Selasa, 10 November 2009

Bahasa Indonesia SMP/MTs

MATERI SMP/MTs
Kesimpulan Buku Bahasa Indonesia
Kelas VII, VIII dan IX : Semester I dan II

I. Membaca
Rumus membaca cepat; Jumlah Kata yang dibaca x Presentase = …...... kpm (kata permenit)
Waktu tempuh baca Pemahaman isi
Contoh; membaca kurang dari 600 kata dalam tempo 2 menit, dan berhasil menjawab 3 pertanyaan benar dari 5 soal. Artinya kecepatan membaca yang Anda lakukan; 300x60% = 18 kpm
Teknik membaca ekstensif; membaca sebanyak-banyaknya dalam waktu yang singkat
1. Membaca survei
a. Memeriksa indeks dan daftar kata dalam buku
b. Memeriksa dan meneliti judul bab atau subbab dalam buku
c. Meneliti bagan, skema, outline buku
2. Skiming ialah membaca sekilas
3. Membaca dangkal; membaca yang dilakukan untuk mendapatkan hiburan dan rekreatif, misalnya membaca, komik, cerpen dan novel ringan.
4. Membaca cepat/memindai (scanning); tujuannya mendapatkan informasi lebih tepat dan cepat.
a. Membaca cepat untuk memperoleh kesan umum terhadap bacaan
b. Melihat kembali pada bagian-bagian bacaan yang dianggap penting
Membaca memindai dapat dilakukan terhadap;
a. Kata dalam kamus
b. Informasi dalam eksklipedia
c. Nomor telepon
d. Informasi melalui indeks
e. Nomor tertentu (nomor rekening bank, nomor peserta ujian)
f. Angak-angka statistik
g. Beraneka ragam jadwal
Untuk dapat membaca dengan cepat harus memperhatikan hal-hal berikut ini.
1. Motivasi atau minat
2. Penguasaan kosa kata yang banyak
3. Kemampuan menemukan ide pokok atau gagasan utama
4. Konsentrasi
5. Gerak mata
Cara Membaca Cepat
a. Duduk dengan sikap membaca yang baik dan berkonsentrasi
b. Membaca dalam hati bukan dengan suara
c. Membaca yang dianggap penting, lalu pindah ke berita lainnya
d. Menyadari untuk menyelesaikan bacaan lebih cepat
e. Kegiatan membaca bersama-sama antara mata dan otak atau melihat bacaan dengan pikiran
f. Menyampaikan isi informasi pada orang lain
Latihan membaca cepat (BIPS/contoh kata kunci);
1. Metode gerak mata; gerakan mata terarah pada pada kata-kata yang tertulis dengan tujuan mendapatkan makna dengan cepat. Latihan; saat membaca, pandangan mata bergerak-gerak seperti melompat-lompat dari satu titik ke titik berikutnya. Kecepatan membaca ditentukan, berapa lama kita berhenti pada satu titik. Titik lompatan dapat dilakukan kata per kata, kelompok kata dan kalimat. Penghambat; lompatan pada kata per kata yang lambat dan terlalu lama berhenti pada satu titik.
2. Senam otot mata. Latihan; duduk dengan posisi membaca yang baik (duduk dengan punggung tegak, jarak pandang mata 30 cm. Posisi kepala tetap yang bergerak hanya bola mata. Gerakan mata dari kiri ke kanan per baris, bacalah hingga akhir baris.
3. Berlatih konsentrasi dengan cara saat membaca, mata dan otak bekerja sama. Ada yang konsentrasi membaca sambil diiringi musik dan ada yang tidak. Latihan; hitunglah sebuah tanda yang banyak dengan tanpa bantuan tangan.
4. Mengurangi kebiasaan membaca dengan suara dengan cara; mengunyah permen sambil membaca, jika terpaksa, boleh menggerakkan bibir tanpa suara, dan mengurangi dua kebiasaan tersebut secara bertahap.
Cara menemukan informasi dalam grafik atau tabel
1. Membaca judulnya
2. Membaca keterangan yang ada atau kolom dalam tabel
3. Mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengannya
4. Mendapatkan jawabannya dalam grafik atau tabel
Informasi dalam bentuk tabel disampaikan dalam bentuk kolom/baris
Membaca intensif ialah membaca secara sungguh-sunguh dan mendalam untuk memperoleh informasi
Teknik membaca intensif;
1. Mengembangkan pertanyaan pemandu; pentingkah buku ini? Berapa banyak informasi pentingnya?
2. Membaca buku secara teliti dari awal sampai akhir
3. Mengendapkan apa yang dibaca
4. Melihat ulang yang belum dipahami
5. Mencatat dengan benar, ingat teori 5M
Sistem Cornel ditemukan Dr. Walter Pauk yakni 5 C sebagai cara mencatat;
Catat; hal-hal menarik
Ciutkan; sederhanakan dengan kata kunci
Ceritakan ulang; sampaikan ulang pada orang lain agar langgeng dalam ingatan
Congak; tanpa melihat catatan, ingatlah kembali apa yang dicatat dan disampaikan (jeda untuk mengingat)
Tanda-tanda untuk membantu saat membaca teks khusus;
/ tanda berhenti sebentar seperti koma, satu ketukan
// tanda berhenti sebentar seperti titik, dua ketukan
/// tanda berhenti tiga ketukan; antarbait (puisi) atau antarparagraf
- - tanda pemberian tekanan suku kata atau kata
Kalimat berita disebut juga kalimat deklaratif; isi kalimat berupa informasi untuk pembaca
Biografi berasal dari bahasa Yunani biographia; yang diserap bahasa prancis Biografi; tulisan tentang hidup. Biografi merupakan cerita hidup seseorang, baik ditulis diri sendiri maupun orang lain.
Abdullah bin Abd Kadir Munsyi (1796-1854) adalah orang pertama yang mencantumkan namanya dalam karangan, karya tulisnya; Syair Singapura Terbakar, Hikayat Abdullah, Sejarah Melayu.
Etiket dalam bertelepon
a. Membuka pembicaraan
b. Menyatakan identitas dengan jelas
c. Menerima telepon
d. Menutup telepon
e. Waktu bertelepon jangan di atas 22.00-pagi
f. Sikap bertelepon dijaga
g. Efisien dalam bertutur kata atau menggunakan bahasa
h. Menggunakan ponsel sesuai tempat, keadaan dan waktu
Ada dua jenis artikel;
1.Artikel hasil penelitian ilmiah
2.Artikel hasil pengamatan kritis seperti artikel jurnalistik/ilmiah populer yakni membahas masalah aktual dengan pembahasan berpikiri ilmiah, biasanya ada dalam rubrik Opini di koran/majalah
Adapun panjang karangannya sekitar 20 paragraf atau 4-6 lembar kertas kwarto A4 spasi ganda.
Bagian-bagian utama artikel
1. Judul; menarik dan mewakili keseluruhan karangan
2. Pendahuluan; gambaran umum tentang karangan
3. Isi; membahas gagasan utama secara terperinci
4. Penutup; kesimpulan dari artikel
5. Penulis dan profesi ditulis di bawah atau penulis di bawah judul dan profesi, gelar dan prestasi ditulis di bawah.

