyebab kegagalan. Dari hasil evaluasi, renungkanklah sehingga ditemukan kesalahan dari diri. Buat beberapa langkah guna mengatasi penyebab kegagalan dan kesahalan diri. Pikirkan secara matang dan susun rencana aksi guna meneruskan langkah.
Contoh; saat Anda gagal mendapatkan pekerjaan, padahal sudah melamar di sana sini, maka tanyakan saat melamar pekerjaan kenapa Anda tidak diterima. Apa kesalahan Anda, sehingga tidak diterima kerja; skill atau ilmu yang kurang memadai, tingkah laku atau tidak memuaskan dalam wawancara? Setelah itu, buatlah lamaran kerja baru yang sesuai dengan skill, ilmu, kapasitas, kepribadian dan tingkah laku Anda. Jika tetap belum berhasil, buat rencana aksi baru; menekuni usaha wirausaha atau bekerja apa saja asal halal tanpa mempedulikan kesarjanaan Anda atau Ijazah SMA/MA/Pesantren.
Contoh; Anda gagal untuk Kuliah di Perguruan Tinggi. Setelah diselidiki, ternyata orang tua tidak mampu membiayai. Kalau orang tua tidak mampu membiayai, Anda bisa mencari beasiswa atau bekerja dulu guna mengumpulkan uang untuk dapat kuliah. Jika tetap tidak bisa Kuliah Formal, Anda dapat memilih Kuliah Alternatif Online Gratis yang saya kelola. Tinggal isi formulir, Anda sudah resmi saya terima dan mendapatkan pelayanan beruma materi kuliah, menguasai beberapa ilmu alat pendukung, dan dapat berdialog melalui Yahoo messenger, Facebook atau SMS. Mudah, bukan?
Contoh; Anda sudah berusia di atas 40 tahun, namun usaha berdagang yang dilakukan selalu gagal. Setelah diselidiki penyebab kegagalan; persaingan terlalu keras, sering berubah-rubah dagangan, dan pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Cara mengatasinya; jadilah yang lebih baik dari pesaing Anda dengan cara-cara yang lebih baik, berdagang dengan cara Islami (jujur, sabar, tekun, amanah, melayani dengan baik, melakukan yang terbaik dan bertawakkal dengan ibadah secara yakin), shalat Istikharah 2 raka’at selama 3-7 kali untuk menentukan akan berdagang apa yang tepat (hasil mimpi baik menunjukkan pilihan dagangan yang sesuai, lakukan survey pasar berdasarkan pengalaman, dan hidup hemat untuk seluruh anggota keluarga (jika merokok, berhentilah merokok). Jika masalah modal, dapat mengajukan pada pemerintah melalui PNPM Mandiri.
Dengan beberapa ilustrasi di atas, menjadi jelaslah beberapa langkah yang harus Anda ambil guna mengatasi kegagalan. Untuk memudahkan Anda, saya memberikan beberapa tips mengatasi kegagalan.
Pertama; Jangan hanya mengandalkan kekuatan diri yang terbatas, bersandarlah pada Allah atau Kekuatan Spritualitas yang tidak terbatas. Sehingga Anda memiliki energi yang berlimpah ruah. Caranya; lakukan ibadah Spritual dan Sosial dengan penuh keyakinan pada Allah. Percayalah, Allah pasti bantu Anda jika taat dan menjalankan ajaran-ajaranNya secara tulus.
Kedua; Selama Anda masih hidup, maka peluang Anda untuk berhasil tetaplah terbuka, teruslah berusaha.
Ketiga; Gunakan ilmu pengetahuan, pengalaman atau kelebihan yang dimiliki dalam melakukan rencana aksi yang baru. Di internet informasi berlimbah ruah untuk mendapatkan ilmu, pengalaman orang lain yang berhasil dan memahami kelebihan yang Anda miliki. www.google.co.id: ……………….. (Tulis ilmu yang mau Anda cari) atau www.yahoo.co.id: ………………………..
Keempat; Setelah mengalami kegagalan, mundur sejenak guna merenungkan segalanya. Timbulkan semangat baru!
Kelima; berdialog dengan orang yang dapat membantu Anda mengatasi kegagalan tersebut, saya menawarkan diri sebagai teman dialog, inilah nomor Hp. Saya; 08176956688.
Keenam; Hitunglah sejumlah kegagalan yang dialami, jika belum mencapai 9944 kali, maka jangan menyerah. ORANG YANG GAGAL IALAH ORANG YANG BERHENTI BERUSAHA.
Ketujuh; di samping rencana aksi utama, Anda harus menyusun beberapa rencana Alternatif. Sehingga saat rencana utama gagal, Anda mempunyai amunisi lain yakni rencana aksi alternatif. Dengan cara ini, Anda hakikatnya tidak gagal, melainkan sedang menjalankan rencana alternatif.
Kedelapan; Strategi mengatasi kegagalan penting yakni menempuh cara-cara baru, berpikir berbeda, dan melakukan semua kemungkinan yang ada (dengan cara yang baik tentunya).
Kesembilan; Jika Anda sudah benar-benar yakin bahwa yang dijalani tidak akan berhasil, SAATNYA ANDA MEMUTUSKAN BANTING STIR ATAU MENEMPUH JALAN BERBEDA.
Kesepuluh; Reinterpretasi makna kegagalan, Keberhasilan ialah melakukan apa yang kita mau, menjalani hidup apa adanya dan menikmati kehidupan yang dijalani. Keberhasilan dalam makna lama; Harta (Qorun paling kaya di muka bumi ditenggelamkan ke dalam pasir), Kekuasaan (Fir’aun tenggelam di lautan) Jabatan (Hamman Perdana Menteri Fir’aun, tenggelam di lautan), Popularitas (dikejar-kejar wartawan, hidup tanpa privacy), sudah tidak cocok dengan abad ini. Kecuali Anda manusia abad 20 yang hidup di abad 21.
Kesebelas; Bunuhlah hantu kegagalan dan hidupkan bayangan hari depan yang cerah dengan melewati kegagalan-kegagalan di masa lalu. Kuburkan bayangan-bayangan kegagalan sedalam-dalamnya agar Anda tidak trauma.

Ahmad Zamhari Hasan
06 Shafar 1431 H./22 Januari 2010

Selasa, 19 Januari 2010

Struggle Kunci sukses

STRUGGLE (DAYA JUANG)
Kunci Sukses Mencapai Cita-Cita
Ahmad Zamhari Hasan

Setiap orang memiliki cita-cita besar dalam hidupnya, namun hanya sedikit orang yang mampu mencapai cita-cita ideal yang ingin diraih. Untuk itu, kita perlu melakukan penyelidikan terhadap Tokoh-Tokoh Besar yang telah berhasil meraih kesuksesan dan melakukan rencana aksi agar meraih kesuksesan juga.
Thomas Alfa Edison hanya mengenyam pendidikan formal sebentar, tapi ibunya mengajarinya cara belajar yang menyenangkan selama 3 bulan. Setelah itu, dirinya belajar sendiri (Belajar Otodidak) tentang berbagai hal, khususnya di bidang teknik listrik. Berulangkali dia melakukan percobaan, kegagalan demi kegagalan dialaminya. Hal ini terjadi sampai percobaan yang ke 9944, tapi dia benar-benar Struggle dalam menghadapinya, sehingga keberhasilan datang dalam percobaan yang ke 9945. Hasilnya, dia mendapatkan 1033 Hak Paten, 7 turunan kaya raya.
Prof. Dr. BJ. Habibie, hidup dalam ruang sempit di tempat kosnya di Jerman -saat Kuliah di sana- tanpa AC dan penghangat ruangan, wajar jika kemudian terserang penyakit TBC. Ini berarti Habibie Struggle (memiliki daya juang luar biasa), di sampai kecerdasannya yang di atas rata-rata.
Prof. Dr. Qomaruddin Hidayat kuliah di UIN Ciputat sambil mengajar di Taman Pendidikan Al-Qur’an secara ikhlas, tapi justru dia mendapatkan bayaran (walau tidak seberapa). Namun dari sinilah timbul ilham “semut tidak akan mati di tempat gula,” sehingga dia kuliah sambil bekerja. Inilah contoh Struggle yang bisa ditiru.
Hamka yang kemudian mendapatkan gelar Prof. Dr. tanpa Kuliah Formal, namun belajar otodidak seumur hidup. Dia belajar dari satu surau ke surau lain di waktu kecil dan remaja, belajar pada ayahnya, dan mendatangi orang-orang alim di masanya. Lalu, dia belajar sendiri, sehingga menguasai bermacam-macam ilmu, mulai dari Timur sampai Barat. Hamka sangat Struggle untuk terus belajar dalam ketidakmampuannya untuk kuliah.
Fauzi Sholeh hanya sekolah sampai SMP, tapi dia sangat Struggle. Apa saja yang halal dikerjakannya seperti menyemir, menjadi Satpam dan pekerjaan lainnya. Suatu waktu, dia memiliki uang yang dibelikannya sebidang tanah dan membangun rumah di atasnya. Setiap minggu sekali bersama para pekerjanya dia mengaji Yasien sebagai bentuk Tawakkal pada Allah. Inilah cikal bakal bisnis perumahan yang digelutinya kemudian. Lihatlah perumahan Pesona Kahyangan dan Pesona Depok! Saat berhasil, dia sangat dermawan sekali yakni menyumbang 70 milyar dalam empat tahun. Wujud ibadah spiritual dan sosial dengan penuh keyakinan pada Allah.
Dr. Basuki menjalankan kuliah sambil berjualan koran (Loper koran). Hal ini berlangsung tahunan, tapi dia menjalaninya dengan penuh rasa syukur. Seorang mahasiswa UGM kuliah sambil menarik becak, tapi akhirnya gelar Dr. diraihnya. Inilah contoh Struggle sejati dalam meraih cita-cita.
Walt Disney bermimpi memiliki taman bermain yang nyaman, enak dan menarik untuk anak-anak. Lewat perjuangan yang panjang, akhirnya dia dapat mewujudkannya dalam kenyataan. Kini bukan hanya satu Disney Land, tapi banyak Disney Land di dunia karena banyak Negara yang menirunya dengan Hak Paten.
Ketika Komputer dimonopoli IBM yang digunakan perusahaan-perusahaan, tapi Bill Gates berpikir satu komputer dalam satu rumah dan bagaimana membuat software pendukung. Setelah berjuang bertahun-tahun di balik garasi, lahirlah software-sofware yang mengguncang dunia. Bill Gates Struggle dan mampu berpikir dengan cara berbeda.
Apa yang bisa dipetik dari tokoh-tokoh di atas? Apa yang harus Anda lakukan? Bagaimana dengan Anda?
Pertama; Struggle merupakan kunci sukses mereka. Artinya, kalau Anda ingin berhasil, syarat pertama dan utama ialah memiliki daya juang yang luar biasa. Struggle diwujudkan dengan bekerja sambil kuliah, hidup sederhana, mendiami tempat yang seperti apa pun, bekerja apa saja asal halal, memanfaatkan waktu selama 14 jam tiap hari secara produktif, tidak mengenal kata menyerah, terus berusaha sampai meninggal, dan memiliki mental tahan banting.
Kedua; menjadikan keterbatasan sebagai potensi seperti Hamka yang tidak bisa kuliah formal, tapi berhasil Belajar Otodidak. Kegagalan dijadikan umpan balik untuk meraih kesuksesan seperti Thomas Alfa Edison.
Ketiga; membaca situasi dan kondisi dengan cerdas seperti Prof. Dr. Qomaruddin Hidayat yang memiliki keahlian mengajar (beliau dari pesantren) dan menerapkannya di TPA secara ikhlas.
Keempat; bekerja apa saja asal halal, jangan jadikan latar belakang pendidikan atau gelar sarjana sebagai keterbatasan untuk bekerja seperti Dr. Basuki yang kuliah sambil menjadi Loper Koran.
Kelima; hidup hemat, sederhana dan menabung sedikit demi sedikit, inilah wujud “Berakit-raki ke hulu, berenang-renang ke tepian” (Bersakit-sakit/bersusah-susah di waktu muda, maka menikmatinya di hari tua).
Keenam; berani bermimpi besar atau tinggi, tapi berusaha sekuat tenaga guna mewujudkannya. Jika hanya mimpi besar, tapi usaha kecil, tentu tidak akan berhasil. Namun usaha yang besar dan penuh kegigihan, insya Allah berhasil.
Ketujuh; manusia berusaha, Allah yang menentukan. Manusia perlu bertawakkal dengan benar; shalat 5 waktu karena butuh, shalat sunnah Dhuha, Hajat dan Tahajjud, mengaji waqi’ah 3X, istigfar 100X dan shalawat 10X tiap hari. Tentu saat bulan Ramahdan berpuasa selama sebulan dan menunaikan zakat Fitrah. Jika mampu, puasa Senin-Kamis (dibanding kelaparan, lebih baik puasa). Jadi, Tawakkal dalam Islam bukan pasrah dalam arti pasif, tapi aktif yakni melakukan ibadah spiritual dan sosial dengan penuh keyakinan karena Allah. Inilah rahasia sukses Hamka, Prof. Dr. Qomaruddin Hidayat, dan Prof. Dr. BJ. Habibie.
Kedelapan; Setiap orang hakikatnya cerdas, tapi berhubung pemanfaatan anugerah kecerdasan setiap orang tidak sama, maka ada yang dianggap sangat jenius, cerdas, biasa dan bodoh. Gunakanlah otak Anda untuk berpikir minimal 2 jam setiap hari. Apa yang dipikirkan? Sunnatullah atau hukum alam kata orang Barat, kehidupan, manusia, kenyataan, pengalaman, apa yang dilakukan dalam satu hari, literatur (buku/ebook), dan belajar seumur hidup.

Tips Sederhana Untuk Sukses

JANGAN MEMBACA TULISAN INI, JIKA TIDAK BERKOMITMEN UNTUK MEMPRAKTIKKAN.

Inilah 7 Value in living (BPKM SB2) yang harus menyatu dalam diri seseorang untuk sukses!

1. Belajar Otodidak Seumur Hidup
2. Proses dan Hasil; proses berlangsung tahunan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh , hasil ditunjukkan dengan nilai tinggi, penguasaan ilmu yang terbukti, dan jelas di depan mata. (Struggle)
3. Kerja Sama; bekerja sama saling menguntungkan dengan siapa saja
4. Mandiri; bekerja apa saja asal halal (Struggle)
5. Semangat Pantang Menyerah; Thomas Alfa Edisan gagal 9944 kali, tapi tidak ada kata menyerah, begitu berhasil di langkah 9945, dia memiliki 1033 hak paten; 7 turunan kaya, sayang bukan Muslim, sehingga tempatnya Neraka. Jika kamu hanya gagal 100 kali, teruslah berusaha, apalagi cuman gagal satu, dua dan tiga kali.
6. Beriman Penuh Keyakinan; bahasa lain Kecerdasan Spritual. Orang barat ramai-ramai mengembangkan Kecerdasan Spritual guna menjalani hidup dalam abad ketidakpastian ini. Maka, umat Islam seharusnya memupuk iman mereka sedikit-demi sedikit menuju kesempurnaan iman; inilah hakikan Kecerdasan Srpitual.
7. Bahagia Dunia dan Akhirat; jika hanya sukses di dunia, tapi di akhirat justru disiksa/tidak bahagia, apalah gunanya. Makanya dalam merintis jalan kesuksesan; memulai dengan cara yang baik, berusaha dengan baik, menjalani proses dengan baik, dan berhasil dengan baik pula. Wujudkan “Rabbanaa aatina fid dun ya hasanah wafil aakhiroti khasanah Faqina adzaaban naar!”(Ya Tuhan Kami, anugerahkanlah kebaikan/ kebahagiaan di dunia dan akhirat, serta selamatkanlah kami dari api Neraka) dalam kenyataan = Usaha dan tawakkal “Faidzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallah” (Jika kamu membulatkan tekad , maka bertawakkallah pada Allah.

Berikut ini Tips sederhana belajar seumur hidup dan tips sederhana mencapai cita-cita adalah dua bekal utama untuk sukses. Siapa saja yang berusaha mempraktikkan keduanya, insya Allah berhasil di dunia dan bahagia di akhirat.

I. Tips sederhana dalam belajar seumur hidup
1. Membaca 10 menit setelah pulang kuliah dan bangun tidur;
a. Membaca cepat
b. Mengingat yang penting saja
c. Konsisten
2. Menyediakan waktu 2 jam setiap hari untuk belajar;
a. Membaca buku, keadaan, lingkungan dan kehidupan sehari-hari
b. Menulis apa yang ada di benak tanpa terjebak ilmiah atau bukan
c. Mempraktikkan apa yang diketahui
d. Mengajar/memberikan nasihat atau berbagi ilmu pada siapa saja
3. Menyenangi semua hal yang dipelajari
4. Menyukai semua pendidik/dosen agar dapat barokahnya
5. Membuat suasana dan tempat belajar yang baik

II. Tips Mencapai Cita-Cita
1. Menulis cita-cita yang ingin diraih;
a. Cita-cita terbesar dalam hidup; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
b. Cita-cita middle/sedang; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
c. Cita-cita biasa; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
2. Meniti Tangga Sekolah sampai berhasil melalui; Akademis dan Belajar Otodidak;
a. Jika kuliah berusaha sampai meraih gelar Doktor, seandainya tidak punya; ajukan beasiswa pada; Pemerintah Kabupaten dan Profinsi dengan menunjukkan sejumlah piagam/prestasi, Sampoerna Foundation dan Yayasan Sosial. Mintalah Tanda tangan dari Tokoh masyarakat paling berpengaruh di sana; Habib, pejabat atau anggota Dewan.
b. Jika Belajar Otodidak melalui KAO harus sampai tuntas. Berusahalah melakukan keduanya; Kuliah Formal dan mengikuti KAO.
3. Melakukan hal-hal kecil yang bernilai besar;
a) Melaksanakan tips belajar sederhana di atas secara konsisten
b) Menjalankan ibadah spiritual; shalat 5 waktu, ditambah Hajat, Tahajjud, Dhuha (walau hanya 2 raka’at, tapi istiqamah) dan mengaji Waqi’ah 3X setiap hari. Inilah bentuk tawakkal, sedang langkah-langkah di atas sebagai Usaha. Usaha dan tawakkal = Jaminan kesuksesan; “Faidzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallah” artinya “Jika kamu membulatkan tekad (akumulasi usaha), bertawakkallah pada Allah.”
c) Membantu orang lain sesuai kemampuan atau bersedekah; Sedekah terbukti melariskan perdagangan dalam bisnis dan membantu kesuksesan dalam hidup.
4. Bekerja apa saja asal halal tanpa memilah-milih pekerjaan; inilah tangga sesungguhnya menuju Pekerjaan yang benar-benar ingin ditekuni di masa depan. Jika orang tua atau keluarga memiliki usaha, bantulah mereka dengan tujuan bekerja sambil belajar/manfaatkan teori-teori yang dipelajari dalam praktik langsung.
5. Menjalani hidup sederhana dan apa adanya; teman saya Dr. Agus Wedi Malang berasal dari keluarga miskin, tapi karena hidup apa adanya; kos-kosan sempit, makan sederhana, berpakaian sederhana, dan menjalani hidup dengan keteguhan hati meski pernah menjadi Kernet angkot untuk menyambung hidup. Ibadah spritualnya (tawakkal) sangat bagus beriringan dengan kebulatan tekad. Hasilnya; Wisuda Dr. tinggal di depan mata.
6. Memiliki tabungan walau sedikit demi sedikit;
a. Simpanlah uang receh dan uang seribuan dalam celengan khusus.
b. Memiliki tabungan walau isinya Rp. 50.000,- di Bank Syariah, ini hanya awal
c. Hasil pekerjaan, sebagian ditabung, sebagian untuk kebutuhan pendidikan.
d. Dari tabungan celengan uang receh menuju Tabungan Bank
e. Orang sukses yang saya pelajari, menabung minimal 10% dari hasil usaha.

Sabtu, 16 Januari 2010

CERITA HIKMAH MENGGETARKAN HATI

Bisnis Paling Menguntungkan
Ketika Shuhaib pergi menyusul Nabi saw untuk berhijrah, ada beberapa orang quraisy yang membuntutinya. Mereka berkata kepada Shuhaib, "Dulu kau datang kepada kami dalam keadaan tidak punya apa-apa, kemudian kau hidup bersama kami dan mendapatkan harta yang banyak dan kau menjadi orang seperti sekarang ini. Tahu-tahu kau ingin keluar dengan membawa semua hartamu? Demi Allah, hal itu tidak akan pernah terjadi." Lalu Shuhaib turun dari tunggangannya, dikeluarkannya anak panah dari tempatnya, seraya berkata, "Wahai kaum Quraisy, kalian sudah tahu bahwa aku termasuk orang paling pandai memanah diantara kalian. Demi Allah, kalian tidak akan menyentuhku kecuali akan aku bidik dengan semua anak panahku, kemudian aku akan menebas dengan pedangku ini selama dia berada ditanganku. Ayo lakukan apa yang kalian inginkan!" Akan tetapi Shuhaib setelah itu berkata, " Bagaimana bila aku tinggalkan semua hartaku untuk kalian, apakah kalian akan membiarkan aku pergi?" Mereka menjawab, "Ya." Maka Shuhaib meninggalkan semua hartanya untuk mereka. Dan ketika sampai ke hadapan Rasulullah saw, di Madinah beliau bersabda, "Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya. Telah beruntung perniagaanmu hai Abu Yahya." Dan turunlah firman Allah SWT, "Dan diantara manusia itu ada seorang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah." (QS. Al-Baqarah:207).

Ilmu Lebih Baik dan Bermanfaat dari Harta
Sepuluh orang kaum Khawarij mendatangi Khalifah ke-IV, Ali bin Abi Thalib Ra. Mereka mendatangi Khalifah karena ingin menanyakan sesuatu, di samping rasa iri terhadap kepandaian khalifah, baik dalam ilmu agama maupun lainnya. Rasuluilah Saw pernah bersabda: "Aku ini kotanya ilmu pengetahuan, dan Ali adalah sebagai pintunya."
Sesampainya mereka dihadapan Khalifah Ali, mereka diterima dengan ramah, dan Khalifah menganggap mereka sebagai tamu terhormat.
Salah seorang dari mereka membuka pertanyaan kepada Khalifah Ali: "Wahai Ali, kami adalah sepuluh orang yang diutus oleh kaum kami untuk mengajukan pertanyaan kepadamu, dan kami akan bergiliran bertanya kepadamu. Dan jawabanmu nantinya akan kami bawa pulang kepada kaum kami."
Khalifah Ali menjawab: "Baiklah kalau demikian. Dan apa yang akan kalian tanyakan padaku?"
"Wahai Ali, manakah yang lebih mulia, ilmu pegetahuan atau harta benda, dan terangkan pula sebab-sebabnya?" tanya orang pertama.
"Ilmu pengetahuan itu adalah warisan para nabi, sedangkan harta kekayaaan adalah warisan Qarun, Syadad dan lain-lain. Oleh karena itu, ilmu pengetahuan lebih mulia daipada harta benda," jawab Khalifah Ali.
Kemudian orang kedua memberikan pertanyaan: "Manakah yang lebih mulia ilmu pengetahuan atau harta benda, dan jelaskan sebab-sebabnya?"
"Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmulah yang menjaga dan memelihara pemiliknya, sedangkan harta yang empunyalah yang memelihara dan menjaganya," jawab Khalifah Ali.
Setelah orang pertama dan kedua selesai dijawab oleh Khalifah Ali, kemudian orang ketiga, keempat, kelima, hingga orang kesepuluh mengajukan pertanyaan yang sama seperti yang diajukan oleh orang pertama dan kedua.
Kepada penanya ketiga khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu banyak sahabatnya, sedangkan orang yang banyak hartanya lebih banyak musuhnya."
Kepada penanya keempat khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu bila disebarkan atau diajarkan akan bertambah sedangkan harta kalau diberikan kepada orang lain akan berkurang."
Kepada penanya kelima khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak dapat dicuri, sedangkan harta benda mudah dicuri dan dapat lenyap."
Kepada penanya keenam khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak bisa binasa, sedangkan harta kekayaan dapat lenyap dan habis karena masa dan usia."
Kepada penanya ketujuh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu tidak ada batasnya, sedangkan harta benda ada batasnya dan dapat dihitung jumlahnya."
Kepada penanya kedelapan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena ilmu memberi dan memancarkan sinar kebaikan, menjernihkan pikiran dan hati serta menenangkan jiwa, sedangkan harta kekayaan pada umumnya dapat menggelapkan jiwa dan hati pemiliknya."
Kepada penanya kesembilan khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia daripada harta, karena orang yang berilmu mencintai kebajikan dan sebutannya mulia seperti si 'Alim, dan sebutan mulia lainnya. Sedangkan, orang yang berharta bisa melarat dan lebih cenderung kepada sifat-sifat kikir dan bakhil."
Dan kepada penanya kesepuluh khalifah menjawab: "Ilmu lebih mulia dan lebih utama daripada harta kekayaan, karena orang yang berilmu lebih mendorong untuk mencintai Allah. Sedangkan harta benda dapat membangkitkan rasa sombong, congkak dan takabur."
Seusai mendengarkan jawaban Khalifah Ali yang begitu cemerlang, kesepuluh orang kaum Khawarij itu berdecak kagum, karena satu pertanyaan dapat dijawab dengan sepuluh jawaban. Kemudian, mereka kembali kepada kaumnya dengan rasa puas, dan bertambah yakin bahwa Khalifah Ali benar-benar sebagai pintu gerbangnya ilmu.

Menangis Karena Allah
Rasulullah S.A.W telah bersabda, "Bahwa tidak akan masuk neraka orang menangis karena takut kepada Allah sehingga ada air susu kembali ke tempat asalnya."
Dalam sebuah kitab Daqa'iqul Akhbar menerangkan bahwa akan didatangkan seorang hamba pada hari kiamat nanti, dan sangat beratlah timbangan kejahatannya, dan telah diperintahkan untuk dimasukkan ke dalam neraka.
Maka salah satu daripada rambut-rambut matanya berkata, "Wahai Tuhanku, Rasul Engkau Nabi Muhammad S.A.W telah bersabda, sesiapa yang menangis karena takut kepada Allah S.W.T, maka Allah mengharamkan matanya itu ke neraka dan sesungguhnya aku menangis karena amat takut kepada-Mu."
Akhirnya Allah S.W.T mengampuni hamba itu dan menyelamatkannya dari api neraka dengan berkat sehelai rambut yang pernah menangis karena takut kepada Allah SWT Malaikat Jibril A.S mengumumkan, “telah selamat Fulan bin Fulan sebab sehelai rambut."
Dalam sebuah kitab lain, Bidayatul-Hidayah, diceritakan bahwa pada hari kiamat nanti, akan didatangkan neraka jahanam dengan mengeluarkan suaranya, suara nyalaan api yang sangat menggerunkan, semua umat menjadi berlutut karena kesusahan menghadapinya. Allah S.W.T berfirman yang bermaksud, "Kamu lihat (pada hari itu) setiap umat berlutut (yakni merangkak pada lututnya). Tiap-tiap umat diseru kepada buku amalannya. (Dikatakan kepadanya) Pada hari ini kamu dibalasi menurut apa-apa yang telah kau kerjakan." (Surah al-Jatsiyah ayat 28)
Sebaik saja mereka menghampiri neraka, mereka mendengar kegeraman api neraka dengan nyalaan apinya, dan diterangkan dalam kitab tersebut bahwa suara nyalaan api neraka itu dapat didengar sejauh 500 tahun perjalanan. Pada waktu itu, akan berkata setiap orang hingga Nabi-nabi dengan ucapan, "Diriku, diriku” (selamatkanlah diriku Ya Allah) kecuali hanya seorang nabi saja yang akan berkata, "Umatku, umatku."
Beliau ialah junjungan besar kita Nabi Muhammad S.A.W. Pada masa itu akan keluarlah api neraka jahim seperti gunung-gunung, umat Nabi Muhammad berusaha menghalanginya dengan berkata, "Wahai api! Demi hak orang-orang yang solat, demi hak orang-orang yang ahli sedekah, demi hak orang-orang yang khusyuk, demi hak orang-orang yang berpuasa, supaya engkau kembali."
Walaupun dikata demikian, api neraka itu tetap tidak mahu kembali, lalu malaikat Jibril berkata, "Sesungguhnya api neraka itu menuju kepada umat Muhammad S.A.W"
Kemudian Jibril membawa semangkuk air dan Rasulullah meraihnya. Berkata Jibril A.S. "Wahai Rasulullah, ambillah air ini dan siramkanlah kepadanya." Lalu Baginda mengambil dan menyiramkannya pada api itu, maka padamlah api itu.
Setelah itu Rasulullah S.A.W pun bertanya kepada Jibril A.S. "Wahai Jibril, Apakah air itu?" Maka Jibril berkata, "Itulah air mata orang derhaka di kalangan umatmu yang menangis karena takut kepada Allah SWT Sekarang aku diperintahkan untuk memberikannya kepadamu agar engkau menyiramkan pada api itu." Maka padamlah api itu dengan izin Allah SWT
Telah bersabda Rasulullah S.A.W, "Ya Allah anugerahilah kepada kami dua buah mata yang menangis karena takut kepada-Mu, sebelum tidak ditemunya air mata."

