Jumat, 22 Januari 2010

Mengatasi Hantu Kegagalan

Membaca dan menyaksikan orang-orang berhasil, pasti membuat kita ingin berhasil seperti mereka. Kehidupan mereka seakan-akan nyaman, enak, menyenangkan, dan penuh kebahagian. Kehidupan indah yang hanya menjadi bayangan bagi orang-orang gagal, pecundang dan terpinggirkan.
Seandainya, kaca mata penglihatan kita diperbesar dan dipercanggih, sesungguhnya di balik kesuksesan mereka, tersimpan cerita-cerita memilukan, menggetirkan, menyedihkan dan menyengsarakan. Hanya saja yang kelihatan di permukaan adalah kesenangan dan kebahagiaan hidup mereka. Biasanya cerita-cerita tersebut, bermuara pada sejumlah kegagalan-kegagalan yang mereka alami.
Tidak ada kisah kesuksesan tanpa mencatumkan sejumlah kegagalan di baliknya. Tidak ada cerita orang hebat tanpa cerita memilukan di baliknya. Tidak ada kisah keberhasilan tanpa perjuangan yang melelahkan, penuh kegigihan dan dedikasi, air mata dan kesengsaraan.
Soekarno sebelum berhasil menjadi Presiden RI pertama, 19 kali bolak balik penjara dan ancaman pembunuhan berulangkali dialaminya. Thomas Alva Edison mengalami kegagalan 9944 kali, sebelum berhasil menemukan listrik. Bill Gates terpaksa berhenti kuliah dan bertahun-tahun hidup di garasi mobil guna melahirkan produk yang menjadi cikal bakal Microsoft. Ibnu Hajar 10 tahun belajar di Pondok, namun tidak satupun ilmu yang nyantol di otaknya alias bodoh, tapi beliau terus belajar sampai menemukan ilham “Air yang berhasil menembus batu setelah proses yang lama, itu berarti sebebal apa pun otak saya, pasti dapat mengerti Kitab (literature) atau menjadi cerdas dan jenius asal terus belajar seumur hidup,” hasilnya beliau mampu mencetak Ulama’-Ulama’ hebat dan mengarang banyak Kitab.
Dari beberapa contoh di atas, jelaslah bahwa kesuksesan yang mereka raih melalui perjuangan yang panjang (Struggle) dan melalui sejumlah kegagalan. Jadi, kalau Anda ingin menjadi orang yang sukses, maka persiapkan diri melalui kegagalan demi kegagalan. Semakin besar cita-cita atau tingkat keberhasilan yang mau dicapai, maka semakin banyak pintu-pintu kegagalan yang mau dilalui.
Realitas ini membimbing kita untuk tidak menjadikan kegagalan sebagai hantu, melainkan pemicu semangat untuk terus berusaha guna meraih keberhasilan. Kalau kegagalan dijadikan hantu, maka kita ketakutan dalam menghadapinya, padahal hakikat hantu ialah bayang-bayang yang diciptakan dalam benak kita tentang sesuatu. Kegagalan bukanlah hantu, melainkan stimulus guna meraih keberhasilan.
Sebagai stimulus, maka kegagalan demi kegagalan justru membuat seseorang semakin kuat, semakin cerdas karena melalui beberapa eksprimen, semakin bersemangat, dan semakin tertantang guna meraih keberhasilan.
Untuk mengukur keberhasilan, tidak ada batasan usia. Sungguh pandangan picik jika hanya membatasi keberhasilan dalam usia antara 20-40 tahun, sebab faktanya sebagian orang berhasil gemilang di usia senja seperti Walt Disney. Kalau Anda masih hidup, maka Anda punya peluang untuk berhasil, berapa pun usia Anda. Justru usia yang bertambah menambah kematangan dalam mengatasi kegagalan.
Sekarang lihatlah posisi Anda!
“Oh, saya berulangkali gagal mendapatkan pekerjaaan.”
“Saya terus menerus gagal dalam berwirausaha.”
“Saya gagal menjadi sarjana karena keluarga tidak mampu.”
“Saya gagal dalam sejumlah proyek yang diajukan.”
“Saya gagal meraih posisi yang lebih tinggi di kantor atau pemerintahan.”
“Saya gagal menjadi pegawai negeri.”
“Saya gagal Ujian Nasional.”
“Saya gagal UMPTN.”
“Saya gagal menjadi penulis best seller.”
“Saya gagal ……….” Biar anda sendiri mengisi titik-titik ini.
Dari pengakuan terhadap kegagalan, lalu mulai melakukan evaluasi penyebab kegagalan. Dari hasil evaluasi, renungkanklah sehingga ditemukan kesalahan dari diri. Buat beberapa langkah guna mengatasi penyebab kegagalan dan kesahalan diri. Pikirkan secara matang dan susun rencana aksi guna meneruskan langkah.
Contoh; saat Anda gagal mendapatkan pekerjaan, padahal sudah melamar di sana sini, maka tanyakan saat melamar pekerjaan kenapa Anda tidak diterima. Apa kesalahan Anda, sehingga tidak diterima kerja; skill atau ilmu yang kurang memadai, tingkah laku atau tidak memuaskan dalam wawancara? Setelah itu, buatlah lamaran kerja baru yang sesuai dengan skill, ilmu, kapasitas, kepribadian dan tingkah laku Anda. Jika tetap belum berhasil, buat rencana aksi baru; menekuni usaha wirausaha atau bekerja apa saja asal halal tanpa mempedulikan kesarjanaan Anda atau Ijazah SMA/MA/Pesantren.
Contoh; Anda gagal untuk Kuliah di Perguruan Tinggi. Setelah diselidiki, ternyata orang tua tidak mampu membiayai. Kalau orang tua tidak mampu membiayai, Anda bisa mencari beasiswa atau bekerja dulu guna mengumpulkan uang untuk dapat kuliah. Jika tetap tidak bisa Kuliah Formal, Anda dapat memilih Kuliah Alternatif Online Gratis yang saya kelola. Tinggal isi formulir, Anda sudah resmi saya terima dan mendapatkan pelayanan beruma materi kuliah, menguasai beberapa ilmu alat pendukung, dan dapat berdialog melalui Yahoo messenger, Facebook atau SMS. Mudah, bukan?
Contoh; Anda sudah berusia di atas 40 tahun, namun usaha berdagang yang dilakukan selalu gagal. Setelah diselidiki penyebab kegagalan; persaingan terlalu keras, sering berubah-rubah dagangan, dan pengeluaran lebih besar dari penghasilan. Cara mengatasinya; jadilah yang lebih baik dari pesaing Anda dengan cara-cara yang lebih baik, berdagang dengan cara Islami (jujur, sabar, tekun, amanah, melayani dengan baik, melakukan yang terbaik dan bertawakkal dengan ibadah secara yakin), shalat Istikharah 2 raka’at selama 3-7 kali untuk menentukan akan berdagang apa yang tepat (hasil mimpi baik menunjukkan pilihan dagangan yang sesuai, lakukan survey pasar berdasarkan pengalaman, dan hidup hemat untuk seluruh anggota keluarga (jika merokok, berhentilah merokok). Jika masalah modal, dapat mengajukan pada pemerintah melalui PNPM Mandiri.
Dengan beberapa ilustrasi di atas, menjadi jelaslah beberapa langkah yang harus Anda ambil guna mengatasi kegagalan. Untuk memudahkan Anda, saya memberikan beberapa tips mengatasi kegagalan.
Pertama; Jangan hanya mengandalkan kekuatan diri yang terbatas, bersandarlah pada Allah atau Kekuatan Spritualitas yang tidak terbatas. Sehingga Anda memiliki energi yang berlimpah ruah. Caranya; lakukan ibadah Spritual dan Sosial dengan penuh keyakinan pada Allah. Percayalah, Allah pasti bantu Anda jika taat dan menjalankan ajaran-ajaranNya secara tulus.
Kedua; Selama Anda masih hidup, maka peluang Anda untuk berhasil tetaplah terbuka, teruslah berusaha.
Ketiga; Gunakan ilmu pengetahuan, pengalaman atau kelebihan yang dimiliki dalam melakukan rencana aksi yang baru. Di internet informasi berlimbah ruah untuk mendapatkan ilmu, pengalaman orang lain yang berhasil dan memahami kelebihan yang Anda miliki. www.google.co.id: ……………….. (Tulis ilmu yang mau Anda cari) atau www.yahoo.co.id: ………………………..
Keempat; Setelah mengalami kegagalan, mundur sejenak guna merenungkan segalanya. Timbulkan semangat baru!
Kelima; berdialog dengan orang yang dapat membantu Anda mengatasi kegagalan tersebut, saya menawarkan diri sebagai teman dialog, inilah nomor Hp. Saya; 08176956688.
Keenam; Hitunglah sejumlah kegagalan yang dialami, jika belum mencapai 9944 kali, maka jangan menyerah. ORANG YANG GAGAL IALAH ORANG YANG BERHENTI BERUSAHA.
Ketujuh; di samping rencana aksi utama, Anda harus menyusun beberapa rencana Alternatif. Sehingga saat rencana utama gagal, Anda mempunyai amunisi lain yakni rencana aksi alternatif. Dengan cara ini, Anda hakikatnya tidak gagal, melainkan sedang menjalankan rencana alternatif.
Kedelapan; Strategi mengatasi kegagalan penting yakni menempuh cara-cara baru, berpikir berbeda, dan melakukan semua kemungkinan yang ada (dengan cara yang baik tentunya).
Kesembilan; Jika Anda sudah benar-benar yakin bahwa yang dijalani tidak akan berhasil, SAATNYA ANDA MEMUTUSKAN BANTING STIR ATAU MENEMPUH JALAN BERBEDA.
Kesepuluh; Reinterpretasi makna kegagalan, Keberhasilan ialah melakukan apa yang kita mau, menjalani hidup apa adanya dan menikmati kehidupan yang dijalani. Keberhasilan dalam makna lama; Harta (Qorun paling kaya di muka bumi ditenggelamkan ke dalam pasir), Kekuasaan (Fir’aun tenggelam di lautan) Jabatan (Hamman Perdana Menteri Fir’aun, tenggelam di lautan), Popularitas (dikejar-kejar wartawan, hidup tanpa privacy), sudah tidak cocok dengan abad ini. Kecuali Anda manusia abad 20 yang hidup di abad 21.
Kesebelas; Bunuhlah hantu kegagalan dan hidupkan bayangan hari depan yang cerah dengan melewati kegagalan-kegagalan di masa lalu. Kuburkan bayangan-bayangan kegagalan sedalam-dalamnya agar Anda tidak trauma.

Ahmad Zamhari Hasan
06 Shafar 1431 H./22 Januari 2010