Inti dari sebuah tulisan disebut gagasan utama, sedang gagasan-gagasan yang memberikan kejelasan pada gagasan-gagasan utama disebut gagasan pendukung/penjelas.
Gagasan utama sebuah paragraf terdapat dalam kalimat utama di;
1. Awal paragraf disebut paragraf deduktif
2. Akhir paragraf disebut paragraf induktif
3. Campuran antara awal paragraf dan akhir paragraf
Perbedaan Fakta dan Opini
1. Fakta berisi kenyataan yang sebenarnya; Dr. Hidayat Nurwahid meupakan ketua MPR RI
2. Opini merupakan pernyataan pendapat, pikiran atau pendirian seseorang ; Menurut Dr. Hidayat Nurwahid; “MPR harus mandiri.” Opini berusaha mengulas fakta-fakta yang ada untuk mengungkapkan kebenaran atau membenarkan dengan disertai pendapat pribadi Seorang penulis cendrung berpihak membela kebenaran, membela kepentingan rakyat kecil dan membela kepentingan bersama yang baik.
Tema; inti sebuah tulisan yang yang diulas secara panjang lebar
Topik; pokok pikiran
Judul; nama yang mewakili keseluruhan tulisan
Fakta adalah hal, keadaan, peristitwa yang merupakan kenyataan
IKLAN
1. Struktur Iklan
a. Keterangan jenis iklan
b. Keterangan kondisi barang/benda yang dijual
c. Alamat yang bisa dituju atau nomor telepon yang bisa dihubungi
d. Kode iklan dari redaksi, contoh; 01A04104104Ck-2 (ada koran tanpa kode' Nosa Post)
2. Menggolongkan jenis iklan; komputer, lowongan, makanan/minuman, Mobil, Motor dll
3. Membuat daftar iklan baris menggunakan singkatan yang padat dan mudah dipahami
4. Membaca iklan baris secara lengkap dengan memahami singkatan yang ada
5. Kata asing (view, gallery, stop, sorry) dan kata serapan ; pavilium, komputer, televisi dan telepon
6. Iklan ternbagi dalam penawaran (menjual) atau permintaan (Kebutuhan)

II. Menulis
Dalam melakukan wawancara, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan
1. Menentukan topik yang hendak diwawancarai
2. Membuat daftar pertanyaan
3. Membuat janji untuk wawancara
4. Melakukan wawancara dengan memperhatikan;
a. Awali dengan ucapan selamat
b. Tanyakan wawancara bisa dimulai apa belum
c. Perlihatkan bahasa yang sopan dan baik
d. Perhatikan selalu narasumber
5. Mengakhiri wawancara dengan ucapan terima kasih yang tulus
Prinsip-prinsip menarasikan wawancara
1.Kalimat langsung diubah menjadi kalimat tak langsung; tanda kutip dihilangkan menjadi Agus mengatakan, dan kata ganti saya diubah ke dia.
2.Kalimat langsung yang dikutip untuk menguatkan cerita dengan tetap menggunakan tanda kutip
3.Berilah judul narasi yang menarik
Tiga tahap wawancara;
1. Pendahuluan, tahap awal untuk menciptakan wawancara yang baik dan lancar
2. Tahap tanya jawab sesuai pertanyaan yang telah dipersiapkan tertulis/tidak
3.Penutup; penyimpulan dan penyelesaian wawancara
Buku harian merupakan bentuk tulisan pribadi, sebagaian malah menjadi ilmu pengetahuan, khususnya yang ditulis ilmuan. Buku harian remaja yang ditulis Anne Frank, contoh buku harian.
Cara belajar menulis pengalaman
1.Melukiskan apa yang kamu lihat sebagai latihan
2.Menulis pengalaman yang menarik
a. Bukalah ingatan kamu tentang peristiwa yang menarik
b. buatlah gambaran tentang tempat, suasana, waktu dan orang-orang yang terlibat
c. Sisipkan kalimat langsung dan kalimat tak langsung
d. Rangkaikan bagian-bagian kejadian menjadi rentetan cerita yang menarik
3.Baca ulang yang ditulis
4.Perbaiki kata-kata atau kalimat yang salah
Laporan biasanya berisi keterangan, penjelasan, data dan fakta suatu kegiatan
Macam-macam Laporan:
1. Laporan aministrasi; laporan di bidang personalia, material, keuangan dan sarana
2. Laporan berkala; laporan yang disampaikan dalam kurun waktu tertentu
3. Laporan tahunan
4. Laporan khusus dari atasan
5. Laporan penelitian ilmiah
6. Laporan statistik
7. Laporan cuaca
8. Laporan kegiatan
Kerangka Laporan
1.Pendahuluan; latar belakang dan tujuan
2.Isi Laporan; uraian, penjelasan, fakta dan ilustrasi
3.Penutup; kesimpulan dan saran
Kesalahan yang sering terjadi dalam tulisan
a. Ketepatan ejaan sesuai kaida-kaidah penulisan bahasa Indonesia
b. Ketepatan tanda baca; , . : ; ! -
c. Kefektifan kalimat; kalimat jelas, konsisten, subjek & predikat jelas, dan hubungan antarkalimat
d. Keterpaduan paragraf; hubungan antarparagraf, penggunaan kata penghubung yang tepat
e. Pilihan kata; kemampuan menggunakan kata yang tepat dan benar
Ensklopedia ialah serangkaian buku yang menghimpun uraian tentang berbagai macam ilmu dalam artikel-artikel terpisah.
Langkah-langkah yang kamu ikuti dalam mencatat;
Jenis buku
a. Tulis identitas buku yang kamu baca
b. Bacalah daftar isinya dan pendahuluan dulu
c. Memperhatikan judul bab dan subbab
d. Bukalah halaman perhalaman
e. Tandai hal-hal penting atau pokok-pokok pikiran
f. Catat apa yang telah ditandai
g. Teliti kembali hubungan antarhal/masalah
Jenis teks
a. Tulislah judul teks yang dibaca
b. Bacalah dengan teliti sambil menandai poin-poin penting
c. Catatlah poin-poin penting yang ditandai
d. Teliti kembali hubungan antarhal/masalah
Surat pribadi ialah surat menyurat yang dilakukan secara pribadi
Sistematika penulisan surat
1. Tempat dan tanggal surat
2. Alamat yang dituju
3. Salam pembuka
4. Tubuh surat; pembuka, isi dan penutup
5. Salam penutup
6. Tanda tangan
7. Nama jelas
Sistematika surat resmi;
1. Kepala surat/kop surat
2. Tanggal
3. Nomor
4. Lampiran
5. Perihal
6. Alamat
7. Salam pembuka
8. Isi surat
9. Salam penutup
10. Tanda tangan
11. Nama lengkap
12. Tembusan
Dari sudut bentuknya, surat ada yang resmi, semi resmi dan tidak resmi.
Sistematika makalah terdiri dari
Pendahuluan, Latar belakang, inti permasalahan dan tujuan penulisan
Isi ; Uraian penyebab masalah, solusi yang ditawarkan, dan alternatif pemecahan masalah
Penutup; Kesimpulan
Cara mengutip secara langsung;
a. kutipan langsung tidak lebih dari 40 kata; Soebroto (1990:1230) menyimpukan “Ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dan kemajuan belajar.”
b. Kutipan langsung lebih dari 40 kata. Contoh;
Padjalai (2001;24) mengemukakan sebagai berikut ini.
“Membaca pada dasarnya adalah suatu kegiatan yang sangat penting untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Tanpa kemampuan membaca yang tinggi, mustahil kemampuan intelektual kita mencapai hasil yang memadai.”
b. Cara merujuk kutipan tidak langsung; penulisan dengan bahasa sendiri, meski inti sama dengan yang dikutip. Contoh; Salimin (1990;13) menyatakan bahwa peran orang tua sangat berpengaruh besar terhadap prestasi anak atau Prestasi anak dipengaruhi peran kedua orang tua Contoh; Salimin (1990;13)
c. Cara menulis daftar pustaka
* Rujukan dari buku; Hasan, Zamhari. 2006. Bidadari Posmodern. Yogyakarta: Kha-Tulis-Tiwa Press.
* Rujukan dari koran; Jawa Pos. 1995, 22 April. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. Hlm. 3.
Memahami indeks dalam buku
al-salih, Ahmad, 14 (sesuatu yang berhubungan dengan Ahmad al shalih ada di halanan 14)
Alas dialek, 34
Ali Topan Detektif Partikelir, 132
al-Nawawi, 21
Halaman indeks dalam kehidupan sehari-hari digunakan untuk;
a. Mencari nomor telepon
b. Mencari kata dalam kamus atau ensklopedia
c. Mencari angka-angka statistik
e. Melihat daftar atau jadwal perjalanan
d. Melihat acara siaran televisi
Dalam menulis atau memahami isi berita terkandung prinsip 5 W 1 H
What; apa yang diberitakan?
Where; dimana terjadinya peristiwa?
When​,; kapan hal itu terjadi?
Who; siapa saja yang terlibat?
Why; mengapa hal itu sampai terjadi?
How; bagaimana proses terjadinya?
Observasi artinya melakukan pengawasan dengan teliti atau peninjauan secara cermat. Beberapa cara pengamatan;
1. Wawancara
2. Penelitian lapangan
3. Mencari dari buku atau literatur
4. Mencari sumber dari media elektronik, cetak dan multimedia
Sebelum melakukan pengamatan, terlebih dahulu menentukan objek pengamatan/masalah
Contoh catatan pengamatan sederhana;
1. Judul :
2. Tujuan :
3. Cara pengamatan :
4. Waktu pengamatan :
5. Hasil pengamatan : (1) …...... (2) …......... (3) …........
6. Kesimpulan
Resensi Buku
Resensi merupakan tulisan yang memberikan informasi tentang buku dan memberikan penilaian terhadap sebuah buku.
Cara menulis Resensi Buku;
1.Identitas buku; judul, nama pengarang, tahun terbit, nama penerbit, kota dan tempat terbit
2.Menulis gambaran umum dari umum
3.Sinopsis; pokok-pokok isi buku (poin-poin penting yang diungkapkan dalam resensi)
4.Keunggulan isi buku
5.Kekurangan buku

