Rabu, 10 Februari 2010

Tips Sukses Belajar di Pondok Pesantren

Inilah 7 Value in living (BPKM SB2) yang harus menyatu dalam diri seseorang untuk sukses!
1. Belajar Otodidak Seumur Hidup
2. Proses dan Hasil; proses berlangsung tahunan dan dilakukan dengan sungguh-sungguh , hasil ditunjukkan dengan nilai tinggi, penguasaan ilmu yang terbukti, dan jelas di depan mata
3. Kerja Sama; bekerja sama saling menguntungkan dengan siapa saja
4. Mandiri; bekerja apa saja asal halal
5. Semangat Pantang Menyerah; Thomas Alfa Edisan gagal 9944 kali, tapi tidak ada kata menyerah, begitu berhasil di langkah 9945, dia memiliki 1033 hak paten; 7 turunan kaya, sayang bukan Muslim, sehingga tempatnya Neraka. Jika kamu hanya gagal 100 kali, teruslah berusaha, apalagi cumin gagal satu, dua dan tiga kali.
6. Beriman Penuh Keyakinan; bahasa lain Kecerdasan Spritual. Orang barat ramai-ramai mengembangkan Kecerdasan Spritual guna menjalani hidup dalam abad ketidakpastian ini. Maka, umat Islam seharusnya memupuk iman mereka sedikit-demi sedikit menuju kesempurnaan iman; inilah hakikan Kecerdasan Srpitual.
7. Bahagia Dunia dan Akhirat; jika hanya sukses di dunia, tapi di akhirat justru disiksa/tidak bahagia, apalah gunanya. Makanya dalam merintis jalan kesuksesan; memulai dengan cara yang baik, berusaha dengan baik, menjalani proses dengan baik, dan berhasil dengan baik pula. Wujudkan “Rabbanaa aatina fid dun ya hasanah wafil aakhiroti khasanah Faqina adzaaban naar!” dalam kenyataan = Usaha dan tawakkal.

I. Tips Sukses dalam belajar di Pesantren
1. Cara Belajar di kelas;
a. Perhatikan apa yang disampaikan guru dengan seksama
b. Mencatat hal-hal atau poin-poin penting yang disampaikan guru
c. Kalau merasa bosan belajar di kelas, maka belajarlah sambil menggerakkan tangan, kaki atau fulpen
d. Saat pergantian guru, gerakkan badan sejenak dan duduk kembali dengan tenang
e. Kalau dimarahi guru, terima dengan lapang dada dan berusaha memperbaiki kesalahan. Jika dimarahi, padahal tidak berbuat salah atau menerima akibat kesalahan orang lain, terimalah dengan sabar. Ini salah satu bentuk Tarbiyah (Ujian) Allah untuk mengangkat derajat seseorang suatu waktu kelak.
f. Bertanya pada guru saat kesulitan memahami suatu pelajaran
g. Saling belajar dengan teman saat tidak ada guru; satu membaca dan satunya mendengarkan.
2. Membaca 10 menit setelah pulang sekolah dan kegiatan pagi di Pesantren;
a. Membaca cepat
b. Mengingat yang penting saja
c. Terus menerus
3. Meruntuhkan Tembok Mental Untuk Belajar; Saya ini bodoh, Belajar itu sulit, dan Belajar itu tidak menyenangkan jadi harus dijauhi.
4. Membangun Mental Baru; Saya meyakini sebagai orang yang cerdas dan pintar, Belalar itu mudah asal mengetahui caranya, dan Belajar itu menyenangkan jika mampu mensiasatinya.
5. Menyediakan waktu 2 jam setiap hari untuk belajar sendiri;
a. Membaca buku, keadaan, lingkungan dan kehidupan sehari-hari
b. Menulis apa yang ada di benak
c. Mempraktikkan apa yang diketahui
d. Membantu teman yang mengalami kesulitan belajar atau tidak betah di pondok
6. Menyenangi semua hal yang dipelajari
7. Mematuhi semua peraturan pondok secara sukarela
8. Menghapal 3 kosa kata baru dalam bahasa Arab setiap hari


9. Pada tahun kedua, menghapal 3 kosa kata baru bahasa Inggris setiap hari
10. Menyukai semua pengajar agar dapat barokahnya
11. Membuat suasana dan tempat belajar yang baik dan menyenangkan
12. Melakukan Ibadah secara tulus karena Allah; shalat 5 waktu berjamaah, mengaji Al-Qur’an (khususnya surat Waqi’ah 3X tiap hari), Shalat Tahajjud, Dhuha dan Hajat, dzikir pagi petang, dan berdoa. Buah dari semua ini ialah kesuksesan saat dewasa kelak.
13. Olah raga secara teratur sesuai fasilitas olah raga yang ada di Pondok, anggap sebagai refreshing yang menyehatkan.
14. Jika tidak betah di Pondok, maka harus melakukan;
a. Konsultasi pada Kiai/Guru
b. Meminum air dari kran di pondok secara langsung sambil berdoa pada Allah supaya diberi hidayah dan anugerah untuk betah di pondok.
c. Mengadu pada Allah saat shalat Tahajjud malam hari
d. Timbulkan motivasi bahwa dengan menyelesaikan pendidikan pesantren, maka Masa Depan Cerah dan Cemerlang pasti datang.
II. Tips Mencapai Cita-Cita
1. Menulis cita-cita yang ingin diraih;
a. Cita-cita terbesar dalam hidup; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
b. Cita-cita middle/sedang; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
c. Cita-cita biasa; rumusan rencana harian, bulanan, dan tahunan berikut goal-goal yang ingin dicapai.
2. Meniti Tangga Sekolah sampai berhasil melalui; Akademis dan Belajar Otodidak;
a. Belajar di pesantren; dari SMP Islam/MTs, SMA Islam/MA sampai selesai, dan berusaha melanjutkan guna meraih gelar S1, S2 dan S3.
b. Mengasah kemampuan belajar sendiri (tanpa bimbingan siapa pun) supaya dapat melakukannya setelah tidak mondok lagi, sehingga prinsip belajar seumur hidup dapat dijalani
3. Melakukan hal-hal kecil yang bernilai besar;
a) Melaksanakan tips belajar sederhana di atas secara konsisten
b) Menjalankan ibadah spiritual; shalat 5 waktu, ditambah Hajat, Tahajjud, Dhuha (walau hanya 2 raka’at, tapi istiqamah) dan mengaji Waqi’ah 3X setiap hari. Inilah bentuk tawakkal, sedang langkah-langkah di atas sebagai Usaha. Usaha dan tawakkal = Jaminan kesuksesan; “Faidzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallah” artinya “Jika kamu membulatkan tekad (akumulasi usaha), bertawakkallah pada Allah.”
c) Membantu orang lain sesuai kemampuan atau bersedekah; Sedekah terbukti melariskan perdagangan dalam bisnis dan membantu kesuksesan dalam hidup.
4. Bekerja apa saja asal halal tanpa memilah-milih pekerjaan
5. Menjalani hidup sederhana dan apa adanya; teman saya Dr. Agus Wedi Malang berasal dari keluarga miskin, tapi karena hidup apa adanya; kos-kosan sempit, makan sederhana, berpakaian sederhana, dan menjalani hidup dengan keteguhan hati meski pernah menjadi Kernet angkot untuk menyambung hidup. Ibadah spritualnya (tawakkal) sangat bagus beriringan dengan kebulatan tekad. Hasilnya; Wisuda Dr. tinggal di depan mata.
6. Memiliki tabungan walau sedikit demi sedikit.
III. Tips Mengatasi Masalah 5 M
1. Mencari konpensasi positif (pelarian yang baik); berlari, mandi berlama-lama, olah raga dan main Games
2. Melihat masalah dengan cerdas; banyak yang lebih sengsara dari Anda, tapi Anda tetap mampu menjalani kehidupan, contoh; korban Tsunami Aceh.
3. Menghadapi masalah dengan kreatif; menulis dalam puisi, cerpen, novel dan buku
4. Mengadukan masalah pada Allah lewat shalat Tahajjud dan dzikir
5. Menyelesaikan masalah dengan; mempersempit masalah, menemukan jalan keluar terbaik dan menjalankannya dengan semua resiko.


Ahmad Zamhari Hasan
Bumi Allah, Sabtu; 21 Shafar 1431 H./06 Februari 2010

Senin, 08 Februari 2010

Cara Isi Formulis KAO

UNTUK MENGIKUTI KULIAH ALTERNATIF ONLINE, HARUS MENGISI FORMULIR INI SUPAYA PEMBELAJARAN BERLANGSUNG EFEKTIF, EFISIEN DAN DISESUAIKAN DENGAN BAKAT ANDA! SAYA TIDAK MELAYANI YANG BELUM MENGISI FORMULIR INI!
Ketik saat memulai ngenet: www.sampenulis.blogspot.com maka tulisan Cara Mengisi Formulir diblog dulu dan klik ctrl (control) C, lalu tempatkan dalam Word (tentu saja harus membuka Microsoft Word terlebih dahulu) dan ctrl V. Setelah itu Control S (save/simpan) tulis nama file: formulir, lalu ISI FORMULIR. Setelah selesai diisi, blok semua Ctrl A, lalu ke Ctrl V ke Email: sam_penulis@yahoo.com atau otodidaktor@yahoo.co.id
Cara memblok: Jika menggunakan Control A (yang diblok semua) padahal yang mau digandakan (copy) hanya sebagian, cara Ctrl+Shift dengan menggunakan fungsi panah kanan atau bawah (panah empat yang menunjukkan krusor atas, bawah, kiri dan kanan. Lalu control C (copy) dan tempatkan hasil copyan dan klik control V.

Formulir Kuliah Alternatif Online

1. Nama : ……………………………………………………..
2. Tempat Tgl. Lahir : ……………………………………………………..
3. Alamat : ……………………………………………………..
……………………………………………………..
4. Bersedia mengikuti Kuliah Seminggu sekali, sesuai Jadwal: Hari ………
……………………….. Jam ………………………. Waktu Kuliah yang
Anda inginkan.
5. Apa yang paling tidak disenangi ketika belajar : ……………………..
………………………………………………………………………………
6. Tujuan Pribadi/Cita-Cita apa yang hendak dicapai:
a. Tertinggi: …………………………………………………………………
b. Menengah: .………………………………………………………………
c. Biasa: .....…………………………………………………………………
7. Usaha-usaha Anda untuk mencapai cita-cita
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
d. ……………………………………………………………………………
e. ……………………………………………………………………………
f. ……………………………………………………………………………
8. Tantangan yang dihadapi untuk mencapai cita-cita
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
9. Latar belakang Ortu
a. Nama Bpk/Ibu ……………………………………………………………
b. Pekerjaan Bpk/Ibu ………………………………………………………..
c. Nama saudara …………………………………………………………….
d. Prakiraan Penghasilan Ortu Sebulan ..…………………………………….
10. Bidang studi apa yang paling disenangi sebelumnya
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
11. Agama : …………………………………………………………………….
12. Email ……………………………. Facebook ……………………………...
No HP. …………………………………….
13. Memberi informasi jika berhalangan untuk mengikuti kuliah melalui dunia maya
14. Ingat Anda TIDAK MENDAPAT GELAR/IJAZAH, tapi KEAHLIAN. Saat Anda berhasil, Insya Allah Anda memberikan Sertifikat Khusus.
15. Bersungguh-sungguh dalam mengikuti Kuliah Alternatif Online ini.
16. Menjalankan komitmen/janji yang dibuat sebaik-baiknya
17. Pengalaman
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
18. Latar belakang Pendidikan
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
19. Kegiatan-kegiatan yang dijalani saat ini/pekerjaan (bagi yang bekerja)
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
20. Apa saran Anda untuk Kuliah Alternatif Online
a. ……………………………………………………………………………
b. ……………………………………………………………………………
c. ……………………………………………………………………………
………………….., ….-….-……..
Otodidaktor,

( …………………………… )

Untuk mengirim email:
1. Pilih New/Compose : messege atau tulis pesan
2. Cc: sam_penulis@yahoo.com (email saya yang dituju)
Cc: otodidaktor@yahoo.co.id (email lain yang ingin dikirim)
Subjek : formulir (judul tulisan)
3. Di bawah Attach file, barulah tempat kamu meletakkan data yang ingin dikirim, tulis Control V (paste) = (ingat, sebelumnya sudah isi formulir, control A, control C, sekarang waktunya memunculkan di email).
4. Attach file: (untuk mengirim naskah lain yang disimpan di Direktori C/D atau flash disc). Setelah itu muncul pilihan …….. browes, masukkan data yang ingin dipindah. …….. Browes jika ada data lain. Lalu pilih Attache File dan Continu, lalu tunggu. INGAT, JIKA TIDAK ADA DATA LAIN, Attach file TIDAK USAH DIPAKAI.
5. Send (berada di atas): kirim tulisan, maka tulisan terkirim. Biasanya memunculkan tulisan Back to Inbok, klik dua kali, maka kembali ke Inbok.
Untuk Membuka dan Membaca Email;
1) Klik 2x Modzila atau e Internet Eksplorel, lalu tulis: mail.yahoo.com/mail.yahoo.co.id atau www.gmail.com, (jika perlu pilih Sigh In) lalu isi nama email Anda ………………. Pasword …………….
2) Klik Inbok atau kotak pesan 2x, lalu klik 2x pesan yang diterima;
a. Membaca langsung pesan yang diterima
b. Membaca pesan yang diterima dari attach file, klik 2x (judul tulisan di bawah subjek dan di atas pesan yang diterima), klik 2x Downloud, pilih open (membuka file) atau save (untuk menyimpan langsung). Lalu Save As (simpan di tempat yang Anda inginkan)
3) Kalau Anda ingin membaca pesan yang pernah dikirim, klik Sent, lalu klik 2x!
Fungsi dalam email:
1. Inbok : kotak surat untuk menerima email dari saya atau orang lain
2. Sent : untuk mengetahui tulisan yang telah terkirim atau memanfaatkan tulisan lama yang telah dikirim.
3. Draft: untuk menyimpan tulisan
4. Spam : Tong sampah/tulisan yang dikirim oleh orang yang tidak dikenal, biasanya berisi penipuan dari orang lain.

Keberhasilan Hakiki Dalam Akhir Zaman

Kata keberhasilan merupakan kata sakti yang dapat membuat manusia mengalami berbagai macam situasi, masalah dan tantangan guna mencapainya. Akibat pengaruh teori evolusi Darwin (secara ilmiah dianggap pemdodohan abad 19 dan 20), maka manusia yang terkuat lewat persaingan merupakan orang yang berhasil, tidak peduli menghalalkan segala cara atau tidak. Kapitalisme (Jargon abad 20 yang menunggu kehancuran) mengakibatkan orang-orang pemiliki modal atau orang kaya yang dianggap berhasil. Sebagian menganggap keberhasilan yakni memegang jabatan tertinggi. Sebagian menganggap gelar akademis tertinggi sebagai puncak keberhasilan. Sebagian menganggap status sosial sebagai puncak keberhasilan. Sebagian menganggap puncak prestasi sebagai keberhasilan.
Padahal makna keberhasilan sesungguhnya dalam tiga makna; pertama, senantiasa berusaha untuk berbahagia dunia dan akhirat sesuai tuntunan Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW, kedua, memanfaatkan semua potensi Allah dalam diri guna menjalani hidup yang lebih baik, ketiga, menjalani kehidupan sesuai kemauan diri yang benar, bukan dipaksa keadaan, lingkungan atau orang lain. Rumusan makna yang sesuai dengan Era Baru.

Mensyukuri Keberhasilan Kecil
Seseorang yang berambisi meraih keberhasilan, maka dirinya akan berusaha sekuat tenaga untuk meraihnya dengan segala cara. Padahal ketika keberhasilan diraihnya, ada perasaan hambar karena banyak yang dikorbankan, termasuk menghancurkan orang lain, sehingga hanya kesenangan sekilas yakni dianggap berhasil di depan mata orang. Sayangnya, kebanyakan orang senang melakukan hal ini dengan berasalan sebagai tuntutan zaman.
Sedangkan seseorang yang berusaha sekuat tenaga guna meraih keberhasilan dengan cara yang baik, sehingga tangga kesuksesan yang diraihnya melalui lorong pintu gelap yang jauh, walau akhirnya mampu meraih keberhasilan. Orang seperti ini, akan menikmati proses sama dengan menikmati hasilnya. Namun, hanya sedikit orang yang menggunakan cara ini dalam zaman posmodern.
Berhubung yang kedua merupakan cara terbaik dalam meraih keberhasilan tanpa harus mengorbankan orang lain, maka hal ini perlu diuraikan panjang lebar agar setiap orang tergerak guna melakukan hal ini dalam meraih keberhasilan.
Dalam kehidupan sehari-hari, beragam aktivitas dilakukan, baik dengan perencanaan atau tidak. Tanpa disadari, sesungguhnya keberhasilan-keberhasilan kecil diraih seseorang saat menjalaninya. Karyawan yang gigih bekerja dapat menjalankan tugas dengan baik. Pegawai pemerintah dapat menjalankan tugas atasanya lebih baik dari yang diduga. Pedagang dapat menjual dagangannya lebih baik dari hari kemarin. Pengusaha dapat mencapai target yang dicanangkan. Pemerintah mampu menjalankan rencana-rencana aksi yang telah disusun. Ibu rumah tangga mampu melahirkan bayinya dengan lancar. Guru dapat mengajar dengan baik, sehingga murid-muridnya dapat memahami dan mempraktikkan yang diajarkan. Semua ini merupakan keberhasilan kecil yang lewat begitu saja.
Hanya saja, berhubung keberhasilan kecil, maka dibiarkan begitu saja. Padahal seharusnya keberhasilan kecil ini harus disyukuri, sebab dari keberhasilan-keberhasilan kecil inilah sesuatu yang lebih besar dapat diraih. Dalam terminologi Islam, orang yang bersyukur, maka rizkinya ditambah Allah. Ini berarti mensyukuri keberhasilan kecil merupakan langkah awal dalam meraih keberhasilan besar yang diraih.
Dalam menghadapi persaingan, gunakan beberapa langkah; anggap mereka sebagai partner bukan pesaing, lakukan persaingan (perpatneran) yang sehat, melakukan yang terbaik dengan cara yang baik, mendekatkan diri pada Allah SWT tanpa pernah percaya pada dukun, paranormal dan sejenisnya, saling silaturrahmi dan membantu, dan berhasil bersama.
Dari keberhasilan kecil, perlahan-lahan menuju keberhasilan menengah. Rasa syukur pada Allah diwujudkan lebih besar yakni beribadah spiritual (Shalat 5 waktu berjamaah karena butuh, shalat Sunnah Dhuha, Mengaji waqi;ah 3X, istigfar 100X setiap hari, puasa Ramadhan) dan ibadah sosial (zakat fitah, zakat harta dan membantu orang lain sesuai kemampuan). Jalan inilah yang membimbing seseorang meraih keberhasilan besar. Wujud rasa syukur lebih besar yakni ibadah spiritual (Shalat Sunnah Tahajjud dan Hajat, menunaikan ibadah haji, puasa Sunnah dan isqiqamah shalat berjamaah) dan sosial (menjadi dermawan sejati tulus karena Allah dan membantu siapa saja yang membutuhkan).

Menikmati Keberhasilan dan Kegagalan
Jangan remehkan keberhasilan-keberhasilan kecil yang dialami dalam kehidupan setiap hari, sebab inilah tangga sesungguhnya dalam meraih keberhasilan. Ini berarti, setiap keberhasilan dinikmati, sehingga saat kegagalan datang, hakikatnya banyak keberhasilan kecil yang diraih.
Manusia hanya senang meratapi kegagalan-kegagalan tanpa mengingat keberhasilan-keberhasilan kecil yang diraihnya, karena merasa selalu gagal, maka dirinya tidak pandai bersyukur dan nau’dzubillah menyalahkan Allah atas keadaan yang dialami.
Pedagang yang jatuh bangkrut, harus mengingat bahwa banyak keberhasilan yang telah diraihnya. Maka, saat jatuh bangkrut, ingat kembali keberhasilan-keberhasilan di masa lalu, sehingga timbul semangat untuk bangkit dari keterpurukan. Kebangkrutan yang dialami merupakan ujian Allah agar dirinya lebih kuat, bersemangat dan bekerja keras guna menjalani langkah baru menuju masa depan.
Pengusaha yang bangkrut, dapat memulai usaha dari nol dengan menikmati kembali keberhasilan-keberhasilan kecil yang dilaluinya guna menuju puncak keberhasilan.
Sarjana yang tidak mendapatkan pekerjaan, maka harus berusaha bekerja apa saja asal halal, lalu menyusun langkah dari nol agar ilmunya dapat dimanfaatkan dalam pekerjaan besar yang ingin diraihnya di masa depan.
Memulai langkah baru adalah cara untuk meraih keberhasilan-keberhasilan kecil yang harus disyukuri, sehingga keberhasilan menengah dapat diraih dan keberhasilan besar datang dengan sendirinya.
Siklus dalam meraih keberhasilan, dimulai dari bawah, menghadapi banyak tantangan, meraih keberhasilan-keberhasilan kecil, lalu meraih keberhasilan menengah, mengalami keterpurukan, bangkit kembali sampai menuju puncak keberhasilan. Siklus ini bisa berubah-ubah. Namun, intinya kebanyakan manusia tidak bersabar saat menerima tantangan dan keterpurukan, sehingga mereka gagal dalam meraih keberhasilan menengah, apalagi meraih keberhasilan besar. Semakin besar keberhasilan yang ingin diraih, maka tantangan dan keterpurukan semakin besar.
Jika Anda takut pada tantangan, keterpurukan, kesalahan dan kegagalan, maka jangan pernah ingin meraih keberhasilan. Sebab inilah Sunnatullah (Siklus kehidupan) dalam meraih keberhasilan. Jadi, ketika Anda menikmati keberhasilan –baik kecil, menengah atau besar-, maka persiapkan diri Anda guna menghadapi tantangan, keterpurukan, kesalahan dan kegagalan. Sehingga Anda tersenyum saat berhasil dan tersenyum saat gagal.
Senjata utama dalam menghadapi tantangan, keterpurukan, dan kegagalan, adalah bersabar. Bersabar dalam Islam bukan bermakna berdiam diri, melainkan merenungkan segala sesuatu dengan membuka diri pada ilham Allah, mundur guna menyusun langkah baru, menstabilkan emosi, membuka raksasa tidur dalam pikiran untuk merumuskan strategi baru, dan menjalankannya dengan penuh semangat. Inilah wujud kesabaran hakiki yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW, hamba Allah dan Rasul terbaik sepanjang zaman.

Penutup
Mensyukuri setiap keberhasilan, khususnya keberhasilan-keberhasilan kecil adalah cara paling efektif guna meraih keberhasilan sesungguhnya, ini membenarkan firman Allah “Jika kalian bersyukur, maka akan kutambah nikmatku pada kalian…” Maka yakinlah untuk meraih keberhasilan dengan cara atau proses yang benar, melakukan hal benar dan menuju sesuatu yang diridhai Allah, sehingga kebahagiaan dunia akhirat dapat diraih.
Mensyukuri keberhasilan dengan dua cara. Pertama; bersyukur pada Allah dengan senantiasa mengingat Allah dalam berbagai keadaan, melakukan ibadah spiritual dan sosial secara tulus, dan beriman penuh keyakinan pada Allah. Kedua; berterima kasih pada manusia dengan senantiasa mengingat kebaikannya, berbuat baik pada siapa saja, berbagi ilmu atau harta pada orang yang membutuhkan, bermanfaat pada semua makhluk, dan mengelola anugerah Allah berupa semesta sebagai tempat yang nyaman atau tentram bagi seluruh makhluk.
Jangan pernah mengkhawatirkan keberhasilan yang diraih orang lain, melainkan harus mengkhawatirkan diri sendiri yang tidak bersemangat menjalani kehidupan, tidak Struggle, tidak memiliki motivasi untuk berhasil, tidak menggunakan cara yang baik untuk berhasil, dan tidak berbuat apa-apa. Ketika orang lain berhasil, turut bersyukur pada Allah, sebab keberhasilan mereka merupakan anugerah Allah. Bahkan, orang yang paling berhasil di muka bumi ialah seseorang yang membantu orang lain berhasil atau lebih berhasil dari dirinya tulus karena Allah SWT.

Ahmad Zamhari Hasan
Bumi Allah, Sabtu; 21 Shafar 1431 H./06 Februari 2010