Pemimpin Sejati
Saiyidina Umar yang dilantik sebagai khalifah selepas kematian Saiyidina Abu Bakar. Saiyidina Umar sangat mengambil berat tentang kebajikan rakyatnya. Pada suatu malam sedang dia meronda di sekeliling kota dan kampung untuk melihat hal rakyatnya, dia terdengar tangisan kanak-kanak. Saiyidina Umar menghampiri pondok buruk tempat tinggalnya anak-anak itu. Dia mendengar ibunya menjerang sesuatu. Anak-anaktadi senyap seketika apabila melihat ibunya sedang memasak. Namun masakannya tidak siap-siap sehinggalah anaknya tertidur dalam kelaparan. Melihat keadaan yang menyayat hati itu, Saidinia Umar memberi salam dan meminta izin untuk masuk. Wanita itu tidak sedar bahwa tamu itu ialah Saiyidina Umar. Saiyidina Umar bertanya tentang hal kehidupan wanita itu. Wanita itu mengadu yang dia dan anaknya sudah berhari-hari tidak makan. Apabila anaknya menangis hendakkan makanan, dia pura-pura memasak dengan memasukkan beberapa ketul batu ke dalam periuk. Melihat keadaan itu, anaknya diam sebentar kerana menyangka ibunya memasak sesuatu. Wanita itu mengadu dan mengutuk Khalifah Saiyidina Umar kerana tidak bertanggungjawab terhadap rakyatnya. Mendengar kutukan wanita itu, Saiyidina Umar terdiam sejenak. Sebentar kemudian, dia memohon diri meninggalkan keluarga wanita itu. Dalam kegelapan malam, Saiyidina Umar terus menuju ke Baitul Mal lalu mengambil sendiri beberapa pundi gandum untuk dihantar ke rumah wanita itu. Sebaik sampai di rumah wanita itu, Saiyidina Umar memberi salam dan masuk ke rumahnya buat kali kedua. Dia mengambil gandum dari pundi lalu terus memasakkan untuk wanita dan anaknya. Wanita itu masih tidak sedar bahwaorang yang datang membawa gandum dan memasak itu ialah khalifah sendiri. Setelah siap, Saiyidina Umar sendiri menghidangkan makanan untuk wanita dan anaknya. Melihat mereka gembira mengadap makanan, Saiyidina Umar berasa amat senang hati dan beredar dari situ. "Kalaulah Saiyidina Umar buat begini, alangkah baiknya....," kata wanita itu tanpa menyedari orang yang berada di hadapannya ialah Saiyidina Umar sendiri.
Fadhilah Ayat Kursi
Dari Anas bin Malik r.a. berkata, "Rasulullah S.A.W bersabda : Apabila seseorang dari umatku membaca ayat Kursi 12 kali, kemudian dia berwuduk dan mengerjakan solat subuh, niscaya Allah akan menjaganya dari kejahatan syaitan dan darjatnya sama dengan orang yang membaca seluruh al-Qur'an sebanyak tiga kali, dan pada hari kiamat ia akan diberi mahkota dari cahaya yang menyinari semua penghuni dunia."
Berkata Anas bin Malik, "Ya Rasulullah, apakah hendak dibaca setiap hari?"
Sabda Rasulullah S.A.W, " Tidak, cukuplah membacanya pada setiap hari Jumaat."
Umat-umat dahulu hanya sedikit saja yang mempercayai rasul-rasul mereka dan itu pun apabila mereka melihat mukjizat secara langsung. Kita sebagai umat Islam tidak boleh ragu-ragu tentang apa yang diterangkan oleh Allah dan Rasul. Janganlah kita ragu-ragu tentang al-Qur'an, hadis dan sunnah Rasul kita. Janganlah kita menjadi seperti umat yang terdahulu yang mana mereka itu lebih suka banyak bertanya dan hendak melihat bukti-bukti terlebih dahulu sebelum mereka beriman.
Setiap satu yang dianjurkan oleh Rasulullah S.A.W kepada kita adalah untuk kebaikan kita sendiri. Rasulullah S.A.W menyuruh kita mengamalkan membaca surah Kursi. Kehebatan ayat ini telah ditearngkan dalam banyak hadis. Kehebatan ayat Kursi ini adalah untuk kita juga, yakni untuk menangkis gangguan syaitan dan kuncu-kuncunya di samping itu kita diberi pahala.
Begitu juga dengan surah al-Falaq, surah Yasin dan banyak lagi ayat-ayat al-Qur'an yang mempunyai keistimewaannya. Setiap isi al-Qur'an itu mempunyai kelebihan yang tersendiri. Oleh itu kita umat Islam, janganlah ada sedikit pun keraguan tentang ayat-ayat al-Qur'an, hadis Nabi dan sunnah Baginda S.A.W. Keraguan dan was-was itu datangnya dari syaitan.


Hadiah Kesabaran
Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata : "Anak laki-laki Abu Thalhah dari Ummu Salamah meninggal dunia. Maka isterinya berkata kepada keluarganya, 'Jangan kalian beritakan kepada Abu Thalhah tentang kematiannya, sampai aku sendiri yang mengabarkannya!' Anas bin Malik berkata, 'Abu Thalhah datang dan dihidangkan kepadanya makan malam, maka ia pun makan dan minum', Anas berkata, 'Sang isteri kemudian berdandan indah bahkan lebih indah dari waktu-waktu yang sebelumnya. Setelah dia merasa bahwa Abu Thalhah telah kenyang dan puas dengan pelayanannya, sang isteri bertanya, 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu tentang suatu kaum yang meminjamkan sesuatu kepada sebuah keluarga, lalu mereka mengambil barang yang dipinjamkannya, apakah mereka berhak menolaknya?' Ia berkata, 'Tidak (berhak)!' 'Jika demikian, maka mintalah pahalanya kepada Allah tentang puteramu (yang telah diambilnya kembali)!, kata sang isteri. Suaminya menyergah, 'Engkau biarkan akau, sehingga aku tidak mengetahui apa-apa, lalu engkau beritakan tentang (kematian) anakku?' Setelah itu, ia berangkat mendatangi Rasulullah SAW lalu ia ceritakan apa yang telah terjadi. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Semoga Allah memberkahi kalian berdua tadi malam'. Anas berkata, 'Lalu isterinya mengandung dan melahirkan seorang anak. Kemudian Abu Thalhah berkata kepadaku, 'Bawalah dia kepada Nabi SAW'. Lalu aku bawakan untuknya beberapa buah kurma. Nabi SAW lalu mengambil anak itu seraya berkata, 'Apakah dia membawa sesuatu?' Mereka berkata, 'Ya, beberapa buah kurma', Nabi SAW kemudian mengambilnya dan mengunyahnya, lalu diambilnya dari mulutnya, kemudian diletakkannya di mulut bayi itu dan beliau menggosok-gosokkannya pada langit-langit mulut bayi tiu, dan beliau menamainya Abdullah." (HR. Al-Bukhari, 9/587 dalam Al-Aqiqah, Muslim no. 2144).
Dalam riwayat Al-Bukhari, Sufyan bin Uyainah berkata : "Seorang laki-laki dari shahabat Anshar berkata, 'Aku melihat mereka memiliki sembilan anak. Semuanya telah hafal Al-Qur'an, yakni dari anak-anak Abdullah, yang dilahirkan dari persetubuhan malam itu, yaitu malam wafatnya anak yang pertama, yaitu Abu Umair yang Nabi SAW mencandainya seraya berkata, 'Hai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan anak burung pipit?''

Bertobat dari Maksiat, Berbuah Surga
Dari Ibnu Umar r.a. berkata, "Rasulullah saw bersabda, 'Adalah Dzulkifli tidak pernah menahan diri dari perbuatan maksiat dan dosa. Suatu saat datanglah kepadanya seorang wanita, lalu Dzulkifli memberikan kepadanya uang sebesar enam puluh dinar dengan syarat dia boleh menggaulinya. Saat dia duduk seperti posisi seorang laki-laki di atas isterinya, si wanita tadi gemetar dan menangis? Apakah kau merasa aku memaksamu? Jawab si wanita, tidak. Akan tetapi perbuatan ini belum pernah aku lakukan, dan yang mendorongku melakukanya tak lain adalah tekanan ekonomi. Dzulkifli berkata, 'Kau akan melakukanya sementara sebelumnya tidak pernah? Sekarang pergilah engaku dan ambilah uang dinar itu untukmu.' Kemudian Dzulkifli bersumpah, 'Demi Allah, mulai sekarang Dzulkifli tidak akan pernah lagi bermaksiat kepada Allah selamanya!'. Malam harinya Dzulkifli meninggal dunia, dan pada pagi hari terdapat tulisan di pintu rumahnya; 'Sungguh Allah telah mengampuni Dzulkifli'."

Ahli Surga
Disarikan dari hadis yang diriwayatkan oleh Ahmad dan An-Nasa'i, Anas bin Malik
Anas bercerita, "Pada suatu hari kamu duduk bersama Rasulullah SAW., kemudian beliau bersabda, "Sebentar lagi akan muncul dihadapan kalian seorang laki-laki penghuni surga." Tiba-tiba muncullah laki-laki Anshar yang janggutnya basah dengan air wudhunya. Dia mengikat kedua sandalnya pada tangan sebelah kiri." Hal terjadi tiga kali.
Abdullah bin Amr bin Al-Ash r.a tinggal bersama lelaki Ansyar selama 3 hari.
Inilah amalan ahli surga, "Demi Allah, amalku tidak lebih daripada apa yang engkau saksikan itu. Hanya saja aku tidak pernah menyimpan pada diriku niat yang buruk terhadap kaum Muslim, dan aku tidak pernah menyimpan rasa dengki kepada mereka atas kebaikan yang diberikan Allah kepada mereka." Lalu Abdullah bin Amr berkata, "Beginilah bersihnya hatimu dari perasaan jelek dari kaum Muslim, dan bersihnya hatimu dari perasaan dengki. Inilah tampaknya yang menyebabkan engkau sampai ke tempat yang terpuji itu. Inilah justru yang tidak pernah bisa kami lakukan.”

Wajah Bercahaya sampai Akhir hayat
Al-Kandahlawi menceritakan suatu hadis tentang sahabat Nabi yang bernama Abu Dujanah. Ketika Abu Dujanah sakit keras, sahabat yang lain berkunjung kepadanya.
Tetapi menakjubkan, walaupun wajahnya pucat pasi, Abu Dujanah tetap memancarkan cahayanya, bahkan pada akhir hayatnya. Kemudian sahabatnya bertanya kepadanya, "Apa yang menyebabkan wajah Anda bersinar?" Abu Dujanah menjawab, "Ada amal yang tidak pernah kutinggalkan dalam hidup ini. Pertama, aku tidak pernah berbicara tentang sesuatu yang tidak ada manfaatnya. Kedua, aku selalu mengahadapi sesama kaum Muslim dengan hati yang bersih, yang oleh Al-Quran disebut qalbun salim".
“Pada hari itu tidak ada manfaatnya di hadapan Allah SWT, harta dan anak-anak kecuali orang yang datang dengan hati yang bersih.” (QS 26:88-89).

Kekasih Allah
Rasulullah mengatakan bahwa berkat kehadiran mereka Allah menyelamatkan suatu masyarakat dari bencana. Karena merekalah Allah menurunkan hujan, karena merekalah Allah menumbuhkan tetanaman, dan karena merekalah Allah mengidupkan dan mematikan. Sehingga para sahabat bertanya kepada Rasulullah, "Apa maksudnya karena merekalah Allah menghidupkan dan mematikan?" Rasulullah menjawab : "Kalau mereka berdoa agar Allah memanjangkan usia seseorang, maka Allah panjangkan usianya. Kalau mereka berdoa agar orang zalim itu binasa, maka Allah binasakan mereka." Kemudian Rasulullah bersabda : "Orang ini mencapai kedudukan yang tinggi bukan karena banyak shalatnya, bukan karena banyak puasanya, bukan pula karena banyaknya ibadah hajinya, tetapi karena dua hal : yaitu memiliki sifat kedermawanan dan kecintaan yang tulus kepada sesama kaum Muslim”

Cara Meninggalkan Maksiat; “Jangan Berbohong!”
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Luqman Hakim, menceritakan pada suatu hari ada seorang telah datang berjumpa dengan Rasulullah S.A.W. karena hendak memeluk agama Islam. Sesudah mengucapkan dua kalimah syahadat, lelaki itu lalu berkata :
"Ya Rasulullah. Sebenarnya hamba ini selalu saja berbuat dosa dan payah hendak meninggalkannya."
Maka Rasulullah menjawab : "Mahukah engkau berjanji bahwa engkau sanggup meninggalkan cakap bohong?"
"Ya, saya berjanji" jawab lelaki itu singkat. Selepas itu, dia pun pulanglah ke rumahnya.
Menurut riwayat, sebelum lelaki itu memeluk agama Islam, dia sangat terkenal sebagai seorang yang jahat. Kegemarannya hanyalah mencuri, berjudi dan meminum minuman keras. Maka setelah dia memeluk agama Islam, dia sedaya upaya untuk meninggalkan segala keburukan itu. Sebab itulah dia meminta nasihat dari Rasulullah S.A.W.
Dalam perjalanan pulang dari menemui Rasulullah S.A.W. lelaki itu berkata di dalam hatinya :
"Berat juga aku hendak meninggalkan apa yang dikehendaki oleh Rasulullah itu."
Maka setiap kali hatinya terdorong untk berbuat jahat, hati kecilnya terus mengejek.
"Berani engkau berbuat jahat. Apakah jawapan kamu nanti apabila ditanya oleh Rasulullah. Sanggupkah engkau berbohong kepadanya" bisik hati kecil. Setiap kali dia berniat hendak berbuat jahat, maka dia teringat segala pesan Rasulullah S.A.W. dan setiap kali pulalah hatinya berkata :
"Kalau aku berbohong kepada Rasulullah bererti aku telah mengkhianati janjiku padanya. Sebaliknya jika aku bercakap benar bererti aku akan menerima hukuman sebagai orang Islam. Oh Tuhan....sesungguhnya di dalam pesanan Rasulullah itu terkandung sebuah hikmah yang sangat berharga."
Setelah dia berjuang dengan hawa nafsunya itu, akhirnya lelaki itu berjaya di dalam perjuangannya menentang kehendak nalurinya. Menurut hadis itu lagi, sejak dari hari itu bermula babak baru dalam hidupnya. Dia telah berhijrah dari kejahatan kepada kemuliaan hidup seperti yang digariskan oleh Rasulullah S.A.W. Hingga ke akhirnya dia telah berubah menjadi mukmin yang soleh dan mulia.

Hati-Hati Ahli Ibadah!
Seorang lelaki dikenal sangat giat beribadah. Sayangnya ia selalu membuat orang menjadi putus asa terhadap kasih sayang Allah. Hal itu dilakukan sampai ia menemukan ajalnya.
Dalam riwayat itu dikatakan, setelah lelaki itu mati lalu menuntut kepada Tuhan dari kekhusyukan ibadahnya selama di dunia, "Tuhanku, apakah kebahagiaanku di sisi-Mu?"
"Neraka," jawab Allah.
"Tuhan, lalu di mana balasan dari kerajinan ibadahku?" tanya lelaki itu keheranan.
"Bagaimana boleh. Di dunia engkau selalu membuat orang berputus asa terhadap kasih-sayang-Ku, maka hari ini Aku juga membuat engkau putus asa terhadap kasih sayang-Ku," jawab Allah.

Jaminan Allah
Dari Humaid bin Hilal, dari seorang pria, dia mengatakan, "Saya datang kepada Rasulullah saw, kemudian beliau memperlihatkan kepada saya sebuah rumah, seraya berkata, 'Ada seorang wanita yang dulu tinggal di sini, kemudian ikut berperang bersama kaum muslimin. Dia meninggalkan 12 ekor kambing dan sebuah alat tenun. Sepulangnya dari perang, dia kehilangan seekor kambing berikut alat tenunnya. Lalu dia berkata, 'Ya Rabb, sesungguhnya Engaku telah menjamin bagi orang yang keluar di jalan-Mu, bahwa Engkau akan menjaga barang kepunyaannya, Sekarang aku telah kehilangan seekor kambing dan alat tenunku. Aku mohon Engkau mengembalikan barang kepunyaanku itu.' Kemudian Rasulullah saw menceritakan bagaimana kuatnya permohonannya kepada Allah, dan ternyata di pagi harinya dia mendapatkan kembali kambingnya bersama seeokr lain, juga alat tenunnya, tidak hanya satu tetapi menjadi dua."

Iblis Saja, Pernah Mau Bertobat
Dalam sebuah kitab diterangkan bahawa sesungguhnya Iblis telah datang berjumpa dengan Nabi Musa a.s. dengan berkata: "Wahai Musa, engkau adalah seorang yang telah diutus oleh Allah SWT dan Dia telah berkata-kata denganmu secara langsung." Kemudian Nabi Musa a.s. berkata: "Memang benar apa yang kamu katakan, kamu ini siapa dan apa yang kamu mahu dariku?" Lalu berkata Iblis: "Aku adalah Iblis! Wahai Musa aku mahu kamu tolong katakan kepada Tuhanmu bahawa seorang makhluk-Nya ingin minta taubat kepadaNya." Lalu Nabi Musa a.s. berdoa kepada Allah SWT dan menyampaikan apa yang diucap oleh Iblis, kemudian Allah SWT pun menurunkan wahyu yang bermaksud: "Wahai Musa, katakan padanya bahawa sesungguhnya Aku berkenan menerima permohonannya itu dengan syarat mestilah terlebih dahulu dia (Iblis) sujud di kubur Adam, kalau dia mahu sujud maka aku sedia mengampuni segala dosanya." Setelah Nabi Musa a.s. menerima wahyu dari Allah SWT maka Nabi Musa a.s. pun terus memberitahu Iblis tentang apa yang telah Allah perintahkan. Nabi Musa a.s. memberitahu segala perintah Allah SWT maka dengan sombong dan bongkak Iblis berkata: "Wahai Musa, aku tidak sujud pada Adam ketika ia hidup di syurga, bagaimana aku hendak sujud padanya sesudah dia mati." Begitulah sifat sombong Iblis yang tetap dengan kedegilannya, walaupun dia tahu bahawa api neraka itu akan memakannya tapi dia tetap tidak mahu beriman pada Allah SWT Dalam sebuah hadis menerangkan bahawa sesungguhnya Allah SWT mengeluarkan Iblis dari neraka setiap 1000 tahun sekali, dan mengeluarkan Adam a.s. dari syurga, serta memerintahkan Iblis supaya sujud kepada Adam a.s. Disebabkan sikap angkuhnya dia tetap enggan sujud, maka dikembalikan Iblis ke dalam neraka.....

Buah Cinta Pada Nabi Muhammad SAW
Seorang hamba sahaya bernama Tsauban amat menyayangi dan merindui Nabi Muhammad saw. Sehari tidak berjumpa Nabi, dia rasakan seperti setahun. Kalau boleh dia hendak bersama Nabi setiap masa. Jika tidak bertemu Rasulullah, dia amat berasa sedih, murung dan seringkali menangis. Rasulullah juga demikian terhadap Tsauban. Baginda mengetahui betapa hebatnya kasihsayang Tsauban terhadap dirinya. Suatu hari Tsauban berjumpa Rasulullah saw. Katanya "Ya Rasulullah, saya sebenarnya tidak sakit, tapi saya sangat sedih jika berpisah dan tidak bertemu denganmu walaupun sekejap. Jika dapat bertemu, barulah hatiku tenang dan bergembira sekali. Apabila memikirkan akhirat, hati saya bertambah cemas, takut-takut tidak dapat bersama denganmu. Kedudukanmu sudah tentu di syurga yang tinggi, manakala saya belum tentu kemungkinan di syurga paling bawah atau paling membimbangkan tidak dimasukkan ke dalam syurga langsung. Ketika itu saya tentu tidak bersua muka denganmu lagi." Mendengar kata Tsauban, baginda amat terharu. Namun baginda tidak dapat berbuat apa-apa kerana itu urusan Allah. Setelah peristiwa itu, turunlah wahyu kepada Rasulullah saw, bermaksud "Barangsiapa yang taat kepada Allah dan RasulNya, maka mereka itu nanti akan bersama mereka yang diberi nikmat oleh Allah iaitu para nabi, syuhada, orang-orang soleh dan mereka yang sebaik-baik teman." Mendengarkan jaminan Allah ini, Tsauban menjadi gembira semula.
Mencintai Orang Miskin Seperti Nabi Muhammad SAW
Sabda Rasulullah s.a.w.: "Kunci syurga ialah menyintai orang-orang miskin." Dalam hal ini Rasulullah telah menunjukkan contoh yang luar biasa. Pada suatu hari, setelah selesai sembahyang jemaah di masjid, baginda tergesa-gesa pulang ke rumah hingga sahabat-sahabat merasa hairan. Setibanya di rumah, baginda lalu menyuruh pembantunya memanggil orang-orang fakir dan miskin pada malam itu juga untuk dibahagikan wang. Sebenarnya sesudah sembahyang tadi terlintas dalam ingatan baginda yang ia masih menyimpan wang yang belum dibahagikan kepada orang yang berhak menerimanya. Suatu hari yang lain, baginda telah pergi ke pasar untuk membeli sehelai kain sambil membawa wang lapan dirham. Di tengah jalan baginda bertemu dengan seorang budak perempuan yang menangis. Dia tidak berani pulang kerana takut akan dimarahi oleh majikannya. Seketika itu juga Rasulullah memberikan kepadanya wang dua dirham, lalu berhentilah ia dari menangis. Dengan baki wang enam dirham baginda terus pergi ke pasar lalu membeli sehelai kain sarung dengan harga empat dirham. Semasa pulang baginda bertemu dengan seorang lelaki tua yang sudah koyak-koyak kain sarungnya, hingga nampak bahagian aurat. Tanpa memikirkan keperluannya baginda terus memberikan kain sarung yang baru dibelinya itu kepada orang tua tersebut. Kemudian baginda kembali ke pasar dengan wang yang masih ada. Baginda membeli kain sarung untuk dirinya sendiri yang tentu mutunya lebih rendah daripada kain sarung yang dihadiahkannya tadi.

Diolah dari berbagai sumber!

JANGAN BUNUH DIRI

11 Cerita Hikmah dan Alasan agar siapa saja; JANGAN BUNUH DIRI!

Hidup memang penuh penderitaan
Duka nestapa, air mata, dan kepiluan
Hidup lebih sering melewati jalan terjal berliku
Penuh duri-duri, penuh pisau-pisau tajam dan
Penuh lereng jurang yang dalam
Hidup tempat kepalsuan, iri hati, dengki
Keculasan, kerancuan dan kekisruhan
Meski demikian
Bunuh diri bukanlah jalan keluar
Justru Penderitaan segala derita
Nestapa segala nestapa
Kesedihan segala air mata
Menerpa saat bunuh diri
Menyelimuti setelah bunuh diri
Menghantui selama-lamanya



1. Orang yang bunuh diri adalah orang yang tidak bersyukur, sebab seorang nenek tua yang miskin dan hidup susah, justru pandai beryukur. Inilah kisah dari KH. A Arroisi
Seorang janda tua pernah mengundang saya untuk selamatan di rumahnya. Perempuan yang sudah nenek-nenek itu saya tahu mata pencahariannya hanya berdagang kue keliling kampung yang hasilnya tidak seberapa. Ia hidup sendirian di Jakarta, tanpa sanak keluarga. Dan ia tinggal di emperan rumah oang lain atas kebaikan hati si tuan rumah. Hari itu, selepas salat Jum'at ia ingin mengadakan syukuran.Saya pun segera datang tepat pada waktunya. Tidak berapa lama kemudian datang pula ketua RT, imam masjid, dan seorang merbotnya. Disusul dengan kehadiran si tuan rumah yang selama bertahun-tahun memberikan emperan rumahnya untuk ditempati.
Sudah setengah jam saya tunggu yang lainnya tidak ada yang datang lagi. Jadi saya tanya, "Masih ada yang ditunggu Nek?"Nenek itu menggeleng, "Tidak ada, Ustads. Yang saya undang hanya lima orang, termasuk Ustads. Maklum, tempatnya sempit."
Saya tersentuh. Orang kecil ini masih juga ingin mengadakan syukuran kepada Allah dalam ketidakberdayaannya, sementara banyak orang lain yang rumahnya besar-besar tidak pernah diinjak tetangganya untuk selamatan."Apa tujuan syukuran ini, Nek?" saya bertanya pula." Begini, Ustads," jawab si nenek. "Saya bersyukur kepada Allah karena sejak bulan depan saya bisa mengontrak kamar ini, sebulan tiga ribu rupiah. Tadinya tuan rumah menolak, tidak mau menerima uang saya. Tapi akhirnya ia tidak keberatan, sehingga utang budi saya tidak terlalu berat."
Masya Allah. Alangkah mulianya hati nenek itu. Ia yang sebetulnya masih perlu disedekahi, tidak mau membebani orang lain tanpa imbalan. Dan alangkah mulianya pula si tuan rumah yang tidak mau mengecewakan hati seoang nenek yang ingin terbebas dari perasaan bergantung pada orang lain.

2. Manusia lebih baik dari binatang, sedang kerbau, kelelawar dan cacing, justru bersyukur menjadi binatang karena tidak hisap, dan disiksa selamanya, baik di kubur, Mahsyar dan neraka.
Suatu hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi menemui si Kerbau. Di siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor kelelawar. Malaikat Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar, "hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah, berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang sedang merayap di atas tanah. Malaikat Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa selama-lamanya".

3. Abu Hurairah, Sahabat Nabi dan Perawi hadis paling terkenal, justru hidup penuh penderitaan dan kelaparan, namun tetap menjalani hidup untuk meraih surganya Allah.
Pada suatu hari Abu Hurairah sedang membersihkan hidungnya dengan sehelai sapu tangan yang cantik. Kemudian dia bercakap seorang diri. "Ah, lihat akan Abu Hurairah, dia membersihkan hidungnya dengan sehelai sapu tangan yang cantik. Teringat aku semasa aku biasanya berbaring di antara mimbar dengan rumah Nabi. Orang menyangka aku menghidap penyakit sawan. Tetapi sebenarnya aku sedang menderita kelaparan."
Abu Hurairah mengalami kelaparan selama beberapa hari. Kadang-kadang kelaparan yang dihadapinya begitu dahsyat hingga ia jatuh pingsan. Orang yang melihat keadaannya menyangka ia terkena penyakit sawan.
Pada masa itu penderita-penderita penyakit sawan diubati dengan meletakkan kaki di lehernya. Penderitaan Abu Hurairah ini berlaku semasa Islam mula bertapak di Tanah Arab. Apabila Islam telah tersebar dengan luasnya, keadaan hidupnya agak mewah sedikit.
Dia merupakan seorang yang sangat warak dan suka menunaikan sembahyang-sembahyang nafilah. Dia mempunyai sebuah uncang yang penuh dengan biji-biji buah tamar yang digunakan untuk berzikir. Di rumahnya sentiasa terdapat orang yang sibuk bersembahyang.

4. Seorang wanita yang ditinggal anak-anaknya secara menggenaskan, justru bersabar dan tetap menjalani hidup dengan berseri-seri, sehingga menjadi orang Wara’ dan Bertakwa.
Pada zaman dahulu ada seorang yang bernama Abul Hassan yang pergi haji di Baitul Haram. Diwaktu tawaf tiba-tiba ia melihat seorang wanita yang bersinar dan berseri wajahnya.
"Demi Allah, belum pernah aku melihat wajah secantik dan secerah wanita itu,tidak lain kerana itu pasti kerana tidak pernah risau dan bersedih hati."
Tiba-tiba wanita itu mendengar ucapan Abul Hassan lalu ia bertanya, "Apakah katamu hai saudaraku ? Demi Allah aku tetap terbelenggu oleh perasaan dukacita dan luka hati kerana risau, dan seorang pun yang menyekutuinya aku dalam hal ini."
Abu Hassan bertanya, "Bagaimana hal yang merisaukanmu ?"
Wanita itu menjawab, "Pada suatu hari ketika suamiku sedang menyembelih kambing korban, dan pada aku mempunyai dua orang anak yang sudah boleh bermain dan yang satu masih menyusu, dan ketika aku bangun untuk membuat makanan, tiba-tiba anakku yang agak besar berkata pada adiknya, "Hai adikku, sukakah aku tunjukkan padamu bagaimana ayah menyembelih kambing ?"
Jawab adiknya, "Baiklah kalau begitu ?"
Lalu disuruh adiknya baring dan disembelihkannya leher adiknya itu. Kemudian dia merasa ketakutan setelah melihat darah memancut keluar dan lari ke bukit yang mana di sana ia dimakan oleh serigala, lalu ayahnya pergi mencari anaknya itu sehingga mati kehausan dan ketika aku letakkan bayiku untuk keluar mencari suamiku, tiba-tiba bayiku merangkak menuju ke periuk yang berisi air panas, ditariknya periuk tersebut dan tumpahlah air panas terkena ke badannya habis melecur kulit badannya. Berita ini terdengar kepada anakku yang telah berkahwin dan tinggal di daerah lain, maka ia jatuh pengsan hingga sampai menuju ajalnya. Dan kini aku tinggal sebatang kara di antara mereka semua."
Lalu Abul Hassan bertanya, "Bagaimanakah kesabaranmu menghadapi semua musibah yang sangat hebat itu ?"
Wanita itu menjawab, "Tiada seorang pun yang dapat membedakan antara sabar dengan mengeluh melainkan ia menemukan di antara keduanya ada jalan yang berbeda. Adapun sabar dengan memperbaiki yang lahir, maka hal itu baik dan terpuji akibatnya. Dan adapun mengeluh, maka orangnya tidak mendapat ganti yakni sia-sia belaka."
Demikianlah cerita di atas, satu cerita yang dapat dijadikan tauladan di mana kesabaran sangat digalakkan oleh agama dan harus dimiliki oleh setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah dalam setiap terkena musibah dan dugaan dari Allah. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda dalam firman Allah dalam sebuah hadith Qudsi,: " Tidak ada balasan bagi hamba-Ku yang Mukmin, jika Aku ambil keksaihnya dari ahli dunia kemudian ia sabar, melainkan syurga baginya."
Begitu juga mengeluh. Perbuatan ini sangat dikutuk oleh agama dan hukumnya haram. Kerana itu Rasulullah s.a.w bersabda,: " Tiga macam daripada tanda kekafiran terhadap Allah, merobek baju, mengeluh dan menghina nasab orang."
Dan sabdanya pula, " Mengeluh itu termasuk kebiasaan Jahiliyyah, dan orang yang mengeluh, jika ia mati sebelum taubat, maka Allah akan memotongnya bagi pakaian dari wap api neraka." (Riwayat oleh Imam Majah)

5. Allah Maha Penyayang dan termasuk Anda walau sangat menderita dan stress berat sekalipun, buktinya Pemabuk masih disayang Allah, lihatlah kisah berikut ini.
Peristiwa ini dialami oleh Dzunun Al Misri. Suatu hari pakaian Dzunun Al Misri kotor dan ingin segera mencucinya. Maka pergilah ia kesungai Nil untuk maksudnya itu.
Tengah asyik-asyiknya ia mengucek ( mencucui ) pakaian, ia melihat ada seekor kalajengking besar dibatu-batu, dekat dengan tempat diamana ia duduk. Kalajengking ini telah siap menyengat daging tubuhnya, membuat Dzunun makin panik ketakutan.
Ditengah rasa cemasnya itu, berdoa`lah Dzunun kepada Allah. Ia memohon kiranya Allah S.W.T mau melindungi dirinya dari sengatan hewan itu.Doa`nya didengar Allah S.W.T. Tiba-tiba sang kalajengking tersebut berbalik dan menjauhi dirinya.
Kalajengking terus bergerak menyusuri tepian sungai. Dzunun tertarik perilaku hewan ini. Maka diikutilah kemana perginya kalajengking oleh Dzunun.
Kalajengking bergerak mendekati pepohonan rindang. Waktu Dzunun berada dekat tempat itu, ia terkejut karena disana, dibawah pohon tersebut, sedang terbaring seorang pemuda.
Dari posisi dan cara berbaringnya pemuda itu, tidak sulit untuk ditebak, ia adalah pemuda yang sedang mabuk berat. Sepertinya saja ia memerlukan untuk berbaring seperti itu saking beratnya mabuk yang ia alami. Kalajengking telah berada sangat dekat dengan pemuda itu. Melihat itu Dzunun jadi merasa amat khawatir, jangan-jangan sikalajengking akan menyengat sipemuda. Kalau itu terjadi, maka ia akan mati karena racun hewan ini.
Ditengah kecemasannya, Dzunun lebih terperanjat lagi. Betapa tidak, dekat sipemuda mabuk itu malah terdapat seekor ular yang tidak kalah besar dan berbahayanya dengan sikalajengking. Ular itu juga tengah siap untuk mematuk sipemuda.
Bagaimana kejadian selanjutnya ? Matikah pemuda itu dipatuk oleh ular dan disengat oleh kalajengking itu ? Peristiwa luar biasa terjadi. Ternyata kalajengking dengan merayap perlahan-lahan mendekati kepala ular. Setelah dekat, melompatlah ia mendapati kepala ular dan seketika itu pula ular tersebut disengatnya, sehingga terkapar dan sesaat kemudian mati karena racun ganas sikalajengking.
Selesai menyengat ular, kalajengking berjalan menjauh, meninggalkan bangkai ular beserta tubuh sang pemuda yang sedang terbaring karena mabuk itu. Kalajengking terus bergerak menyusuri tepian sungai kembali dan Dzunun terus mengikutinya juga dari belakang. Setelah kalajengking jauh, Dzunun kembali ketempat sipemuda mabuk terbaring tadi. Kemudian bersyairlah ia ;
Wahai orang yang sedang kelelapan. Yang Maha Agung selalu menjagakan. Dari setiap kekejian yang menimbulkan kesesatan, mengapa sampai sipemilik mata ketiduran ? Padahal, mata itu dapat mendatangkan berbagai kenikmatan.
Syair Dzunun ternyata membuat sipemuda mabuk terjaga.Setelah sipemuda sadar, maka Dzunun menceritakan kepadanya peristiwa yang ia saksikan tadi.
Pemuda itu mendengarkan penjelasan Dzunun dengan cermat. Ia merenungkan kejadian itu dalam-dalam. Kalbunya tersadar dan bertaubatlah ia kepada Allah S.W.T. Sipemuda menyadari, bahwa betapa Pengasihnya Allah kepada setiap hamba-Nya. Bahkan itu tak terkecuali kepada pemabuk seperti dirinya, Allah masih memberikan perlindungan dan memberi kesempatan baginya untuk bertaubat.

6. Kisah seorang Ibu yang ditinggal mati anak-anaknya, tapi malah menghibur suaminya agar bersabar, sehingga menjadi calon penghuni surga.
Anas bin Malik radhiallahu anhu berkata : "Anak laki-laki Abu Thalhah dari Ummu Salamah meninggal dunia. Maka isterinya berkata kepada keluarganya, 'Jangan kalian beritakan kepada Abu Thalhah tentang kematiannya, sampai aku sendiri yang mengabarkannya!' Anas bin Malik berkata, 'Abu Thalhah datang dan dihidangkan kepadanya makan malam, maka ia pun makan dan minum', Anas berkata, 'Sang isteri kemudian berdandan indah bahkan lebih indah dari waktu-waktu yang sebelumnya. Setelah dia merasa bahwa Abu Thalhah telah kenyang dan puas dengan pelayanannya, sang isteri bertanya, 'Wahai Abu Thalhah, bagaimana pendapatmu tentang suatu kaum yang meminjamkan sesuatu kepada sebuah keluarga, lalu mereka mengambil barang yang dipinjamkannya, apakah mereka berhak menolaknya?' Ia berkata, 'Tidak (berhak)!' 'Jika demikian, maka mintalah pahalanya kepada Allah tentang puteramu (yang telah diambilnya kembali)!, kata sang isteri. Suaminya menyergah, 'Engkau biarkan akau, sehingga aku tidak mengetahui apa-apa, lalu engkau beritakan tentang (kematian) anakku?' Setelah itu, ia berangkat mendatangi Rasulullah SAW lalu ia ceritakan apa yang telah terjadi. Maka Rasulullah SAW bersabda, 'Semoga Allah memberkahi kalian berdua tadi malam'. Anas berkata, 'Lalu isterinya mengandung dan melahirkan seorang anak. Kemudian Abu Thalhah berkata kepadaku, 'Bawalah dia kepada Nabi SAW'. Lalu aku bawakan untuknya beberapa buah kurma. Nabi SAW lalu mengambil anak itu seraya berkata, 'Apakah dia membawa sesuatu?' Mereka berkata, 'Ya, beberapa buah kurma', Nabi SAW kemudian mengambilnya dan mengunyahnya, lalu diambilnya dari mulutnya, kemudian diletakkannya di mulut bayi itu dan beliau menggosok-gosokkannya pada langit-langit mulut bayi tiu, dan beliau menamainya Abdullah." (HR. Al-Bukhari, 9/587 dalam Al-Aqiqah, Muslim no. 2144).
Dalam riwayat Al-Bukhari, Sufyan bin Uyainah berkata : "Seorang laki-laki dari shahabat Anshar berkata, 'Aku melihat mereka memiliki sembilan anak. Semuanya telah hafal Al-Qur'an, yakni dari anak-anak Abdullah, yang dilahirkan dari persetubuhan malam itu, yaitu malam wafatnya anak yang pertama, yaitu Abu Umair yang Nabi SAW mencandainya seraya berkata, 'Hai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan anak burung pipit?''
Dalam riwayat lain (Riwayat ini disebutkan oleh Thahir bin Muhammad Al-Haddad dalam kitanya "Uyunul Majalis an Mu'awiyah bin Qurrah". Lihat Baradul Akbad, hal. 25) disebutkan : "Ia berkata, Maka isterinya pun hamil mengandung anaknya, lalu anak itu ia beri nama Abdullah, lalu Rasulullah SAW bersabda, 'Segala puji bagi Allah yang menjadikan dalam umatku orang yang memiliki kesabaran seperti kesabaran seorang wanita dari Bani Israil'. Kepada beliau ditanyakan, 'Bagaiman beritanya wahai Rasulullah?' Beliau bersabda, 'Dalam Bani Israil terdapat wanita bersuami yang memiliki dua anak. Suaminya memerintahkannya menyediakan makanan untuk orang-orang yang ia undang. Para undangan berkumpul di rumahnya. Ketika itu kedua anaknya keluar untuk bermain, tiba-tiba mereka terjatuh ke dalam sumur dekat rumahnya. Sang isteri tidak hendak mengganggu suaminya bersama para tamunya, maka keduanya ia masukkan ke dalam rumah dan ditutupinya dengan pakaian. Ketika para undangan sudah pulang, sang suami masuk seraya bertanya, 'di mana anak-anakku?' Isterinya menjawab, 'Di dalam rumah'. Ia lalu mengenakan minyak wangi dan menawarkan diri kepada suaminya, sehingga mereka melakukan jima'. Sang suami kembali bertanya, 'Di mana anak-anakku?' 'Di dalam rumah', jawab isterinya. Lalu sang ayah memanggil kedua anaknya. 'Tiba-tiba mereka keluar memenuhi panggilan. Sang isteri terperanjat, 'Subhanallah, Mahasuci Allah, demi Allah keduanya telah meninggal dunia, tetapi Allah menghidupkannya kembali sebagi balasan dari kesabaranku!"

7. Bilal Bin Rabah, budak berkulit hitam yang disiksa, dianiaya, dan disingkirkan, tapi karena tetap menjalani hidupnya, justru surga sudah merindukan Bilal saat dirinya masih hidup.
Sebagai keturunan Afrika mewarisi warna kulit hitam, rambut keriting, dan postur tubuh yang tinggi. Khas orang Habasyah ( Ethiopia sekarang ). Bilal pada mulanya adalah budak milik Umayyah bin Kholaf, salah seorang bangsawan Makkah. Karena keislamannya diketahui tuanny, Bilal disiksa dengan amat keras, hinggga mengundang reaksi dari Abu Bakar yang kemudian membebaskannya dengan sejumlah tebusan. Karena tebusan ini, Bilal mendapat sebutan Maula Abu Bakar , atau orang yang dibeli untuk bebas oleh Abu Bakar, bukan untuk dijadikan budak kembali.
Muhammad bin Ibrahim at-Taimy meriwayatkan , suatu ketika Rasulullah wafat dan belum dikubur, Bilal mengumandangkan adzan. Saat Bilal menyeru : Asyhadu anna Muhammmadarrasulullah…., orang-orang yang ada dimasjid menangis. Tatkala Rasulullah telah dikubur, Abu Bakar berkata "Adzanlah wahai Bilal". Bilal menjawab, "Kalau engkau dahulu memebebaskanku demi kepentingannmu, aku akan laksanakan, Tapi jika demi Allah, maka biarkan aku memilih kemauanku." Abu Bakar berkata "Aku membebaskanmu hanya demi Allah'. Bilal berkata," Sungguh aku tak ingin adzan untuk seorang pun sepenimggal Rasulullah ". Kata Abu Bakar, "Kalau begitu terserah kau".
Zurr bin Hubaisy berkisah, Yang pertama menampakkan keislaman adalah Rasulullah, kemudian Abu Bakar, Ammar dan ibunya, Shuhaib, Bilal dan Miqdad. Rasulullah dilindungi pamannya, Abu Bakar dibela sukunya, Adapun yang lain orang-orang musyrik menyiksa mereka dengan memakai baju besi dibawah terik matahari. Dari semua itu yang paling terhinakan adalah Bilal karena paling lemah posisinya ditengah masyarakat.
Orang-orang musyrik menyerahkannya kepada anak-anak untuk diarak ramai-ramai dijalan-jalan Makkah. Ia tetap tegar dengan selalu menyatakan , Ahad…Ahad… Bilal mendapat pendidikan zuhud langsung dari Rasulullah. Suatu ketika Rasulullah dtang kepada Bilal yang disisinya ada seonggok kurma. Rasulullah : "
Untuk apa ini, Bilal ?" Bilal, "Ya, Rasulullah aku mengumpulkannya sedikit demi sedikit untukmu dan untuk tamu-tamu yang datang kepadamu." Rasulullah, "Apakah kamu tak mengira itu mengandung asap neraka ?" Infakkanlah, jangan takut tidak mendapat jatah dari Pemilik Arsy."
Buraidah mengisahkan, suatu pagi Rasulullah memanggil Bilal, berkata , " Ya Bilal, dengan apa kamu mendahuluiku masuk syurga ? Aku mendengar gemerisikmu didepanku. Aku ditiap malam mendengar gemerisikmu." Jawab Bilal "Aku setiap berhadats langsung berwudhu dan sholat dua raka`at." Sabda Nabi S.A.W," Ya, dengan itu ".

8. Fathimah Binti Rosulullah harus menggiling gandum sendiri, melakukan pekerjaan rumah tangga, dan hidup sederhana, padahal ayahandanya Nabi Muhammad SAW adalah paling agungnya Rasul dan manusia.
Ketika Fathimah beranjak dewasa, beliau dinikahkan Rasulullah SAW dengan Ali bin Abi Thalib ra dengan mahar berupa baju besi pemberian Rasul atas perintah Allah SWT . Ali bin Abi Thalib ra.bercerita bahwa disaat ia menikahi Fathimah, tiada yang dimilikinya kecuali kulit kambing yang dijadikan alas tidur pada malam hari dan diletakkan di atas onta pengangkut air pada siang hari.
Kemudian Rasulullah SAW membekali Fathimah dengan selembar beludru, bantal kulit yang berisi sabut, dua buah penggiling dan dua buah tempayan air. Saat itu mereka tak memiliki pembantu, maka Fathimahlah yang menarik penggiling itu hingga membekas ditangannya, mengambil air dengan tempat air dari kulit biri-biri hingga membekas dipundaknya dan menyapu rumah hingga pakaiannya terkotori oleh asap api.
Manakala Ali mengetahui bahwa Rasulullah SAW memperoleh banyak pelayan, ia berkata kepada Fathimah agar meminta kepadanya seorang pelayan. Namun Rasulullah SAW tidak mengabulkannya dan sebagai gantinya beliau mengajarinya beberapa kalimat do`a, yaitu membaca tasbih, tahmid dan takbir, masing-masing 10x setelah sholat dan mengajarkan untuk membaca tasbih 30x, tahmid 30x dan takbir 34x ketika hendak tidur. Dari pernikahan Ali dan Fathimah, Rasulullah SAW memperoleh 5 orang cucu, Hasan, Husein, Zainab, Ummi Kultsum dan yang satu meninggal ketika masih kecil.
Padahal Rasulullah SAW sangat mencintai Fathimah, hadits dari Musawwar bin Mughromah, ia berkata "Aku mendengar Nabi SAW berkata ketika Beliau sedang berdiri di mimbar :"Sesungguhnya Bani Hasyim bin Mughirah meminta izin kepadaku agar menikahkan putri mereka dengan Ali bin Abi Thalib, aku tidak mengizinkan mereka. Kemudian tidak aku izinkah kecuali bila Ali menceraikan putriku dan menikah dengan putri-putri mereka. Sesungguhnya Fathimah adalah bagian dariku, meragukanku apa yang meragukannya dan menyakitiku apa yang menyakitinya."(H.R Ash-Shohihain)

9. Jika hidup yang penuh Penderitaan tetap dijalani dengan sabar, ikhlas dan ibadah pada Allah, maka Anda calon penghuni surga, inilah “sedikit” gambaran surga.
SYURGA
* Nilai dunia dibanding syurga: Firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa' : 77 yang artinya : "Kesenangan di dunia ini hanya sebentar dan akhirat itu lebih baik untuk orang-orang yang bertaqwa dan kamu tidak akan dianiaya sedikitpun."
Rasulullah SAW bersabda : "Tidaklah dunia ini dibanding kenikmatan akhirat kecuali seperti salah seorang diantaramu yang mencelupkan jarinya ke dalam air laut, maka lihatlah berapa banyak air yang ada di jarinya." (HR. Muslim).
* Keindahannya Rasulullah SAW pernah menjelaskan keindahan syurga diantaranya adalah : "Batu batanya dari emas dan perak, perekat (batu-batu) nya berupa misik harum, kerikilnya berupa permata dan yakut dan tanahnya dari za'faran. Barangsiapa memasukinya akan mendapatkan kenikmatan dan tidak pernah celaka, kekal tidak mati, pakaiannya tidak akan usang dan selalu awet muda." (Hadits shahih riwayat Ahmad, dan Tirmidzi).
* Makanan, minuman dan pakaian penghuninya Firman Allah SWT dalam Surah Al-Waqi'ah : 20 - 21 yang artinya : "Dan buah-buahan dari apa yang mereka pilih, dan daging burung dari apa yang mereka inginkan."
Dalam Surah Al-Insan : 5 yang artinya : "Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur."
Juga dalam Surah Al-Insan : 21 yang artinya : "Mereka memakai pakaian sutera halus yang hijau dan sutera tebal dan dipakaikan kepada mereka gelang terbuat dari perak, dan Rabb memberikan kepada mereka minuman yang bersih."
* Bidadari Firman Allah dalam Surah Ad-Dukhan : 54 yang artinya : "Demikianlah. Dan Kami berikan kepada mereka bidadari."
Allah SWT, dalam Surah Ar-Rahmaan juga mensifati mereka dengan cantik dan jelita, putih bersih dipingit dalam rumah, dan belum pernah tersentuh oleh jin maupun manusia (ayat 65 - 69).
Rasulullah SAW juga bersabda : "Jika wanita penghuni syurga turun ke dunia ini, tentu antara langit dan bumi ini akan bersinar, dan bau harumnya akan bersenar memenuhinya dan mahkota di kepalanya lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Bukhari).

10. Jika bunuh diri tetap menjadi pilihan orang yang menderita, stress dan putus asa, maka Neraka tempatnya, inilah “sedikit” gambaran Neraka
NERAKA
* Kedalamannya Dari Abu Hurairah r.a., ia berkata : "Ketika sedang bersama Rasulullah, kami mendengar sesuatu jatuh. Maka beliau bersabda, 'Tahukah kalian suara apa itu?'. Kami menjawab, 'Allah dan RasulNya lebih tahu'. Beliau bersabda, 'Itu adalah suara batu yang dilemparkan ke neraka semenjak 70 tahun yang lalu, dan ia sekarang masih meluncur ke (dasar) neraka." (HR. Muslim).
* Panasnya Rasulullah SAW bersabda: "Api kita adalah satu bagian diantara 70 bagian dari api neraka (1/70)." (HR. Muslim).
*Sebiji sawi Neraka
Dari sebuah hadis ada diceritakan ALLAH s.w.t. telah menghantar malaikat Jibril bertemu malaikat Malik untuk mengambil api darinya bagi kegunaan Adam untuk memasak. Malaikat Malik pun bertanya "Wahai Jibril! berapa banyakkah yang kamu mahu?" Sebesar buah tamar, jawab Jibril. Kata Malik, "Tahukah kamu, kalau aku berikan api neraka sebesar yang kamu mahu pasti akan hancur lebur 7 petala langit dan bumi kerana kepanasannya. "Kalau begitu separuh buah tamar, kata Jibril. Jawab Malik, "Kalau separuh darinya nescaya langit tidak dapat menurunkan hujan walaupun setitik ke bumi dan segala tanaman akan musnah." Malaikat Jibril lalu memohon pertolongan dari ALLAH untuk mengetahui jumlah yang betul. ALLAH lalu berfirman, "Ambillah sebesar biji sawi." Pergilah Jibril mendapatkan api itu kemudiannya api itu dibasuh dahulu dengan 70 buah sungai di syurga. Setelah itu ianya dibawa kepada Adam dan diletakkan di atas puncak gunung yang tinggi. Tiba-tiba cairlah gunung itu dan tinggallah hanya sedikit maka api itulah yang digunakan hingga sekarang. Kesimpulannya, api neraka beribu-ribu kali lebih panas dari api di dunia. Nauzubillahiminzalik.
* Makanan, minuman dan pakaian penghuninya Firman Allah dalam Surah Al-Waqi'ah : 51 - 55 yang artinya : "Kemudian sesungguhnya kamu hai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum."
Rasulullah SAW bersabda : "Seandainya setetes zaqqum jatuh ke dunia, tentu akan merusak kehidupan penduduk bumi. Lalu bagaimana dengan orang-orang yang menjadikannya sebagai makanan?." (Hadits hasan shahih menurut Tirmidzi).
Dan FirmanNya dalam Surah Muhammad : 15 yang artinya : "...dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya."
Dan FirmanNya juga dalam Surah Al-Hajj : 19 - 20 yang artinya : "Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka)."
Ibrahim At-Taimi jika membaca ayat ini, ia berkata, "Maha suci Dzat yang telah menciptakan pakaian dari api."
(Akhwalul Jannah wa An-Naar, Sulaiman A). Tulisan ini diolah dari berbagai sumber, salah satunya: Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia


11. Berikut Tips Sederhana Mengatasi Masalah agar Bunuh Diri tidak jadi dilakukan!

Pertama: Mencari konpensasi/pelarian positif; berlari sampai benar-benar lelah, mandi berlama-lama, olah raga, fitness, nonton film dan main Games
Kedua: Melihat masalah dengan cerdas; banyak yang lebih sengsara dari Anda, tapi Anda tetap mampu menjalani kehidupan, contoh; korban Tsunami Aceh yang dibiarkan membusuk berhari-hari, baru bisa dikuburkan, masalah atau musibah yang Anda alami lebih ringan bukan?
Ketiga: Menghadapi masalah secara kreatif; menulis dalam puisi, cerpen, novel, buku harian, blog dan menyampaikan pada teman melalui facebook, saya bersedia membantu Anda, search Zamhari Hasan di Facebook.
Keempat: Mengadukan masalah pada Allah lewat shalat Tahajjud pada malam hari dan berdzikir Istigfar atau “Allah” sebanyak-banyaknya untuk menenangkan diri, Allah berfirman “Ingatlah! Sesungguhnya dengan mengingat Allah (berdzikir), hati akan menjadi tenang.”
Kelima: Menyelesaikan masalah dengan cara; mempersempit ruang lingkup masalah, menemukan jalan keluar terbaik dan menjalankannya dengan semua resiko yang terjadi.

Siapa saja yang merasa bahwa bunuh diri sebagai jalan keluar
Hidup menderita dan susah, lalu timbul hasrat bunuh diri
Tertimpa musibah dasyat, sehingga ingin bunuh diri
Merasa stress berat dan mau bunuh diri
Hidup tertekan dan merasa dibenci semua orang, sehingga timbul ide bunuh diri
Menderita penyakit yang parah atau tidak sembuh2, hingga ada niat bunuh diri
Putus asa pada hidup yang dijalani sampai mau bunuh diri
Hubungi No. HP Ahmad Zamhari Hasan, 08176956688
Di samping itu, Anda akan diberi hadiah Novel Digital berjudul Bidadari Posmodern (Salah satu isinya tentang Tokoh Utama yang hampir bunuh diri karena derita cinta).
Bumi Allah, 3 Desember 2009


Hamba Allah,




(Ahmad Zamhari Hasan)

Senin, 04 Januari 2010

Sarana Konsultasi Gratis

Jika anda punya masalah berat
Jika anda merasa stres atau depresi
Jika anda butuh teman untuk mendengarkan
Jika anda ingin berhasil dalam hidup
Jika anda ingin berusaha mengatasi kegagalan
Jika anda mau menjadi orang yang lebih baik
Jika anda mau belajar secara online
Konsultasikan masalah Anda melalui email:
sam_penulis@yahoo.com
otodidaktor@yahoo.co.id

UNTUK MENGIKUTI KULIAH ALTERNATIF ONLINE GRATIS, HARUS MENGISI FORMULIR SUPAYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNG EFEKTIF, EFISIEN DAN DISESUAIKAN DENGAN BAKAT ANDA! SAYA TIDAK MELAYANI YANG BELUM MENGISI FORMULIR INI!
Copy and Paste sub judul: CARA MENGISI FORMULIR