III. Tata Bahasa
Ciri-ciri kata sifat (adjektiva)
1. Diberi keterangan pembanding; lebih cantik, kurang bagus.
2. Diberi keterangan penguat; sangat indah, cantik sekali
3. Diulang dengan awalan dan akhiran; sepandai-pandainya, serendah-rendahnya
Tingkat perbandingan setara. Rumusan; sama+kata sifat+nya+dengan; rumah haris sama besarnya dengan rumah razi. Rumusan; se+kata; Rumah Haris sebesar rumah Razi
Peribahasa ialah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap, menggunakan kias tertentu, dan biasanya berisi nasihat/pendidikan. Macam-macamnya;
1. Pepatah yaitu peribahasa mengandung nasihat atau ajaran, contoh; Siapa yang menabur angin akan menuai badai. (Orang berbuat jahat pasti terkena sanksi di dunia dan akhirat)
2. Peribahasa yang menggunakan bentuk perbandingan, biasanya ditandai dengan kata sebagai, seperti, laksana, ibarat, bak, bagai, misal; Bagai air di daun talas (tidak punya pendirian)
3. Ungkapan adalah kelompok kata atau gabungan kata yang menyatakan makna khusus, contoh; buah pinggang (ginjal) buah tangan (oleh-oleh) buah bibir (populer) buah pena (karangan) buah hati (kesayangan) buah baju (kancing) buah pikiran (pendapat).
Sinonim berasal dari bahasa Yunani sunomos “synonymouse” terdiri dari kata serupa dan nama, sinonim adalah pengelompokan kata dalam kelompok yang sama makna inti (denotatif/makna sesungguhnya) atau informasi. Contoh; mati, meninggal, berpulang, mangkat, wafat, tewas, mampus
Antonim berasal dari dari kata anti (yang berlawanan) dan onuma (nama), contoh hidup <> mati, sufiks (akhiran); mahasiswa <> mahasiswi, bahasa asing; prolog (awal) <> epilog (akhir).
Homonim atau Polisemi; persamaan bunyi atau persamaan nama. Homonim nama yang sama untuk benda lain, contoh; hak sepatu, hak asasi manusia, sedang polisemi ialah suatu kata atau frasa yang memiliki banyak arti, contoh; campak (jenis penyakit), campak (buang). Tapi ada yang menganggap sama antara keduanya.
Kalimat perintah (imperatif) adalah kalimat yang maknanya memberikan perintah, contoh; bukalah jendela itu!
.
Kalimat ekspresif ialah kalimat yang mampu mengungkapkan gambaran, maksud, gagasan dan perasaaan. Hal ini berkaitan dengan gaya bahasa yang dipergunakan seseorang.
1. Tipe kata terbagi dalam objektif/denotatif yakni makna kata sesungguhnya, biasanya digunakan di bidang ilmiah dan emotif/denotatifl bukan makna sesungguhnya, biasa digunakan dalam sastra. Contoh; bunga ini harum sekali (objektif) gadis itu merupakan bunga desa (emotif).
2. Majas/bahasa figuratif terbagi dalam;
- Personifikasi (benda mati dianggap hidup) ; Angin membelai kulit halus
- Metafora (kiasan langsung); Aku ini binatang jalang
- Smile/Perumpamaan (kiasan tidak langsung/membandingkan dengan sesuatu yang lain yang dianggap sama); Guru pahlawan tanpa tanda jasa
- Hiperbola (berlebihan); Jasamu setinggi langit di angkasa
- Eufimisme; penghalusan kata/kalimat, contoh; kenaikan harga BBM disesuaikan dengan keadaan
Imbuhan me-kan menyatakan makna membuat jadi, sebagai misal kata menyiapkan ; me-kan+siap= menyiapkan 'membuat jadi'
Penulisan gelar yang benar
Dr. : Doktor
S.E. : Sarjana Ekonomi
S.H. : Sarjana Hukum
M.A. : Master of Art
S.Pd. : Sarjana Pendidikan
Imbuhan pe-an berfungsi membentuk kata benda, contoh penguasaan, sedang makna imbuhan pe-an pada penguasaan adalah hal/proses menguasai.
Imbuhan ke-an berfungsi membentuk kata benda, contoh keberhasilan, sedang maknanya berarti 'hal'
Akhiran -an berfungsi membentuk kata benda, contoh tawuran (kata dasar tawu), maknanya menyatakan 'kegiatan'.
Kalimat tunggal terdiri dari subjek, kata kerja/predikat dan objek, contoh Andi membaca buku
Kalimat majemuk; kalimat yang terdiri dari beberapa klausa lengkap atau berasal dari dua kaliamat tunggal atau lebih. Contoh; ia membaca buku dan menandai halaman yang penting
Media cetak; koran/surat kabar, majalah, tabloid, buletin. Berita utama dalam koran disebut Headline
Imbuhan ke-an berfungsi membentuk kata kerja (nomina), misal; kebakaran atau kata sifat (adjektif), misal kecantikan. Makna imbuhan ke-an:
a. Menyatakan tempat/daerah; kerajaan, kedutaan
b. Menyatakan yang tersebut dalam kata dasar atau peristiwa yang terjadi, contoh; kebersihan
c. Menyatakan kena atau menderita sesuatu; kehujanan, kepanansan, kedinginan
d. Menyatakan perbuatan yang dilakukan secara tidak sengaja; ketiduran, keguguran, kelupaan
e. Menyatakan terlalu; kepahitan, kekecilan, kemurahan
f. Mengandung sedikit sifat seperti yang ada dalam kata dasar, kebarat-baratan, kekanak-kanakan, kehitam-hitaman.
Pergeseran makna sebuah kalimat
1. Perluasan makna (generalisasi); dari makna khusus menuju makna umum/luas. Cakupan makna sekarang lebih luas dari dahulu. Misal kakak bisa bermakna saudara kandung tua atau orang yang lebih tua dan dihormati.
2. Penyempitan makna (spesialisasi); dari makna lebih umum ke makna khusus/sempit. Cakupan makna sekarang lebih sempit dari dahulu. Contoh; sastra dulu semua karya tulis disebut sastra, sekarang makna sastra udah menyempit pada karya-karya tertentu.
3. Peningkatan makna (ameliorasi); pergeseran makna yang mana makna baru dianggap lebih tinggi/hormat/halus dari makna sebelumnya. Contoh; Jika ingin ke WC atau buang air besar/buang air kecil, lebih baik menggunakan kata-kata ke belakang.
4. Penurunan Makna (peyorasi); kebalikannya yakni makna baru dianggap lebih rendah/kurang baik. Contoh; kata bunting lebih kasar dari hamil, mengandung, berbadan dua.
5. Persamaan sifat (asosiasi); makna kiasan. Contoh; amplop atau sampul surat diasosiasikan sekarang dengan uang sogok atau uang pelicin.
6. Sinestesia; pergeseran makna akibat pertukaran tanggapan dua indera. Contoh; Suaranya hambar (pergeseran indera pendengar ke indera rasa)
7. Perubahan total; misalkan kata ceramah dulunya bermakna cerewet, sekarang berarti pidato/arahan
Kata ulang adalah kata yang terbentuk dari proses pengulangan
Jenis-Jenis Pengulangan
1. Pengulangan keseluruhan, contoh; anak-anak, kelahiran-kelahiran
2. Pengulangan sebagian, pengulangan sebagian bentuk dasar.
a. Pengulangan sebagian berupa bentuk tunggal, tamu – tamu-tamu – tatamu menjadi tetamu
b. Pengulangan sebagian berbentuk kompleks, contoh; berkumpul-kumpul, berjalan-jalan
3. Pengulangan yang berkombinasi dengan proses penumbuhan afiks (akhiran), contoh; gunung-gunungan, kebun kebunan
4. Pengulangan dengan pengubahan fonem (huruf)
a. Perubahan fonem vokal (huruf hidup); gerak-gerik, serba-serbi
b. Perubahan fonem konsonan (huruf mati); lauk-pauk, ramah-tamah
Makna-makna kata ulang dikategorikan berdasarkan golongan bentuk dasarnya berikut ini.
1. Bentuk dasar nomina (kata benda)
a. Menyatakan jamak, contoh; buku-buku, acara-acara
b. Menyatakan menyerupai atau tiruan hal yang disebut dalam kata dasar
2. Bentuk dasar verba (kata kerja)
a. Intensitas atau pekerjaan yang dilakukan berulang-ulang, contoh; memukul-mukul, mencari-cari
b. menyatakan saling (resiprok) atau pekerjaan berbalasan, contoh; tolong menolong,
c. Menyatakan perbuatan yang dilakukan seenaknya, contoh; jalan-jalan, membaca-baca
d. Menyatakan pekerjaan seperti yang ada pada bentuk dasar, contoh; tulis menulis, karang mengarang
3. Bentuk dasar adjektiva (kata sifat)
a. menyatakan kesangatan, contoh; kuat-kuat, dalam-dalam
b. Menyatakan agak, contoh; kemerah-merahan
c. Menyatakan paling, contoh; sekuat-kuatnya, setinggi-tingginya
4. Bentuk dasar Numeral (kata bilangan), contoh; dua-dua, tujuh-tujuh
Perbedaan kalimat aktif dan pasif
1. Kalimat aktif terdiri dari subjek, predikat dan objek. Contoh; Adik mencuri uang ayah
2. Kalimat pasif terdiri dari objek, predikat dan subjek. Contoh; Uang ayah dicuri (oleh) adik
Cara pemasifan kalimat
1. Subjek diganti objek, prefiks me dirubah menjadi di pada predikat, tambahkan kata oleh di depan pelaku, contoh; Roti dimakan oleh Susi
2. Pindahkan objek kalimat aktif ke awal kalimat sebagai subjek, tinggalkan prefiks me pada predikat, dan pindahkan Pel (pronominal mantan S) ke muka verba (kata kerja) predikat jika terdapat kata lain yang mendahului
3. Pemasifan dengan prefiks ter
a. Perbuatan yang dinyatakan verba mengandung ketidaksengajaan, data komputer itu terhampar virus, monitor komputer percah terjatuk ke bawah
b. Menunjukkan kekodratan tidak mempermaslahkan siapa yang melakuakn perbuatan, contoh; Speker komputer terletak di samping kir dan kanan, hilangnya data komputer terlepas dari pemantauan
4. Pemasifan dengan konfiks ke-an, hilangnya data itu ketahuan putrinya, komputer telah kemasukan data palsu.
Kata ganti menurut sifat dan fungsinya dibedakan:
1. Kata ganti orang (Pronomina personalia);
Kata ganti
Tunggal
Jamak
Orang I
Saya, aku, beta
Kami, kita
Orang II
Kamu, anda
Kamu, kalian
Orang III
Ia, dia, -nya
mereka
2. Kata ganti empunya (Pronomina posisiva); kata orang yang menunjukkan milik di antarnya; -ku, -mu, -nya, -kau. Berdasarkan letaknya ada dua bentuk;
a. Bentuk enklitik; kata ganti empunya yang diletakkan di belakang sebuah kata; datamu, catatanku, tulisannya
b. Bentuk proklitik; kata ganti empunya yang diletakkan di depan; kusimpan, kau tangkap
3. Kata ganti penunjuk (Proninima Demonstrativa), contoh; ini, itu, sana, sini, situ
4. Kata ganti penghubung (Prononima Relativa); yang
5. Kata ganti penanya (Prononima Intergativa); apa, siapa, mengapa, berapa, bagaimana, bilamana
Cara membedakan fakta dan opini
Imbuhan me- meng-
1.Gempa bumi dan gelombang tsunami menelan kehidupan warga Aceh
2.Ali harus mengubur mimpi menggunakan seragam baru karena miskin
3.Senyum yang menghias anak-anak Aceh menghilang
Kata yang bercetak miring dibentuk dari;
Meng + telan = menelan (fonem t apabila diberi awalan meng luluh)
Meng + kubur = mengubur (fonem k apabila diberi awalan meng luluh)
Meng-kan + guna = menggunakan (fonem g tetap)
Meng + hias = menghias (fonem h tetap)
Lihatlah tabel berikut ini!
Imbuhan
Varian
Bentu dasar
Contoh
me-
me-
l....
melawan


r...
merasa


w.....
mewarnai


y....
meyakinkan


m....
memulai


n ….
menilai


ng....
mengeong


ny...
menyanyi
meng-
mem-
b....
membawa


p...
memukul


f...
memfitnah


v....
memveto

mem-
d...
mendarat


t....
menulis

meng
h....
Mengharap


kh....
mengkhayal


a...
mengalir


i....
mengurangi


u....
mengubah


e...
mengelak


e....
mengerang


o....
mengolah

meny-
c...
mencubit


j....
menjahit


s....
menyusup


sy...
mensyukuri

menge
Suku tunggal
mengetik



mengepel



mengelas

Fungsi tanda petik tunggal ( '…...')
1. Mengapit petikan yang tersusun dalam petikan yang lain, Andi berkata, “Jangan kau 'jual' dirimu dengan harga murah!”
2. Mengapit makna, terjemahan atau penjelasan/ungkapan asing. Makana 'bernutrisi' bagus bagi tubuh
Tanda kurung siku […...]
1. Mengapit huruf, kata, kalimat sebagai koreksi atau tambahan pada kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain, vit [a] bermanfaat untuk mata.
2. Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung; (kita harus makan dan minuman yang sehat [4 menu sehat 5 sempurna]}
Macam-macam kalimat majemuk;
1. Hubungan pengandaian (syarat); penggunaan subordinatif seperti; jika, jikalau, andaikata, andaikan, asal, sedang yang bertalian dengan waktu kalau, bilamana dan apabila.
2. Hubungan perbandingan; membandingkan klausa dengan klausa lainnya yang dianggap lebih tinggi, subordinatifnya; seperti, ibarat, bagaikan, laksana, sebagaimana.
3. Hubungan penyebaban; menyatakan sebab sebagai sesuatu yang dinyatakan dalam klausa utama, contoh; kita harus rajin belajar karena masa depan bangsa ditentukan keberhasilan generasi muda
4. Hubungan akibat; menyatakan akibat sebagai klausa utama. Biasanya ditambah dengan subordinatif maka dan sehingga. Contoh; banyak orang membuat sampah di sembarang tempat sehingga lingkungan menjadi kotor.
Arti istilah'
Imbuhan ber-
ber-
bel
ajar
belajar


r....
berenang



berumah

be-
-er
bekerja



becermin

ber-
Selain bentuk di atas
berbuat



bermain



berubah



berlatih

Kaidah penggunaan ejaan
Pemakaian huruf besar atau huruf kapital
a. Huruf pertama; Selamat pagi!
b. Huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti dengan nama; Haji Agus Salim, Sultan Hasanuddin, Ustads Rahmat
c. Huruf pertama petikan langsung “Mau kemana?”
d. Huruf pertama nama bangsa, suku dan bahasa; Indonesia, Jawa, Inggris
f. Huruf pertama nama tahun, bulan, hari, hari raya dan peristiwa sejarah; Agustus, Jumat, Idul Fitri, Proklamasi Kemerdekaan.
g. Huruf pertama nama khas dalam Geografi; Danau Toba, gunung Semeru
h. Singkatan nama gelar/sapaan; S.H. Sarjana hukum S.Pd. Sarjana Pendidikan
i. Huruf pertama kata penunjuk kekerabatan; Bapak, Ibu, Paman, Kakek, Kakak, Adik
Kaidah penggunaan Tanda Baca
a. Tanda titik
–Akhir kalimat; Ayahku tinggal di Solo.
–Akhir singkatan orang A.S. Hikam, Muh. Yamin
–Singkatan kata atau ungkapan umum; a.n. (atas nama) d.a. (dengan alamat)
–Memisahkan angka jam, menit dan detik; 1.30.20 (satu jam, 30 menit dan 20 detik)
–Tanda titik tidak dipakai pada akhir judul yang merupakan kepala karangan, tabel, bab/ subbab dan kepala ilustrasi; Nasib Korban Tsunami Belum Jelas Salah Asuhan
–Tidak dipakai dalam di belakang alamat pengirim dan penerima surat
Jalan Diponegoro 82
Jakarta, 1 April 2009

Yth. Sdr. Hasan
Jalan Pahlawan 29
Palembang
b. Tanda koma
–Unsur-unsur dalam perincian dan pembilangan; saya membeli kertas, fulpen, dan tinta
–Memisahkan kalimat setara yang satu dengan lainnya, biasanya didahului kata tetapi, seperti dan melainkan. Contoh; Saya ingin datang, tetapi hari hujan.
–Belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat di awal kalimat, contoh; Oleh karena itu, kita harus berhati-hati
–Belakang kata-kata seperti; o, ya, wah, aduh, kasiha, yang terdapat di awal kalimat. O, begitu. Wah, bukan main, cantik sekali!\
–Petikan langsung dari bagian lain kalimat; kata Ibu, “Saya senang sekali!”
–Menceraikan nama yang di balik dalam daftar pustaka; Siregar, Merari.
–Mengapit keterangan tambahan dan keterangan oposisi; “Guru saya, Pak Ahmad, smart!”
c. Tanda petik dua
–Mengapit kutipan langsung; “Sudah siap?”
–Mengapit judul syair, karangan bab buku apabila dipakai dalam kalimat; Bacalah “Bola Lampu” dalam buku dari Suatu Masa, dari Suatu Tempat.
–Mengapit istilah ilmiah atau sastra yang kurang dikenal atau kata yang memiliki arti khusus, Ia menggunakan celana panjang “cutbrai”. Jangan nonton “film panas”!
Kaidah-Kaidah tulisan
A. Syarat kalimat yang efektif;
1. Memiliki subjek dan predikat; para siswa diharapkan datang ke sekolah
2. Kesejajaran; penggunaan bahasa yang sama dengan yang dipakai dalam susunan serial. Contoh; Penyakit pikun adalah penyakit yang mengerikan dan membahayakan, sebab pencegahan dan cara pengobatannya tidak ada yang tahu.
3. Kehematan; pembentukan kalimat dengan kesederhanaan penggunaan kata, frasa, dan bentuk lainnya. Contoh; Dia telah datang Senin lalu.
B. Kaidah kepaduan paragraf; antara satu kalimat dengan kalimat lainnya saling berkaitan dan berhubungan secara padu. Kepaduan paragraf dibangun dari; kata penghubung (Adapun, oleh sebab itu, karena), kara ganti (ini, itu, -nya) dan kata ulang/repetisi (kata-kata tertentu yang diulang dengan sengaja).
Kata serapan ialah kata bahasa Indonesia yang dipungut dari bahasa asing
1.Kata serapan dari bahasa Inggris; aktif, internasional, nasional, organisasi, potilik, absen (tidak hadir), advis (nasihat), generik (umum/lazim)
2.Kata serapan dari bahasa Inggris Arab; akhir, mati, sakit, waktu, syair, syukur, tamat, majalah
3.Kata serapan dari bahasa Sanksekerta; swadaya, saudara, Tuhan
Ada tiga proses penyerapan
1. Kata sudah sepenuhnya diserap dalam bahasa indonesia; iklan, sirsak, lemari
2. Kata-kata yang masih asing, tapi digunakan dalam konteks bahasa indonesia; door to door, time out
3. Kata asing untuk kepentingan peristilahan; jurnalis, psikologi, komisi

Cakrawala; jangkauan pandangan
Intelektual ; cerdas dan berakal
Motto/slogan; kalimat yg digunakan sbg semboyan
Reformasi; perubahan/perbaikan di segala bidang
Rekonstruksi ; membangun kembali
Realitas; kenyataan
Kontemporer; masa kini
Modern; kebaruan
Realisasi/aplikasi; pelaksanaan
Kualitas; mutu
Kuantitas; jumlah
Efektif; berdaya guna
Awalan ber- memiliki variasi
artistik; memiliki nilai seni
filosofis; berdasarkan pengetahuan dan akal budi
kreativitas; kemampuan mencipta
prestise; wibawa berkaitan dengan prestasi
Akhiran -wan, -wati dan -man bermakna orang yang ahli di bidang tertentu, misal sastrawan, peragawati, seniman. Akhiran -wan, -wati dan -man diserap dari bahasa Sansekerta; -wan dan -man menunjukkan kelamin laki-laki dan wati menunjukkan wanita. Tapi dalam perkembangan -wan juga menunjuk pada wanita di samping laki-laki.
Sufiks atau akhiran -is -isme -isasi diserap dari bahasa Barat/Asing. Khusus sufiks -isasi fungsinya sama dengan PeN-an, contoh, realisasi artinya pelaksanaan.
Akhiran -is -isme -isasi berfungsi menandai kata benda dan menandai sifat. Sedang makna-maknanya;
1. Akhiran is memiliki makna
a. Seperti/berkenaan dengan, misal; psikokologis, astronomis, motoris
b. Pelaku/alat, misalnya; jurnalis, analis, kolomnis
c. Memiliki sifat, misalnya; optimis, pesimis, dinamis, statis
2. Akhiran -isme memiliki makna ajaran/paham, misal; idealisme (paham yang mengidealkan segala sesuatu) Realisme (paham yang bersikap sesuai kenyataan)
3. Akhiran -isasi memiliki makna proses, contoh; kaderisasi, sosialisasi
Preposisi ialah kata yang bertugas merangkaikan kata atau bagian kalimat.
a. Preposisi jenis A; di, ke, dari, pada, untuk, dengan, bagi, sampai, dalam
b. Preposisi jenis B; menurut, selama, menuju, terhadap, menjelang
c. Preposisi jenis C; kepada, daripada, oleh sebab, oleh karena

IV. Cerita (Cerpen, Novel dan Drama)
Drama Riskan karya Drs. Enuh Zainuddin, M.A.
Novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli diterbitkan Balai Pustaka 1922 dengan tokoh utama; Samsul Bahri dan Siti Nurbaya, tokoh antagonis atau jahat Datuk Maringgi
Drama orang asing karya Rupert Brook
Novel Sandira karya Fadri Asiza
Cerpen Makan Siang karya Wlliam Somerset Maugham
Cerpen Pada Hari Kematian Seekor Kerbau karya kuntowijoyo
Novel Lupus karya Hilman dan Boim
Cerpen Kuda Putih karya Mutinggo Busye
Cerpen Kuala Kapuas karya Korrie Layun Rampan
Cerpen Kisah Sebuah Celana Pendek karya Idrus
Cerpen Lukisan Hati karya Ari Ambarwati
Novel Sekuntum Mawar Merah karya Pipiet Senja
Novel Lorong di Kotaku karya NH Dini
Novel Kuli karya Madelon Hermine Szekely Lulofs
Cerpen yaitu cerita dengan panjang karangan tertentu
Unsur Instrisik cerpen
1. Tema; inti cerita yang mewakili keseluruhannya
2; Alur; jalannya cerita atau rangkain peristiwa yang susul menyusul dalam cerita
3. Setting; latar belakang tempat, waktu dan suasana yang ada dalam cerita
4. Gaya bahasa; cara menulis mengungkapkan cerita dalam bahasa tertentu yang menarik
5. Tokoh; pemeran yang bermain dalam cerita. Biasanya terdiri dari tokoh utama, pembantu, figuran (pelengkap) dan antogonis (musuh/lawan).
6. Penokohan/Karakter; sifat atau watak tokoh dalam cerita
7. Ending; akhir dari cerita
Struktur cerpen; pendahuluan/awal cerita, masalah/penggawatan, pemecahan masalah dan masalah terpecahkan.
Cerita pengalaman ialah cerita yang pernah dialami seseorang. Cerita pengalaman bisa dari diri sendiri, orang lain, berita media cetak/elektronik, dan internet.
Type teks cerita terdiri dari tujuan (kejadian masa lalu sesuai urutan waktu/kejadian), struktur (permulaan cerita, rangkaian peristiwa), bahasa (menggunakan kata kerja; bangun, mandi pergi) Penghubung urutan kata (pada mulanya, sebelumnya, kemudian, akhirnya), penghubung urutan waktu/ kejadian (ketika, setelah, sementara), rujukan waktu (pada pukul...... selama satu bulan, minggu lalu
Dongeng; cerita sederhana yang tidak benar-benar terjadi
Dongeng termasuk cerita tradisional; cerita yang disampaikan secara turun temurun
Pelaku dalam tokoh dongeng;
a. Dewa, Dewi, raja, ratu, pangeran, putri, ahli nujum, ibu tiri yang jahat
b. Peri, wanita penyihir, raksasa, monster, orang kerdil, putri duyung, naga
c. Binatang; ikan ajaib atau kancil
d. Kastil, hutan yang memikat, negeri ajaib/impian
e. benca ajaib; cincin, permadani, dan cermin
Tema umumnya; kebaikan menang melawan kejahatan, masa lampau, tugas mustahil, mantra ajaib, kebaikan dan cinta, kecantikan dan keluhuran, kejahatan ibu tiri
Kalimat pembuka dongeng, syahdan, kata sahibul hikayat, pada zaman dahulu kala, pada masa silam, beribu-ribu tahun yang lalu, di suatu negeri yang jauh
Fabel ialah dongeng binatang yang mengandung nilai pendidikan, misal; dongeng Kancil dan Buaya, Kucing Bersepatu, Rubah dan Kelinci.
Dongeng biasa; cerita tentang tokoh yang mengalami suka dan duka, misal; Bawang Putih dan Bawang Merah, Jaka Tarub
Dongeng jenaka/lelucon; cerita lucu tentang tokoh tertentu; Si Kabayan dari Jawa Barat, Pak Pandir, Pak Belalang, Lucai dari Melayu, Pan Balangtamak dari Bali, dan Singa Rawa dari Kalimantan Tengah.
Tahapan alur dalam cerita; pengenalan, mulai muncul masalah, masalah memuncak (klimaks), penurunan masalah (antiklimaks) dan penyelesaian masalah (ending)
Penulisan naskah drama mengandung unsur-unsur;
1. Penulisan judul
2. Penetapan pelaku
3. Catatan penunjuk
4. Penetapan babak/lakon
5. Prolog (pengantar cerita), monolog (keterangan), dialog dan epilog (akhir)
6. Penulisan bagian-bagian naskah drama;
a. Pengenalan atau pemaparan (eksposisi)
b. Penggawatan atau insiden permulaan (konplikasi)
c. Penanjakan waktu atau konflik (rising action)
d. Krisis, titik balik atau puncak (klimaks)
e. Peleraian (falling action)
f. Penyelesaian atau keputusan (resolusi/katastrope)
Konflik dalam drama;
a. Konflik batin; adanya pertentengan, konlik dan masalah
b. Konlik kebudayaan; benturan dua suku dalam masyarakat atau lebih
c. Konflik sosial; pertentangan antar anggota masyarakat
Tokoh dan Penokohan
Pengarang melukiskan sifat-sifat tokoh/karakter dengan cara;
1. Secara langsung
a. Melukiskan secara langsung raut muka, tubuh, dan rambut
b. Pengarang mengatakan secara langsung bahwa sang tokoh; ramah, baik, pemarah, sombong
2. Secara tidak langsung
a. Melukiskan jalan pikiran atau apa yang ada dalam hati, misal keinginan menjadi penulis
b. Memperlihatkan reaksi tokoh terhadap suatu kejadian; marah atau diam
c. Melukiskan keadaan lingkungan sekitar kamar, rumah dan masyrakat
d. Melukiskan pandangan tokoh lain tentang tokoh utama/pembantu utama
e. Melalui dialog dalam cerita
Trilogi (tiga novel dalam kesatuan) Novel The Lord of The Rings karya J.R.T Tolkien
Mengkritik dan memuji karya sastra
a. Pendekatan instrinsik; melihat dari dalam karya sastra semisal tema, alur, karakter, dam gaya bahasa dengan memberikan penilaian yang benar; bagus atau jelek disertai alasan masuk akal.
Contoh; alur atau jalannya cerita novel ini sangat menarik karena membuatku ingin terus mengikuti jalannya cerita
b. Pendekatan ekstrinsik; melihat dari luar karya sastra; pengarang, pembaca, penonton dan masyarakat dengan memberikan penilaian.
Contoh; lukisan ini indah sekali karena para penikmat seni terkagum-kagum hampir semua

V. Puisi
Pantun berasal dari kata tonton (bahasa katalog) tuntun (bahasa Jawa) pantun (bahasa Toba) memiliki arti hampir sama; suatu ucapan yang teratur, arahan yang mendidik, dan bentuk kesantunan.
Fungsi; mendidik sambil menghibur orang dengan permainan bunyi bahasa dan menyindir secara tidak langsung.
Ciri-ciri pantun;
1.Memiliki bait dan baris
2.Setiap bait terdiri baris-bari; 2 baris, 4 baris, 6 baris, 12 baris
3.Jumlah suku kata tiap baris antara 8-10
4.Setiap bait terdiri atas dua bagian isi dan sampiran
5.Skema rima a b a b
6.Setiap bait pantun memiliki kesatuan pikiran yang sama
7.Memiliki lambang-lambang sesuai norma masyarakat
Macam-macam pantun.
Pantun biasa; puisi lama (PL) yang terdiri dari empat baris bersajak a b a b
Talibun berkait; rangakian pantun yang sambung menyambung
Berdasarkan isinya pantun dapat dibagi dalam hal berikut ini
1 Pantun anak-anak
2. Pantun orang dewasa
3. Pantun teka teki
4. Pantun jenaka
5. Pantun agama
6. Pantun orang tua
7. Pantun dagang
Puisi yakni penyampaian sesuatu melalui pemadatan bahasa
Puisi Ibunda Tercinta karya Umbu Landu Paranggi
Puisi Perkutu karya Piek Ardiyanto Supriyadi
Pelopor Tipografi/Perubahan tata letak puisi yakni Sutarji Calzum Bachri dengan puisi berjudul Tragedi Winka & Sihkha
Khairil Anwar dianggap pelopor puisi angkatan 45 lewat puisi Aku, meninggal pada usia 27 tahun 28 April 1949 dimakamkan di TPU Karet Bivak Jakarta, puisi lainnya; Antara Kerawang Bekasi, Derai-Derai Cemara
Puisi Remah karya Taufik Ismail yang memiliki kumpulan puisi berjudul; Benteng dan Tirani, Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia
Puisi Tragedi Anak Bangsa karya Susilo Bambang Yudhoyono
Puisi Kepada Pemeluk Teguh karya Khairil Anwar dari ontologi puisi Aku Ini Binatang Jalang
Puisi Kampung Naga karya Medy Loekito dari ontologi puisi Insolitude
Cara membaca puisi
1. Penghayatan penuh terhadap kata-kata dan bait puisi
2. Ekspresi mimik (raut muka) dan gerak anggota tubuh
3. Memperhatikan pengungkapan kata demi kata
Perbedaan puisi lama dan modern;
1.puisi lama dipengaruhi bahasa melayu dan daerah yang terdapat di Indonesia, dengan bentuk pantun, syair, mantra dan gurindam. Gaya bahasa terjebak aturan
a. Legenda; sastra lama (SL) yang menceritakan suatu tempat; Gunung Tangkupan Perahu
b. Hikayat; SL menggambarkan keagungan dan kepahlawanan; Hikayat Sri Rama
c. Mite; SL ceritanya berkaitan dengan tokoh makhluk halus; Nyi Roro kidul
d. Fabel; cerita binatang yang berkelakuan seperti manusia supaya dapat hikmah; Cerita Si Kancil
Karya sastra nonprosa antara lain;
a. Pantun; puisi lama (PL) yang terdiri dari empat baris bersajak a b a b
b. Talibun; Pantun yang terdiri enam atau depalan larik
c. Karmina; Pantun yang terdiri dari dua larik bersajak a a (pantun kilat)
d. Gurindam; Pantun berisi nasihat dan terdiri dari dua larik
e. Syair; PL tiap bait terdiri dari 4 larik, yang bersaja a a a a, isinya dapat berupa kisahan, pengaruh dari Arab
2.Puisi modern ialah bentuk, isi dan dan bahasa yang digunakan sesuai dengan tuntutan zaman, artinya bahasa bebas tanpa terjebak aturan. Terbagi dalam berbagai angkatan menurut HB Yassin yang mendapat julukan Paus Kritikus Sastra;
a. Angkatan '20 (Balai Pustaka); Roman Siti Nurbaya karya Marah Rusli
b. Angkatan '30 (Pujangga Baru); Novel Belenggu karya Sanusi Pane
c. Angkatan 45 (Khairil Anwar) Kumpulan Puisi Deru Campur Debu Khairul Anwar
d. Angkatan 66 (Pembaharu) Kumpulan Puisi Bentehg dan Tirani Taufik Ismail
Naskah puisi yang cocok digubah menjadi drama;
a. Pilihalah naskah puisi yang bersifat naratif (cerita), sebab biasanya terdapat tokoh, jalan cerita dan dialog yang tentu saja sama dengan kekhasan drama yakni dialog, tokoh dan jalannya cerita.
b. Pilihlah puisi jenis diafan; puisi yang bahasanya jelas, mudah dipahami, lugas dan denotatif (makna kata yang sesungguhnya), jangan pilih puisi prismatis; bahasanya menggunakan kata-kata kiasan, simbol atau kata konotatif (bukan makna yang sesungguhnya).
Dalam menulis puisi
a. Penggunaan majas
- Personifikasi (benda mati dianggap hidup) ; Angin membelai kulit halus
- Metafora (kiasan langsung); Aku ini binatang jalang
- Perumpamaan (kiasan tidak langsung/membandingkan dengan sesuatu yang lain yang dianggap sama); Guru pahlawan tanpa tanda jasa
- Hiperbola (berlebihan); Jasamu setinggi langit di angkasa
b. Penggunaan diksi (pilihan kata); memilih kata-kata yang tepat untuk setiap baris puisi. Pilihlah kata-kata khas puisi (kuku-kuku besi/sepatu besi).
c. Penggunaan rima (persamaan bunyi) dari akhir setiap baris puisi
d. Penggunaan bahasa bebas
e. Penggunaan kalimat perbandingan
Ibu
telaga kasihku
bak mentari menyinari bumi

VI. Wicara (Diskusi, Pidato dan Master of Ceremony/MC)
Diskusi berasal dari bahasa latin discutio atau discusum yang berarti bertukar pikiran. Macam-macamnya ialah
Tugas orang-orang yang terlibat diskusi;
1. Pembicara; menyampaikan dan menguraikan masalah, serta menjawab setiap pertanyaan
2. Moderator; pengatur jalannya diskusi/seminar
a. Membuka masalah yang akan dibahas dalam diskusi
b. Menjaga keteraturan diskusi
b. Mengumumkan aturan main disukusi
c. Memberi kesempatan pada semua peserta
d. Menutup diskusi
3. Notulis; mencatat kesimpulan penting dalam seminar, membacakan hasil diskusi
4. Peserta; pengikut seminar, bisa aktif (bertanya/menanggapi) atau pasif (mendengarkan saja)
a. Menanggapi makalah atau masalah yang dibahas
b. Mengikuti jalannya diskusi dengan seksama
c. Bertanya dengan baik dan didukung fakta atau informasi tambahan
d. Bertindak sopan dan bijaksana
Macam-macam bentuk pelaksanaan diskusi
1. Diskusi kelompok; bertukar pikiran secara kelompok untuk memahami dan memecahkan masalah dalam satu disiplin ilmu atau permasalahan kehidupan.
2. Diskusi panel; bertukar pikiran antara tiga sampai enam orang ahli di suatu bidang ilmu yang dipandu oleh seorang moderator dan disaksikan sejumlah pendengar.
3. Seminar; bertukar pikiran tentang suatu masalah yang diangkat dari penelitian atau hasil kajian literatur (kepustakaan). Dalam seminar terdapat; moderator, notulis, pemrasaran, pembanding, partisipan, dan pembimbimbing (guru/tenaga ahli).
4. Konferensi; diskusi resmi yang melibatkan pejabat-pejabat publik di tingkat daerah, nasional dan internasional.
5. Simbosium pada dasarnya pengembangan dari diskusi panel.
Pidato
Dalam menulis teks pidato;
1. Menentukan tujuan dari pidato
a. Memberikan informasi baru dan tambahan
b. Mempengaruhi, meyakinkan dan meningkatkan semangat pendengar
c. Menghibur
2. Mengenali pendengar
a. Karakteristiknya; pendidikan, usia, golongan, agama, latar belakang sosial
b. Perasaan, harapan, kepentingan dan keinginan mereka
3. Menguasai materi pidato, baik tanpa teks atau menggunakan teks
a. Salam pembuka
b. Syukur dan shalawat
c. Ayat atau hadits
d. Isi pidato; penjelasan, fakta pendukung, bukti, contoh, dan humor
e. Pantun
f. Penutup; harapan
Dalam menyampaikan pidato, paling tidak harus memperhatikan;
1.Olah suara; tinggi rendahnya suara, volume suara, dan teknik penyampaian kata sesuai maknanya
2.Gerak mimik muka, gerak tubuh dan ekspresi
Metode ekstemporan ialah mencatat garis besar dari pidato atau kerangka karangan pidato, sedang penjelasan menggunakan bahasa sendiri
Memahami Intonasi dan tekanan dalam kalimat
1. Intonasi kalimat berita (2-2-2) kalimat tanya (2-3-2) dan kalimat perintah (3-4-30
Keterangan
Nada rendah dilambangkan dengan angka 1
Nada normal dilambangkan dengan angka 2
Nada tinggi dilambangkan dengan angka 3
Nada tinggi sekali dilambangkan dengan angka 4
2. Penekanan dalam kalimat
a. Tekanan nada; tekanan yang terjadi karena pertentangan tinggi rendahnya suara waktu berbicara atau membaca.
b. Tekanan tempo; tekanan yang terjadi karena cepat lambatnya bagian-bagian kalimat yang dibaca
c. Jeda; perhentian sementara (dalam bahasa tulisan dilambangkan dengan . Dan ,
Pembawa acara harus mengetahui;
1. Acara yang akan dibawakan
2. Orang-orang yang hadir dalam acara
3. Tempat dan acara dilaksanakan
4. Susunan acara
Dalam membawakan acara disesuaikan dengan tempat, suasana dan acara. Acara resmi, menggunakan Tata Bahasa Indonesia Baku, sedang acara tidak resmi bebas, tapi sopan dan bertanggung jawab.

Tidak ada komentar: