Rabu, 18 November 2009

Bhs Indonesia SMA kelas XII

Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Semester I (Pertama)



Konjungsi atau penghubung antarkalimat ialah kata atau gtabungan kata yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lain.

Fungsi konjungsi antarkalimat:

1. Konjungsi yang menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya, konjungsinya; biarpun demikian/ begitu, sekalipun demikian/begitu, walaupun demikian/begitu, meskipun demikian/begitu, sungguhpun demikian/begitu.

2. Konjungsi yang menyatakan hal, peristiwa, atau keadaan lain di luar yang dinyatakan sebelumnya; tambahan pula, lagi pula, selain itu.

3. Konjungsi yang menyatakan keadaan yang sebenarnya; sesungguhnya, bahwasanya.

4. Konjungsi yang menyatakan akibat; oleh karena itu, oleh sebab itu

Struktur surat lamaran pekerjaan:

a. tanggal surat

b. lampiran

c. perihal

d. alamat

e. salam pembuka

f. isi

g. salam penutup

h. nama serta tanda tangan

Novel Harimau karya Mukhtar Lubis

Sastra lama Indonesia dipengaruhi sastra Arab, sedang sastra baru dipengaruhi Barat, adapun kaidah mutlak puisi lama;

a. Jumlah baris atau kalimat dalam setiap bait

b. jumlah suku kata atau kata dalam setiap kalimat

c. rima atau persamaan bunyi

d. irama

Diksi atau pemilihan kata harus memperhatikan:

a. Pilihan kata mencakup pengertian kata atau kalimat dalam mengungkapkan sebuah gagasan

b. Mampu membedakan secara tepat nuansa-nuansa makna dan gagasan yang ingin disampaikan; bentuk yang sesuai dengan nilai rasa

c. Memiliki perbendaharaan kata yang banyak dan luas.

Manfaat mengajukan pertanyaan dalam diskusi:

1. merangsang kemampuan berpikir kreatif peserta;

2. membantu meningkatkan rasa percara diri; dan

3. membantu pencapaian tujuan diskusi yang ditetapkan

Ketika mengajukan pertanyaan, sejumlah hal harus diperhatikan:

a. Pertanyaan harus jelas dan singkat

b. Pertanyaan bersifat kritis, sistematis dan logis

c. Pertanyaan bersifat memecahkan masalah

d. Tidak mengulang pertanyaan yang sama

Langkah-langkah dalam menyusun resensi kumpulan cerpen:

1. Pengenalan terhadap buku yang dirensisi; tema dan diskripsi isi buku, penerbit, pengarang, dan penggolongan buku.

2. Membaca buku yang diresensi secara komprehensif, cermat dan teliti

3. Menandai bagian-bagian penting yang hendak dikutip/dibahas

4. Membuat sinopsis buku

5. Menentukan sikat atas; kerangka penulisan, isi pernyataan, bahasa dan aspek teknis

6. Mengoreksi dan merevisi hasil resensi

Tujuan resensi:

1. Memberikan informasi apa yang ada dalam sebuah buku

2. Memberikan pertimbangan pada pembaca tentang sebuah buku

3. Mengajak pembaca berpikir dan membahas masalah atau isi buku

Membaca ialah melihat dan memahami dari apa yang tertulis atau melafalkan apa yang ditulis.

Tips membaca nyaring;

1. Jangan membaca dengan cepat dan tergesa-gesa

2. Suara yang keras dan jelas

3. Lafal atau pengucapan yang jelas

4. Menggunakan jeda, intonasi, dan tekanan yang tepat

Membaca cepat berarti adanya pemahaman, dalam konteks pemahaman inilah makna sesungguhnya, bukan pada kecepatan bacaan. Agar dapat membaca cepat (BIPS/contoh kata kunci);

1. Bacalah sebuah tulisan sampai selesai

2. Beri tanda poin-poin penting

3. Catat point-point penting dan buat kata kunci

4. Pahami penjelasan kata kunci

5. Sampaikan pada orang lain atau membaca dengan keras

Regresi adalah kebiasaan kembali ke belakang untuk melihat kata atau beberapa kata yang baru dibaca

Subvokalisasi melafalkan dalam batin atau pikiran kata-kata yang dibaca

Frasa verbal ialah satuan bahasa yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan verba/kata kerja sebagai intinya, tapi bukan klausa, misalkan; sudah dapat, belum datang, akan datang, tidak dapat ditulis sebaliknya; dapat sudah, datang belum, datang akan.

1. Sejak kecil mereka sudah dilatih disiplin oleh sang Ibu

2. Agenda reformasi belum tercapai

3. Kita dapat melakukan kegiatan bermanfaat setiap hari

Verba inti kalimat di atas ialah dilatih, tercapai, dan melakukan, sedang sudah, belum, dapat merupakan pewatas yang termasuk kategori adverbia. Adverbia berfungsi menjelaskan verba, misal adverbia belum menjelaskan verba tercapai. Adverbia lainnya ialah; masih, telah, sedang, tengah, akan, pernah, baru, mulai, tidak, harus, mungkin, boleh dan lain-lain.

Kegiatan seminar merupakan salah satu aktivitas ilmiah, maka laporan yang dibuat harus ilmiah. Berikut ini cara menuli hasil laporan ilmiah

(Nama Lembaga Penyelenggara)

Laporan Hasil Seminar

(Judul Seminar)

I.Pendahuluan

a. Latar belakang seminar

b. Tujuan seminar

c. Hari/tanggal dan tempat seminar

II.Pelaksanaan seminar

a. Pembicara

b. Moderator

c. Notulis

d. Peserta

III.Hasil Seminar (deskripsikan rangkuman hasil seminar)

IV.Kesimpulan Seminar

V.Lampiran

a. Susunan panitia

b. Makalah

c. Daftar hadir

d. Surat izin pelaksanaan (jika ada)



(tempat, tanggal, bulan, tahun)



Mengetahui

1. Pembicara, Notulis







(nama terang) (nama terang)

Puisi Salju karya Wing Kardjo

Puisi Ketika Senja Pergi dari Halaman ini karya Aslan A Abidin

Cerpen Perjalanan Dua Pencari Alamat karya Jujur Prananto

Proposal atau rencana kegiatan ialah rencana kerja yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja. Berdasarkan bentuknya, proposal terbagi dalam;

a. Proposal berbentuk formal

b. Proposal berbentuk semiformal

c. Proposal berbentuk nonformal



Proposal berbentuk formal, terdiri tiga bentuk besar;

a. Bagian Pendahuluan

1)halaman judul

2)kata pengantar

3)ikhtisar/abstrak

4)daftar isi

5)Penegasan permohonan

b. Isi proposal

1) Pembatasan masalah

2) latar belakang

3) tujuan

4) ruang lingkup

5) anggaran dasar

6) metodologi

7) kepanitiaan

8) keuntungan dan kerugian

9) waktu

10) biaya

c. Bagian Penutup

1) daftar pustaka

2) lampiran

3) tabel

Proposal semiformal dan nonformal merupakan variasi dari proposal bentuk formal. Dilihat dari segi isinya terbagi dalam bentuk komples dan sederhana, proposal yang kompleks sama dengan proposal formal, sedang proposal yang sederhana meliputi;

a. nama kegiatan

b. dasar pemikiran

c. tujuan kegiatan

d. manfaat kegiatan

e. ruang lingkup

f. waktu dan tempat kegiatan

g. kepanitiaan

h. anggaran biaya, dan

i. penutup



Internet yang lebih dikenal dengan Net yakni jaringan komputer terbesar di dunia, dalam salah tulisan Harun Yahya disebut bahwa jaringan internet mengambil ilham dari cara lebah membangun sarang.

Fasilitas yang ada di internet

Surat elektronik (email); surat menyurat melalui dunia maya

Word Wide Web (www); menggabungkan teks, gambar-gambar, suara, dan animasi yang memungkinkan berpindah-pindah dengan hanya mengklik mouse (alat sentuh untuk ipod)

Pemanggilan informasi; informasi di internet disuguhkan secara bebas

Mesin pencari; caranya clik www.google.co.id lalu ketik informasi yang hendak dicari, misal belajar otodidak. Bisa juga dengan mengklik www.yahoo.co.id.

Bulletin Board; sebuah system yang dinamai Usenet adalah bulletin board yang hebat terdistribusikan secara online, seperti Usernet Group

Games, Gosip dan berita Online; kamu bisa bermain games secara online dengan bermacam-macam orang di dunia, mencari berita gosip dan membaca berita online dari surat kabar Republika, Kompas, SCTV, Indosiar, dan lain-lain.

Kata namun, akan tetapi, dan sedangkan menandai hubungan perlawanan. Akan tetapi terdapat perbedaan fungsi; Penanda namun dan akan tetapi menghubungkan kalimat atau paragraf sebelum dan sesudahnya, sedangkan penanda sedangkan menghubungkan klausa. Akan tetapi menghubungkan kedua kalimat, sedang namun menghubungkan antara kedua paragraf. Penanda hubungan perlawanan lainnya; tetapi, melainkan, walaupun, begitu, kendatipun demikian, hanya, sekalupun, sungguhpun, walau, sebaliknya dan padahal.

Contoh; Namun, siapa yang dapat melakukan semua itu?

Penanda hubungan perbandingan dapat menggunakan; seperti, sebabgaimana, daripada, bagai, seakan-akan, seolah-olah, serasa, seumpama, baik, seolah, sama halnya, berbeda dengan.

Contoh; Kita berharap Indonesia menjadi negara maju, seperti; Jepang, China, AS dan India

Berikut ini format baku penulisan Resensi Buku

1. judul resensi harus meliputi keseluruhan isi resensi

2. data buku; judul buku, pengarang, penerbit, tahun terbit beserta cetakannya, tebal buku, harga buku

3. Pembukaan; membahas tentang pengarang, karya dan prestasinya, membandingkan buku yang sejenis, memaparkan kekhasan buku atau pengarang, memaparkan tema buku, kritik terhadap kelemahan buku, kesan terhadap buku, memperkenalkan penerbit, mengajukan pertanyaan, dan membuka dialog.

4. Tubuh/isi resensi; sinopsis, ulasan singkat, keunggulan buku, kelemahan buku, kerangka buku, Tinjauan bahasa dan kesalahan cetak

5. Penutup; untuk siapa dan mengapa buku tersebut.

Novel Arok Dedes karya Pramoedya Ananta Toer

Sudut pandang ialah menghubungkan antara pencerita sendiri dan ceritanya. Sudut pandang terbagi dalam tiga baian;

1. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh dan kata ganti orang pertama, mengisahkan apa yang terjadi pada dirinya dan perasaannya sendiri dengan kata-kata sendiri.

2. Pengarang menggunakan sudut pandang tokoh bawahan, ia lebih banyak mengamati dari luar cerita, biasanya menggunakan kata ganti orang ketiga.

3. Pengarang menggunakan sudut pandang impersonal, ia sama sekali berdiri di luar cerita, serba melihat, serba mendengar dan serba tahu.

Cerpen Mesin Cuci karya Wahyu Wibowo





Bahasa Indonesia SMA Kelas XII Semester II (Kedua)



Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pidato;

1. sampaikan dengan intonasi dan artikulasi yang tepat

2. berikan tekanan dinamik pada kata-kata yang menonjolkan pikiran tertentu

3. gunakan gerak mimik yang sesuai dengan ekpresi komunikasi pada audiens

4. Yakinkan diri bahwa sedang menyampaikan sesuatu yang baru dan belum pernah didengar audiens

Secara sederhana isi keseluruhan pidato;

1. Pembukaan; syukur, salawat, perkenalan tema pidato, gambaran umum isi pidato, humor sebagai pengantar.

2. Isi pidato; ayat/hadits, penjelasan, alasan, bukti pendukung, ilustrasi, contoh, Angka, perbandingan, kontras, diagram, cerita yang relevan dan humor.

3. Penutup; kesimpulan isi pidato, ajakan melakukan sesuatu, penegasan isi pidato, permohonan maaf, dan pantun.,

Rumus membaca cepat; Jumlah kata yang dibaca x 60 = jumlah kata permenit (kpm)

Jumlah detik untuk membaca

Contoh 900 x 60 = 300 kata permenit

180 (3 menit)

Menulis karangan deduktif ialah karangan yang dimulai dengan premis umum menuju pernyataan khusus atau dari ide-ide umum diikuti ide-ide khusus.

Urutan paragrafnya ialah pernyataan umum, pernyataan khusus 1, pernyataan khusus 2, pernyataan khusus 3, pernyataan khusus 4. Untuk lebih memudahkan, buatlah kerangka karangan seperti contoh berikut ini;

Kalimat topik (ide topik)

1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

Karangan Induktif karangan yang dimulai dengan sejumlah ide khusus menuju ide-ide umum. Urutan paragrafnya ialah; pernyataan khusus 1, pernyataan khusus 2, pernyataan khusus 3, pernyataan khusus 4, terakhir pernyataan umum. Adapun kerangka karangannya ialah;

1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

Kalimat topik (ide topik)



Gurindam ialah jenis puisi lama yang satu bait terdiri dari dua baris, semuanya merupakan isi dan menunjukkan sebab akibat. Contoh; Gurindam 12 karya Raja Ali Haji. Gurindam ini berisi nasihat tentang agama, budi pekerti, pendidikan, moral dan tingkah laku.

Barang siapa mengenal Allah

suruh dan tengahnya tiada menyalah

Barang siapa mengenal akhirat

tahulah ia dunia mudarat

Gurindam dua belas karya Raja Ali Haji terdiri dari 12 pasal. Setiap pasal terdiri dari dua bait dan setiap baitnya terdiri dari dua baris. Jumlah suku kata tiap baris 8 hingga 14 suku kata. Baris pertama menunjukkan sebab, sedangkan baris kedua menunjukkan akibatnya.

Puisi berdasarkan zamannya terbagi dalam; puisi lama, puisi baru, dan puisi modern atau mutakhir. Puisi kontemporer termasuk dalam bagian puisi modern, kotemporer bermakna masa kini.

Korri Layyun Rampan menyebut adanya angkatan 2000 (sampai saat ini?) dengan ciri-ciri;

Pilihan kata diambil dari bahasa sehari-hari

Tata wajah/tipografi bebas

Menggunakan estetika antromorfisme (tokoh manusia diganti benda atau binatang)

Penciptaan inteaksi massal dari hal-hal yang bersifat individual

Puisi keagamaan/religius

Kritik sosial lebih keras

Penggunaan citraan alam benda

Penggantian “aku lirik” Khairil Anwar pada “aku lirik” secara batin

Pergeseran atavisisme (cerita/dongeng) yang bersifat isoterik (terasing), dan bercirikan warna lokal menuju inovasi, sehingga menghilangkan sifat keterasingan.

Konposisi dibangun dalam pandangan sejajar dan objektif

Menulis Kritik/Esai Sastra; dalam menganalisa karya sastra berhubungan dengan unsur intrinsik (dari dalam) dan unsur ekstrinsik (dari luar, seperti; biografi pengarang, sosial, ekonomi, politik, dan budaya). (foto copy hal 128-129)



Pola pengembangan paragraf induktif yaitu generalisasi, analogi, sebab akibat kausal.

1.Generalisasi

a. Budi, Surti, Andri dan Yuli dalam satu kelas yakni keluarga A

b. Jumlah anggota keluarga 4 orang

c. Di antara 4 anggota keluarga, terdapat 3 orang sakit dan satu sehat

d. Sakit adalah ciri umum dari keluarga A

e. Disimpulkan; keluarga A sakit

2. Analogi

a. Kertas putih; masih bersih, masih polos, belum bermanfaat, berpotensi ditulis

b. Bayi; masih bersih, masih polos, belum bermanfaat, berpotensi dididik, dibimbing

Perbandingan antara dua objek yaitu kertas putih dan bayi

Terdapat kesamaan antara kertas putih dan bayi

Kesimpulan; jika kertas putih ditulis dengan ilmu pengetahuan, tentu akan bermanfaat, demikian juga bayi yang dididik atau dibimbing dengan baik, tentu akan bermanfaat saat dewasa nantinya.

3. Sebab Akibat (Kausal)

Contoh sebab akibat; A. Rajin belajar A. Selalu rengking satu di kelasnya

Contoh akibat sebab; A. Selalu selalu rengking satu di kelasnya A. Rajin belajar

Pola pengembangan deduktif

I. Silogisme kategorial; suatu argumen deduktif yang mengandung suatu rangkaian yang terdiri dari tiga preposisi, dua preposisi premis mayor dan premis minor, dan sebuah konklusi atau kesimpulan

Premis mayor; preposisi dianggap benar bagi semua anggota kelas golongan tertentu (A) memiliki sifat hal ter tertentu (B), contoh; semua buruh (A) adalah manusia pekerja (B)

Premis minor; preposisi yang mengidentifikasi seluruh peristiwa (fenomena) yang khusus (sebagai anggota kelas tersebut) atau premis yang menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang C anggota

dari kelas tertentu (A), Premis mayor; semua buruh (A) adalah manusia pekerja (B)

Premis minor ; Andi C adalah seorang buruh (A)

Kesimpulan; preposisi yang menyatakan bahwa yang benar tentang seluruh kelas, juga benar atau berlaku bagi anggota tertentu atau pernyataan yang menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang (C) juga memiliki sifat atau hal tersebut dalam bagian B (B)

Premis mayor; semua buruh (A) adalah manusia pekerja (B)

Premis minor ; Andi (C) adalah seorang buruh (A)

Kesimpulan; Andi (C) adalah manusia pekerja (B)

Kaidah silogisme

a. Sebuah silogisme harus terdiri dari 3 preposisi yaitu premis mayor, premis minor, dan kesimpulan

b. Ketiga preposisi terdiri dari 3 term; term mayor (yang merupakan predikat kesimpulan), term minor (yang merupakan subjek kesimpulan), dan term tengah (yang menghubungkan premis mayor dan premis minor) lihat contoh di atas.

c. Bila salah satu premisnya universal atau umum dan yang lainnya partikular atau khusus, kesimpulannya harus bersifat partikular atau khusus.

Premis mayor; semua manusia berakal budi (universal)

Premis minor; Kusno adalah manusia (partikular)

Kesimpulan; Kusno berakal budi (partikular)

d. Bila salah kedua premisnya universal, kesimpulannya harus universal

Premis mayor; semua buruh adalah manusia pekerja

Premis minor; semua tukang batu adalah buruh

Kesimpulan; semua tukang batu adalah manusia pekerja

e. Dari dua premis negatif tidak dapat ditarik kesimpulan

Premis mayor; Semua anggota PKI bukan warga negara yang baik

Premis minor; Ia bukan anggota PKI

Kesimpulan; Ia warga negara yang baik (kesimpulan yang dibuat salah, apakah hanya PKI yang merupakan warga negara yang baik?)

f. Dari dua presmis yang bersifat partikular tidak dapat diturunkan kesimpulan

Premis mayor; Muhammad Ali adalah seorang petinju

Premis minor; Muhammad Ali adalah warga negara AS

Kesimpulan; Muhammad Ali …..?

