Samhori[i]
I. Memahami Apa Itu Cerita Pendek/Cerpen?
Ciri-ciri Cerita Pendek
- Bercerita tentang suatu peristiwa, pengalaman, dan khayalan atau menyuguhkan cerita dengan bercerita.
- Sebuah karya fiksi yang bertsifat fiktif dan imajinatif, ada yang berdasar kenyataan dan tidak
- Cerita ditulis dalam bentuk prosa
- Panjang cerita dalam batasan tertentu
II. Mendalami Unsur-Unsur dalam cerita pendek
Unsur-unsur cerpen terbagi dalam unsur intrinsik/berada
dalam cerita ada enam yakni tema, tokoh/perwatakan, latar/setting, alur, teknik
penceritaan, diksi dan unsur ekstrinsik; hal-hal yang mempengaruhi
cerita dari luar yakni budaya, sosial, politik, ekonomi, dan adat istiadat.
1. Tema;
persoalan yang menduduki tempat utama dalam cerita. Tema dalam cerpen biasanya
tersembunyi. Tema cerita berasal dari segala aspek kehidupan manusia.
2. Tokoh dan Perwatakan.
Tokoh tiga dimensi; fisiologis (fisik; kelamin, umur,
tubuh, raut muka), sosiologis (status, pekerjaan, jabatan, peranan dlm
masyarakat, kepercayaan, organisasi, dan kegiatan sosial), psykologis
(mentalitas, norma-norma, temperamen, perasaan, keahlian, watak, dan
kecerdasan).
Macam-macam tokoh dari sudut peran dalam
cerita terbagi dalam tokoh utama, tokoh pembantu, dan tokoh tambahan (yang
mendukung cerita) tokoh antagonis (tokoh jahat).
Dari sudut macam perwatakan terbagi
dalam;
- perwatakan statis; watak tokoh tidak berubah dari awal sampai akhir
- perwatakan dinamis; watak tokoh berubah-rubah
- perwatakan datar; watak tokoh dilihat dari salah satu aspek
- perwatakan bulat; watak tokoh dilihat secara keseluruhan seperti manusia apa adanya.
3. Alur Cerita;
rentetan cerita dalam cerpen/jalannya cerita.0
Bagian-Bagian alur;
- Keterangan permualaan/pengenalan cerita/tokoh.
- Penggawatan atau komplikasi; konflik cerita mulai masuk dalam cerita
- Puncak kegawatan atau klimaks; puncak ketegangan dalam cerita
- Peleraian atau antiklimaks; melerai konflik dalam cerita
- Penyelesaian akhir atau ending cerita; happy ending, bad ending, Quistion ending dan no ending.
4. Latar atau Setting Cerita; latar belakang hidup tokoh dan gambaran tempat atau waktu peristiwa dalam cerita. Latar yang baik harus mendukung unsure-unsur cerita laian seperti alur, perwatakan dan peristiwa. Latar juga berkaitan dengan warna lokal atau daerah dari suatu peristiwa atau cerita.
Tiga unsur setting adalah pertama waktu ; masa kini, masa lalu, masa depan dan waktu tak tentu (penulis tidak menyebutkan waktu cerita), kedua Suasana terbagi dalam suasana alamiah (berhubungan dengan alam; tempat, waktu dan cuaca), suasana soiso cultural (tata krama, tradisi, cara hidup, struktur masyarakat, sejarah dan kebudayaan), suasana batiniah (suasana hati, perasaan, khayalan, dan pikiran)
5. Teknik Penceritaan;
penulis harus menentukan pusat cerita atau pusat pengisahan dari cerita yang
diceritakan. Terbagi dalam:
Pertama; Metode orang Ketiga (dia
atau mereka) terbagi; pengarang sebagai dalang (penulis menceritakan
segala sesuatu yang dibuat, dikerjakan, dirasakan dan dipikirkan tokoh dalam
bercerita, penulis tahu segala hal), pengarang sebagai juru berita (penulis
menceritakan tokoh dari sudut yang dilihat dan didengar saja seperti laporan
wartawan), pengarang sebagai pengamat (pengarang hadir dalam setiap
tokoh, tapi kehadirannya tidak terlalu nampak).
Kedua: Metode Orang Pertama (aku,
saya, beta); metode otobiografi (tokoh cerita adalah diri sendiri pribada yang
diceritakan, seluruh cerita tentang diri sendiri), Metode aku (Seperti
menceritakan diri; pikiran, perasaan, dan khayalan, dan orang lain sebagai
tokoh pelengkap).
6. Diksi ; pilihan
kata. Pemilihan kata yang tepat, sehingga dapat menghidupkan imajinasi pembaca
dan kemampuan membedakan nuansa-nuansa makna sesuai gagasan yang ingin
disampaikan serta kemampuan menentukan bentuk yang sesuai situasi/keadaan
pembaca atau media bersangkutan.
III. Menulis Cerpen sebagai Praktik
Mulai menulis sumber cerita yang
berasal pengalaman masa lalu; kenangan masa kecil, kejadian tak
terlupakan, pengalaman pahit, pengalaman yang menyenangkan atau menyedihkan.
Kata kuncinya : “Aku ingat ….”
Berlatih menulis yang diingat!
Khususnya pengalaman paling menyakitkan dalam hidup. Semua bahan untuk karya sastra tidak lain
adalah kehidupan masa lali saya, Marcel Proust. Berlatih menulis di buku
harian. Orang yang kembali ke buku harian adalah orang yang mencari dirinya,
penyusuran jalan menuju pengembangan dan kesadaran, jalan menuju kreatifitas. Anais
Nin
Dalam mencari Inspirasi atau
gagasan/ide dari masa lalu juga. Jika gagasan terlalu banyak untuk di tulis,
bersemedi sebentar atau merenung, dan mendengarkan mimpi, lalu mulailah
menulis.
Cara menjelajahi ide: coba tulis topik
berikut; kegelapan, api, bunga, batu, sekolah, matahari, bulan pernikahan,
pemakaman, dan ketakutan, ketika menjelajahi topik-topik ini, topik-topik lain
muncul, pilihlah ide yang paling menarik perhatian anda.
BerImajinasilah (Menyusun
citra dalam diri tentang sesuatu hal,benda,kejadian dan keadaan) dari hal-hal
yang kita temukan dalam dunia keseharian, caranya mencatat apa yang kita lihat,
dengar, dan alami setiap hari. Dari bahan mentah ini, dunia imajinasi cerita
yang kita inginkan mulai dibangun dan ditulis menjadi cerita pendek. Jika kita
menulis yang benar-benar ingin kita tulis, imajinasi akan membangun cerita
perlahan-lahan secara otomatis. Buatlah kliping Koran tentang masalah yang
disukai, sebagai bahan untuk penulisan cerpen.
Dalam menulis paragraf pertama harus
hati-hati, apa sudah mampu menarik perhatian
pembaca? Kalimat-kalimatnya tepat nggak? Bila mengganggu, paragraf pertama dibuang atau diganti. Contoh paragraf
pertama: Tak lama setelah ibuku meninggal, aku mengemasi barang-barangku dan
pindah ke rumahnya di muara Georgia Savage.
Memperhatikan penggunaan kata
keterangan, kata sifat dan Kata serapan (berasal
dari bahasa Inggris atau Madura). Klasifikasi cerita A Hidup, B nyaris hidup, C
nyaris mati dan D mati. Prosa yang mati adalah prosa yang membosankan salah
satunya kerena penggunaan kata sifat dan keterangan secara berlebihan. Rebecca
West pernah menulis ulang sebuah bab sampai 26 kali.
Sering menulis agar irama prosa
muncul dan mengalir dalam kalimat, sehingga kaliamat dalam bentuk sejati
tercipta. Coba baca kalimat-kalimat yang ditulis keras-keras untuk menangkap
nadanya, belajar mengetahui irama yang tepat. Rasa ini bisa dipupuk dengan
banyak membaca buku fiksi/cerita.
Sudut pandang cerita (orang
pertama dan ketiga) harus unik dan menarik, dengan menggunakan bukan dengan
system PTS (penulis segala tahu; semua perincian ditulis, padahal ada yang
tidak perlu). Perlu banyak membaca cerpen lain untuk mengetahui cara mencari
sudut pandang pada penokohan orang pertama dan ketiga.
Menulis cerita lewat sarana understatement
(ungkapan dalam gaya menahan diri dan sering menggunakan bentuk negatif
atau ironi) bukan overstatement (menulis dengan cermat apa yang dapat
dilihat, dirasa, dan diengar panca indera).
Paragraf terakhir harus
diperhatikan dengan baik, ada kalanya editor memperhatikan paragaraf pertama
dan terakhir. Dalam menentukan akhir cerita dengan menentukan apa happy ending,
bad ending, Quistion ending dan No ending.
Penulis fiksi memiliki kebebasan untuk
membiarkan cerita menurut arahnya sendiri, tapi penulis harus memegang kendali
keseluruhan dari cerita.
Memberi judul cerpen yang
bagus, menarik dan sesuai, bisa dtentukan dulu atau ditentukan terakhir setelah
cerita selesai ditulis. Judul yang menarik terkadang terdiri dari satu atau dua
kata saja, tidak perlu panjang.
Membuat pembaca mempercayai yang
kita tulis; nama-nama tokoh dipilih yang sesuai dengan karakternya, menghindari
yang bersifat kebetulan, yakin pada kebenaran yang disampaikan dan kita percaya
yang kita tulis.
Menulis pertama kali dengan
tangan, perbaiki tulisan tangan sambil menulis di komputer, selesai ditulis
perbaiki kembali tulisan agar menghasilkan yang terbaik. Menulis ulang cerpen
yang kita tulis minimal tiga kali tulis ulang, lima kali lebih baik.
Penulis adalah
orang yang MENULIS, bila anda tidak menulis, maka bukan seorang penulis.
Perlu keberanian, dedikasi, kerja keras, dan kesungguhan.
Kesalahan-kesalahan dalam penulisan
cerpen
- Klise; ungkapan-ungkapan yang tidak sesuai, yang kita tulis dan mengaburkan gambaran yang ingin ditulis atu ceritanya biasa-biasa saja.
- Jargon; menulis kehidupan orang dengan kata-kata yang diciptakan pekerja sosial dan psikolog. Contoh jargon komputer update dan download.
- Kekeliruan bodoh; benda-benda mati dihidupkan seperti manusia tanpa mengetahui caranya.
- Metafora campur aduk yang tak jelas maknanya, tahi lalat pada jalan tol kehidupan politikus.
- Dialog kaku; perkataan orang tidak persis ditiru, tapi buatlah kesan pada pembaca bahwa dialog itu seperti yang pernah mereka katakan atau jangan dibuat-buat. Perlu latihan menulis percakapan.
- Gambaran tentang sesuatu secara berlebihan, sehingga mengganggu cerita.
Menulis keinginan dan kendala yang
dihadapi saat menulis menulis, misalnya ingin menulis cerpen dan ingin dimuat
di majalah, kendalanya; takut salah, malas, kekurangan ide dan tidak tahu
ceritanya. Monster kendala disingkirkan dengan bersikap santai, ketika suasana
nyaman hadirkan Malaikat yang berupa keinginan menjadi penulis terkenal,
mulailah menulis.
Anjuran-anjuran praktis
bagi yang ingin menulis cerita pendek:
- Mengetik di komputer lewat rental, kalau punya uang membeli komputer.
- Belajar mengetik di atas komputer atau Microsoft Word
- Membaca rubrik buku dan resensi buku di Koran.
- Membeli buku tentang tata cara menulis
- Membeli majalah yang banyak memuat cerpen dan buku kumpulan cerpen.
- Bergabung dengan kelompok penulis untuk saling tukar menukar pikiran
- Banyak membaca buku
Cara agar tulisan dibaca
orang orang/dipublikasikan:
- Mengirimkan tulisan ke majalah-majalah cerpen
- Mengikutkan tulisan dalam berbagai sayembara
- Membacakan cerita di depan umum atau lewat radio lokal
- Kalau sudah menghasilkan 20 cerpen, kumpulkan yang temanya selaras.
- Pilihlah satu penerbit dan kirimkan.
Syarat-syarat cerpen untuk majalah;
diketik dua spasi New Times Roman 12 sebanyak enam lembar, atau lebih dari 1200
kata.
Tale of Peter Rabbit (Harry Potter) karya Beatrix Potter, ditolak
oleh tujuh penerbit, dia menerbitkan sendiri dan diminta penerbit lain,
sekarang menjadi penulis terkaya di jagad raya. James Joyce pernah
ditolak 22 penerbit untuk karyanya Dubliners, begitu terbit berjhasil
dengan sukses. Frans Kafka seumur hidup karya-karyanya tidak
diterbitkan, berkat jasa seorang teman diterbitkan setelah kematiaannya.
[i]
Pembacaan kreatif dari Buku Menulis dengan Emosi, Pantuan
Empatik Mengarang Fiksi, Carmel Bird dan buku: Cerita Rekaan dan
Seluk Beluknya, Frans Mido