II. Entimem adalah silogisme yang dipersingkat. Entimen hanya terdiri atas premis khusus dan kesimpulan dari silogisme kategorial. Entimen mengandung penyimpulan sebab akiba dari kedua preposisi tersebut, yaitu preposisi khusus (premis khusus) merupakan sebab bagi apa yang terkandung di dalam preposisi kesimpulan. Rumus Entinem ialah; E : C = B karena C = A

K PK

Perhatikan contoh berikut ini

Silogisme kategorial : PU : Semua buruh (A) adalah manusia pekerja (B)

PK : Susilo C adalah seorang buruh (A)

K : Susilo C adalah manusia pekerja (B)

Entinem : Susilo adalah manusia pekerja karena ia seorang buruh

K PK

III. Silogisme hipotesis; proses penalaran yang mengandung hipotesis; silogisme yang bertolah dari suatu pendirian bahwa ada kemungkinan yang disebut preposisi itu tidak ada atau tidak terjadi.

Rumus;

Premis mayor; Jika P (maka) Q

Premis minor; P

Kesimpulan; Q

Contoh;

Premis mayor; Jika tidak turun hujan (P), panen akan gagal (Q)

Premis minor; Hujan tidak turun (P)

Kesimpulan; Panen akan gagal (Q)

atau

Premis mayor; Jika tidak turun hujan (P), panen akan gagal (Q)

Premis minor; Hujan turun (P)

Kesimpulan; Panen tidak gagal (Q)

IV. Silogisme Alternatif; preposisi yang mengandung kemungkinan-kemungkinan atau pilihan-pilihan. Jika premis minor menerima satu alternatif, alternatif lain ditolak.

Premis mayor; Ayah ada di rumah atau di kantor

Premis minor; Ayah ada di rumah

Kesimpulan; Ayah tidak ada di kantor

atau

Premis mayor; Ayah ada di rumah atau di kantor

Premis minor; Ayah ada di kantor

Kesimpulan; Ayah tidak ada di rumah



Ajib Rosidi (1985) membuat periodisasi sastra Indonesia sebagai berikut

a. Periode kelahiran hingga (1945)

1) periode 1900 – 1933 Muhammad Yamin, Marah Rusli, Abdul Muis, Sanusi Pane

2) periode 1933 – 1942 STA, Amir Hamzah, JE Tatengkeng

3) periode 1942 – 1945 Umar Ismail, Idrus, El Hakim

b. Periode perkembangan (1945-kini)

1) periode 1945 – 1953 Chairil Anwar, Asrul Sani, Pramudya Ananta Toer, Mukhtar lubis

2) periode 1953 – 1961 WS Rendra, Ramadhan KH, Motinggo Busye, NH Dini, Sitor Situmorang

3) periode 1961 – sekarang; Taufik Ismail, A.A Nafis, Supardi Joko Damono, Danarto, Arifin C Noer

Novel Layar terkembang karya Sutan Taqdir Alisyahbana (STA) Tokoh utama; Yusuf dan Maria

Puisi Tanah Air karya Muhammad Yamin

Puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah

Puisi Cocktail Party karya Toety Herati

Puisi Karangan Bunga karya Taufik Ismail

Puisi Awan karya Sanusi Pane

Puisi Kita Pemilik Sah Republik Ini karya Taufik Ismail dari kumpulan puisi Benteng dan Tirani 1993

Menurut Umar Kayam, pengaruh televisi harus dilihat dari sudut pandang agama, moral, etika dan sudut pandang pendidikan. Setelah itu perlu dirumuskan kembali kebudayaan Indonesia agar generasi muda tidak kehilangan jati diri menghadapi serbuan budaya asing melalui media. Inilah pentingnya bersikap kritis terhadap perkembangan dan pengaruh perubahan zaman.



Unsur-unsur bahasa antara lain, adalah, yaitu, di antara, seperti, di samping sebagai penanda hubungan contoh dan penanda transisi untuk sebuah perincian, juga berfungsi menyatakan dan menjelaskan dua uncur yang sama, contoh; Sebagian besar dari mereka adalah juga warga ibu kota karena orang tuanya memiliki KTP DKI.

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menulis alasan, perincian dan contoh.

1. Jika perincian berupa kalimat, setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda (.)

Contoh : Ajib Rosidi (1985) membuat periodisasi sastra Indonesia sebagai berikut.

a. Periode kelahiran hingga (1945)

b. Periode perkembangan (1945-kini)

2. Jika rincian berupa kata atau frasa, setelah penanda hubungan contoh atau rincian diberi tanda (:)

Contoh: Mempelajari suatu bahasa dapat dilakukan dengan cara: menyimak, meniru, dan mempraktikkan.

Penanda-penanda perincian dan contoh yang sering dipakai untuk memberikan alasan terhadap suatu konsep adalah sebagai berikut.

antara lain: ….,......, dan …....

sebagai berikut ini: (a)…., (b)......, dan (c)…....

adalah: ….,......, dan …....

adalah: (a)…., (b)......, dan (c)…....

yaitu: ….,......, dan …....

ialah: (1)…., (2)......, dan (3)…....

yakni: (a)…., (b)......, dan (c)…....

di antaranya: ….,......, dan …....

seperti: ….,......, dan …....

meliputi: (a)…., (b)......, dan (c)…....



Esai yakni karangan berbentuk prosa yang mengupas suatu hal/masalah dengan topik tertentu untuk mendorong pembaca meneripa suatu pandangan.

Esai yang baik harus berisikan antara lain: pendapat atau pandangan, pembuktian atas pandangan tersebut, dan ilustrasi atau contoh. Formatnya sebagai berikut ini.

Topik

1. Pendapat 1

a. penjelasan

b. pembuktian

c. contoh

2. Pendapat 2

a. penjelasan

b. pembuktian

c. contoh

3. dan seterusnya

Menurut bentuknya, esai dibedakan menjadi beberapa macam.

1. Esai formal (formal essay) adalah esai yang tujuan dan situasinya resmi, misalnya topik yang ditujukan pada pembaca yang serius. Penulis mengupas secara ilmiah dan sistematis

2. Esai informal (informal essay) adalah esai yang tujuan dan situasinya tidak resmi, biasanya ditujukan pada pembaca umum. Penulis menulis secara familiar, ringan, santai dan dibumbui humor/cerita.

3. Esai kritik (critical essay) adalah esai yang memberikan penilaian baik atau buruk pada suatu karya disertai alasan kuat, misal; kritik sastra.

4. Esai naratif (narratif essay) atau esai cerita yang berusaha menghadirkan sesuatu nampak nyata di hadapan pembaca seakan-akan turut merasakan, menyaksikan dan menyentuhnya.

5. Esai argumentatif (argumentative essay) bertujuan meyakinkan pembaca untuk menerima ide, pandangan, sikap atau kepercayaan penulis.

6. Esai paparan (exposisive essay) bertujuan memaparkan suatu hal kepada pembaca

7. Esai lukisan (deskriptive essay) adalah esai yang berusaha menggambarkan sesuatu pada pembaca agar mereka mengetahui dan memahaminya.

8. Esai ajakan (persuasive essay) adalah esai yang bertujuan mengajak pembaca agar menyetujui pendapat, melakukan sesuatu atau berpikiran sama.



Unsur-unsur dalam drama; tema, alur/plot, tokoh dan karakter, dialog, latar/setting, sedang jika dipentaskan ditambah; gerak atau action, tata busana dan tata rias, tata panggung, tata bunyi dan tata lampu, dan amanat yang disampaikan.

Tahapan alur; permulaan, pertikaian, perumitan, puncak, peleraian, dan tahapan akhir

Dialog memiliki bermacam fungsi; melukiskan watak tokoh, mengembangkan plot dan isi cerita, memberikan isyarat peristiwa yang mendahului, memberikan isyarat peristiwa yang akan datang, memberikan komentar terhadap peristiwa yang sedang terjadi.

Macam gerak dalam drama; gerak mimik atau raut muka, gerak pantomimik atau gerakan anggota tubuh, gerak blocking atau posisi aktor di atas panggung.

Petunjuk teknis untuk mengarahkan tokoh, panggung dan keseluruhan drama, sehingga menjadi menarik.

Intrepretasi kehidupan; berusaha memotret kehidupan secara riil atau nyata, sehingga menonton merasa bahwa diri merekalah yang sedang dipentaskan.

Kelompok drama paling terkenal di Indonesia yakni Teater Koma pimpinan N Riantiarno



Perubahan Makna

Kata perempuan dan laki-laki seringkali diganti dengan kata wanita dan pria karena dianggap lebih tinggi nilai rasanya. Perubahan makna dalam bahasa Indonesia karena beberapa faktor menurut Chaer.

a. Perkembangan di bidang ilmu pengetahuan, sastra dari makna tulisan menjadi karya imajinatif

b. Perkembangan sosial budaya, misal saudara menjadi siapa saja yang dianggap sederadat dan berstatus sosial sama

c. Perbedaan bidang pemakaian misal menggarap (sawah) menjadi mengerjakan

d. Adanya asoiasi, misal amplop menjadi uang suap/pelicin

e. Adanya pertukaran tanggapan indera, pedas (lidah) menjadi pedas (pendengaran)

f. Perbedaan tanggapan, adanya nilai rasa dan halus, misal kamu menjadi sampean

g. Adanya penyingkatan,misal dokter menjadi dok, bukti pelanggaran menjadi tilang

h. Proses gramatikal

i. Pengembangan istilah; papan yang bermakna lempengan kayu tipis menjadi perumahan

Jenis perubahan makna

1. Perluasan makna (generalisasi); dari makna khusus menuju makna umum/luas. Cakupan makna sekarang lebih luas dari dahulu. Misal kakak bisa bermakna saudara kandung tua atau orang yang lebih tua dan dihormati.

2. Penyempitan makna (spesialisasi); dari makna lebih umum ke makna khusus/sempit. Cakupan makna sekarang lebih sempit dari dahulu. Contoh; sastra dulu semua karya tulis disebut sastra, sekarang makna sastra udah menyempit pada karya-karya tertentu.

3. Peningkatan makna (ameliorasi); pergeseran makna yang mana makna baru dianggap lebih tinggi/hormat/halus dari makna sebelumnya. Contoh; Jika ingin ke WC atau buang air besar/buang air kecil, lebih baik menggunakan kata-kata ke belakang.

4. Penurunan Makna (peyorasi); kebalikannya yakni makna baru dianggap lebih rendah/kurang baik. Contoh; kata bunting lebih kasar dari hamil, mengandung, berbadan dua.

5. Persamaan sifat (asosiasi); makna kiasan. Contoh; amplop atau sampul surat diasosiasikan sekarang dengan uang sogok atau uang pelicin.

6. Sinestesia; pergeseran makna akibat pertukaran tanggapan dua indera. Contoh; Suaranya hambar (pergeseran indera pendengar ke indera rasa)

7. Perubahan total; misalkan kata ceramah dulunya bermakna cerewet, sekarang berarti pidato/arahan



Manusia adalah makhluk yang dilengkapi Allah sarana berpikir. Namun sayang, kebanyakan mereka tidak menggunakan sarana yang teramat penting ini sebagaimana mestinya. Bahkan pada kenyataannya sebagian manusia hampir tidak pernah berpikir.

Sebenarnya, setiap orang memiliki tingkat kemampuan berpikir yang seringkali ia sendiri tidak menyadarinya. Ketika mulai menggunakan kemampuan berpikir tersebut, fakta-fakta yang sampai sekarang tidak mampu diketahuinya, lambat-laun mulai terbuka di hadapannya. Semakin dalam ia berpikir, semakin bertambahlah kemampuan berpikirnya dan hal ini mungkin sekali berlaku bagi setiap orang.

Tulisan ini bertujuan mengajak manusia "berpikir sebagaimana mestinya" dan mengarahkan mereka untuk "berpikir sebagaimana mestinya". Seseorang yang tidak berpikir berada sangat jauh dari kebenaran dan menjalani sebuah kehidupan yang penuh kepalsuan dan kesesatan, sehingga ia tidak akan mengetahui tujuan penciptaan alam, dan arti keberadaan dirinya di dunia.

Sungguh merugi manusia yang tidak memiliki tujuan, sebab Allah telah menciptakan segala sesuatu untuk sebuah tujuan sebagaimana dinyatakan dalam Al-Qur'an: "Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dengan bermain-main. Kami tidak menciptakan keduanya melainkan dengan haq, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui." (QS. Ad-Dukhaan, 44: 38-39)

1. Tulisan di atas termasuk jenis karangan;

a. Deskripsi b. Eksposisi c. Argumentasi d. Narasi

2. Manakah di antara paragraf di atas yang termasuk paragraf campuran.

a. Paragraf pertama dan keempat

b. Paragraf pertama dan kedua

c. Paragraf pertama dan ketiga

d. Semua paragraf merupakan paragraf campuran

3. Ciri utama paragraf eksposisi ialah

a. Memaparkan fakta, bukti dan pendapat supaya disetujui atau diikuti

b. Memaparkan sesuatu apa adanya

c. Memaparkan cerita di balik peristiwa

d. Melukiskan sesuatu seakan-akan hadir di depan mata

4. Makna dari ayat Al-Qur'an di atas ialah

a. Allah menciptakan langit dan bumi dengan kebenaran agar manusia berpikir

b. Allah menciptakan langit dan bumi dengan main-main agar manusia berpikir

c. Allah menciptakan langit dan bumi tanpa tujuan agar manusia berpikir

d. Allah menciptakan langit dan bumi agar dinikmati manusia berpikir

5. Puisi Padamu Jua ditulis oleh

a. Muhammad Yamin

b. Amir Hamzah

c. Toety Herati

d. Sanusi Pane

6. Saudara sesama Muslim harus saling tolong menolong, sedang dengan muslim harus saling menghormati. Kata saudara disebut;

a. generalisasi

b. spesialisasi

c. ameliorasi

d. peyorasi

7. Aku ini binatang jalang, tulis Khairil Anwar. Hal ini termasuk majas

a. Hiperbola

b. Personifikasi

c. Perbandingan

d. Pertentangan

8. Gerak raut muka/wajak dalam drama disebut

a. pantomimik b. blocking c. Pantomin d. mimik

9. Ajib Rosidi (1985) membuat periodisasi sastra perkembangan Indonesia sebagai berikut, kecuali

a. periode 1945 – 1953

b. periode 1953 – 1961

c. Periode 2000 - sekarang

d. periode 1961 – sekarang

10 Budi, Surti, Andri dan Yuli dalam satu kelas yakni keluarga A

Jumlah anggota keluarga 4 orang

Di antara 4 anggota keluarga, terdapat 3 orang sakit dan satu sehat

Sakit adalah ciri umum dari keluarga A

Disimpulkan; keluarga A sakit. Merupakan pola pengembangan paragraf induktif;

a. Spesialisasi b. Generalisasi c. Analogi d. Silogisme

11. Sebuah silogisme harus terdiri dari 3 preposisi atau 3 term, yakni;

a. Term mayor (yang merupakan subjek kesimpulan), term minor (yang merupakan predikat kesimpulan), dan term tengah (yang menghubungkan premis mayor dan premis minor)

b. Term mayor (yang merupakan subjek kesimpulan), term minor (yang bersifat universal), dan term tengah (yang menghubungkan premis mayor dan premis minor)

c. Term mayor (yang merupakan predikat kesimpulan), term minor (yang merupakan subjek kesimpulan), dan term tengah (yang menghubungkan premis mayor dan premis minor)

d. Term mayor (yang merupakan singular), term minor (yang merupakan predikat kesimpulan), dan term tengah (yang menghubungkan premis mayor dan premis minor)

12. Premis mayor; Ayah ada di rumah atau di kantor

Premis minor; Ayah ada di rumah

Kesimpulan; Ayah tidak ada di kantor. Ini merupakan contoh dari;

a. Silogisme kategorial

b. Entinem

c. Silogisme hipotesis

d. Silogisme alternatif

13. Siapakah pencetus cara menarik kesimpulan model silogisme

a. Plato b. Scrotes c. Aristoteles d. Al-Farabi

14. Berikut ini kaidah silogisme kategorial, kecuali

a. Bila salah satu premisnya universal atau umum dan yang lainnya partikular atau khusus,

b. Bila salah kedua premisnya universal, kesimpulannya harus universal

c. Dari dua premis negatif dapat ditarik kesimpulan

d. Dari dua presmis yang bersifat partikular tidak dapat diturunkan kesimpulan

15. Berdasarkan bentuknya, proposal terbagi dalam, kecuali

a. Proposal berbentuk formal

b. Proposal berbentuk semiformal

c. Proposal berbentuk nonformal

d. Proposal berbentuk informasi

16. Novel Arok Dedes merupakan karya

a. Pramoedya Ananta Toer b. Mukhtar Lubis c. Andre Hinata d. Marah Rusli

17. Sistematika menulis karangan deduktif ialah

a. Kalimat topik (ide topik)

1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)



b. 1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

Kalimat topik (ide topik)



c. 1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)



d. Ilustrasi

1. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)

2. Kalimat penjelas (ide penjelas)

a. Kalimat tambahan (ide tambahan 1: contoh/fakta/bukti)

b. Kalimat tambahan (ide tambahan 2: contoh/fakta/bukti)



18. Puisi lama yang satu bait terdiri dari dua baris, semuanya merupakan isi dan menunjukkan sebab akibat. Contoh;

Barang siapa mengenal Allah

Gurindam ialah jenis

Hal ini disebut;

a. Talibun b. Gurindam c. Bidal d. Pantun

19. esai yang memberikan penilaian baik atau buruk pada suatu karya disertai alasan kuat, disebut

a.. Esai kritik (critical essay)

b. Esai naratif (narratif essay)

c. Esai argumentatif (argumentative essay)

d. Esai paparan (exposisive essay)

20. Hal-hal yang perlu diperhatikan saat menyampaikan pidato, kecuali

a. Sampaikan dengan intonasi dan artikulasi yang tepat

b. Berikan tekanan dinamik pada kata-kata yang menonjolkan pikiran tertentu

c. Gunakan gerak mimik yang sesuai dengan ekpresi komunikasi pada audiens

d. Melihat audiens terus menerus tanpa berkedip

Isian!

1. Apa perbedaan esai formal dan nonformal?

2. Sebutkan unsur-unsur resensi buku!

3. Mengapa Khairil Anwar disebut pelopor sastra angkatan 45? Siapa yang berjasa mengangkat nama Khairil Anwar?

4. Apa yang dimaksud Silogisme? Sebutkan macam-macamnya!

5. Tulislah karangan berbentuk narasi minimal 300 kata!

Tidak ada komentar: